Grab mengumumkan konsep terbaru untuk mendorong transaksi GrabFood dengan menghadirkan “Kitchen by GrabFood”. Konsep ini seperti layaknya food court yang sengaja dibangun Grab untuk merchant terpilih namun tidak menerima makan di tempat (dine in) maupun take away, tetapi khusus melalui GrabFood.
“Sekarang Grab sudah lebih dari sekadar layanan mengantarkan orang dengan mengedepankan safety, tapi sudah sampai ke layanan yang mendekatkan kami dengan para pengguna. Kitchen by GrabFood ini adalah konsep baru yang memudahkan baik dari sisi merchant, pengguna, dan mitra pengemudi,” terang Managing Director Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata, Selasa (18/9).
Ridzki melanjutkan, konsep baru ini hadir karena berdasarkan riset Grab, terjadi kekosongan untuk sisi demand yang tinggi dibandingkan sisi suplai, terutama beberapa kategori makanan di beberapa wilayah. Kekosongan ini akhirnya yang diambil sebagai peluang menjadi Kitchen by GrabFood.
Dari sekian wilayah yang dianalisis Grab, yang mengalami kekosongan suplai yang tertinggi adalah Jakarta Barat. Wilayah ini diambil untuk pilot project untuk dianalisis lebih jauh sebelum akhirnya ekspansi ke kota lainnya. Lokasi tepatnya berada di Jalan Panjang No 77, Kedoya Selatan.
Pengiriman hanya bisa dilakukan sampai radius 7 km dari lokasi dapur. Tujuannya agar durasi pengiriman bisa lebih singkat, juga efisien bagi mitra. Pada akhirnya menguntungkan merchant, pelanggan, dan mitra pengemudi itu sendiri. Waktu operasionalnya setiap hari dari jam 10 pagi sampai jam 10 malam.
“Biasanya merchant suka kesulitan saat harus ekspansi ke wilayah baru. Banyak yang harus dipertimbangkan. Ini logis terjadi. Kami mau meminimalisir risiko tersebut dengan menyediakan tempat khusus mereka, enggak butuh tempat fisik karena hanya melayani order dari GrabFood sehingga produktivitas bisa tinggi.”
Bagi mitra pengemudim langkah ini memudahkan pengantaran karena lebih dekat dan prosesnya yang tidak terlalu panjang. Sementara bagi pelanggan, mereka bisa memilih berbagai menu favorit di dalam satu lokasi dengan tanpa harus dibebani dengan tambahan ongkos kirim.
Merchant yang dihadirkan dalam Kitchen by GrabFood itu disaring berdasarkan demand dari konsumen di lokasi tersebut. Karena masih berbentuk pilot project, Grab memilih merchant unggulan yang sama sekali tidak memiliki gerai di Jakarta dan sudah memiliki gerai.
Mereka adalah Gudeg Yu Djum (Yogyakarta), Warung Anugrah Bawakaraeng (Makassar), Pondok Sate Pak Heri (Jakarta), Sop Buntut Ibu Samino (Jakarta), Calais Bubble Tea (gerai sudah tersebar di seluruh Indonesia), dan Warung Bhakti (Jakarta). Grab akan terus menambah jumlah merchant untuk menempati lokasi perdana tersebut.
“Untuk lokasi sekarang bisa ditempati lebih dari enam merchant. Namun sekarang baru ada enam merchant yang bergabung. Kami sediakan tempat, peralatan memasak standar bisa langsung dipakai tanpa harus sewa dan platform Grab. Nanti merchant yang sediakan sendiri karyawan dan tambahan lainnya.”
Sebelum ekspansi ke lokasi lainnya, Ridzki mengaku pihaknya akan melihat perkembangan Kitchen by GrabFood terlebih dahulu.
Perkembangan GrabFood sendiri sepanjang kuartal pertama 2018 diklaim telah tumbuh empat kali lipat secara GMV sejak pertama kali hadir di Jakarta pada 2017. Kini GrabFood telah tersedia di 30 kota dan direncanakan bakal menyebar ke seluruh kota di mana layanan GrabBike beroperasi.