Kondisi Industri Game PC dan Konsol di 2022 dan Tren di Masa Depan

Menurut Newzoo, industri game PC dan konsol masih akan tumbuh di masa depan

Industri game PC dan konsol mengalami sedikit penyusutan pada 2022, menurut laporan terbaru dari Newzoo. Kabar baiknya, keadaan industri game PC dan konsol masih dianggap sehat. Di masa depan, industri game PC dan konsol juga diperkirakan masih akan tumbuh. Namun, ke depan, tampaknya akan ada perubahan tren di industri game. Salah satunya, tren bagi developer game untuk membuat versi remake atau remastered dari game lawas.

Keadaan Industri Game PC dan Konsol di 2022

Pada 2022, data Newzoo menunjukkan, nilai dari industri game PC dan konsol mencapai US$92,3 miliar. Jika dibandingkan dengan pemasukan industri pada 2021, nilai industri game PC dan konsol di tahun lalu mengalami penurunan 2,2%. Meskipun begitu, industri game PC dan konsol masih dianggap sehat dan diperkirakan akan mengalami pertumbuhan dalam beberapa tahun ke depan.

Untuk industri game konsol, total pemasukan di 2022 mencapai US$51,8 miliar, turun 4,2% dari tahun sebelumnya. Hal ini terjadi karena turunnya jumlah game baru yang dirilis pada tahun lalu. Sementara itu, nilai industri game PC, di luar pasar game browser, mencapai US$38,2 miliar, naik 1,8% dari tahun 2021.

Pada periode 2015 sampai 2022, Compound Annual Growth Rate (CAGR) dari industri game PC adalah 3,6%. Dan nilai CAGR dari industri konsol mencapai lebih dari 2 kali lipat dari industri game PC, yaitu 7,8%. Dari segi jumlah pemain, gamers PC mencapai 1,1 miliar orang pada 2022. Untuk konsol, jumlah gamers di tahun lalu adalah 611 juta orang.

Pertumbuhan CAGR dari industri game PC dan konsol di periode 2015-2022. | Sumber: Newzoo

Di dunia, game PC dan konsol biasanya populer di negara-negara yang pasar game-nya telah matang, sepeerti Eropa, Amerika Utara, Jeparang, Korea Selatan, dan Tiongkok. Sementara negara-negara di Timur Tengah dan Afrika serta Amerika Latin biasanya merupakan negara mobile-first. Kabar baiknya, pasar game PC dan konsol di dua kawasan tersebut tetap mengalami pertumbuhan, walau sedikit, di tahun 2022.

Menurut Newzoo, pasar game PC dan konsol di Amerika Latin serta Timur Tengah dan Afrika tumbuh adalah karena semakin banyak gamers yang bisa membeli konsol atau PC gaming. Alasan lainnya adalah karena naiknya jumlah pengguna internet serta adanya opsi metode pembayaran lokal. Terakhir, pasar game PC dan konsol di Amerika Latin serta Timur Tengah dan Afrika tumbuh karena jumlah gamers di kelas ekonomi menengah terus bertambah.

Perkiraan total penjualan konsol di 2023. | Sumber: Newzoo

Dalam dua tahun terakhir, kelangkaan menjadi salah satu masalah di industri konsol. Banyak gamers yang mengaku kesulitan untuk mendapatkan konsol current-gen, seperti PlayStation 5 dan Xbox Series X|S. Kabar baiknya, masalah supply chain ini telah mulai bisa diatasi. Dengan begitu, gamers akan bisa mendapatkan konsol baru, seperti PS5, dengan lebih mudah di 2023.

Hanya saja, ketertarikan gamers untuk membeli konsol baru mungkin akan menurun karena keadaan ekonomi makro global yang diduga akan memburuk. Newzoo memperkirakan, pada akhir 2023, total penjualan dari Nintendo Switch, PS5, dan Xbox Series X|S akan mencapai 208 juta unit.

Tren Monetisasi di Masa Depan

Model bisnis game-as-a-service memang mengundang kontroversi di kalangan gamers. Meskipun begitu, tidak bisa dipungkiri, developer dan publisher diuntungkan dengan model bisnis itu. Dan tampaknya, model bisnis GaaS alias live game akan bertahan. Buktinya, 8 dari 10 game dengan Monthly Active Users (MAU) paling tinggi di tahun lalu merupakan game yang dirilis sebelum 2022, seperti Fortnite, Minecraft, dan Roblox.

Menurut Newzoo, salah satu alasan mengapa developer kini lebih memilih untuk merilis live game adalah karena semakin tingginya ekspektasi gamers akan game single-player. Alhasil, developer kesulitan untuk membuat game yang sesuai dengan ekspektasi gamers, baik dari segi grafik, gameplay, maupun ketersediaan konten dalam game.

Daftar 10 game dengan MAU tertinggi. | Sumber: Newzoo

Opsi merilis live game terlihat menggiurkan bagi developer karena developer punya kesempatan untuk memperbaiki dan menyesuaikan game bahkan setelah game dirilis. Walau tentu saja, live game juga punya masalah sendiri. Contohnya, pemain dari live game biasanya berharap developer akan terus memberikan update baru. Dan ekspektasi untuk terus meluncurkan konten berkualitas tinggi secara rutin juga bisa memberatkan developer.

Di masa depan, Newzoo memperkirakan, publisher juga akan semakin berhati-hati dalam memilih game yang akan mereka rilis. Alasannya sederhana: karena dalam 10 tahun terakhir, biaya dan waktu yang diperlukan untuk membuat game terus naik. Pada akhirnya, publisher lebih memilih untuk merilis game yang punya kesempatan untuk sukses lebih besar.

Hal inilah yang memunculkan tren untuk membuat versi remastered atau remake dari game populer lawas. Opsi lain yang developer punya untuk meminimalisir game gagal adalah membuat game berdasarkan franchise yang memang sudah populer. Karena itulah, di masa depan, jumlah Intellectual Property (IP) baru dari perusahaan game diperkirakan akan berkurang.

Contoh beberapa game lawas yang sudah dibuat versi remastered-nya. | Sumber: Hybrid.co.id

Berdasarkan laporan Newzoo, tren lain yang akan muncul di industri game PC dan konsol adalah naiknya jumlah perusahaan game yang menggunakan sistem monetisasi hibrida. Contohnya, penggabungan model bisnis iklan dengan premium.

Selama ini, kemunculan iklan dalam game, khususnya game AAA, sering disambut dengan protes dari para gamers. Namun, Newzoo percaya, pasar game PC dan konsol telah mulai berubah. Dan perubahan ini akan membuat keberadaan iklan dalam game menjadi lebih diterima.

Salah satu alasan mengapa sekarang dipercaya sebagai waktu yang tepat untuk memasang iklan dalam game adalah karena banyak gamers yang memainkan game online.

Selain itu, para brands juga telah percaya bahwa game bisa digunakan sebagai alat marketing untuk menjangkau target audiens mereka, khususnya generasi muda. Terakhir, karena game Free-to-Play (F2P) kini sudah menjadi bagian dari industri dan sudah mulai diterima oleh para gamers.

Tentu saja, saat memasang iklan dalam game, developer harus memastikan bahwa iklan ini tidak akan mengganggu pengalaman bermain para gamers. Untuk itu, developer bisa menggunakan sistem reward.

Jadi, gamers akan mendapatkan hadiah dalam game -- seperti life/health ekstra atau item tertentu -- jika mereka mengklik iklan. Jenis iklan lain yang developer bisa gunakan adalah blended ads, yaitu iklan yang terintegrasi dengan environment dalam game.