Tagline ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia tahun ini adalah “Kerja Bersama”. Sebuah kata yang memang seharusnya dilakukan masyarakat Indonesia sekarang. Bersama-sama bekerja dengan keahlian masing-masing untuk membawa kejayaan Indonesia. Tagline “Kerja Bersama“ dalam konteks lain juga bisa dikatakan sebagai kolaborasi. Sesuatu yang sudah banyak dilakukan para pelaku startup di Indonesia. Bersama-sama mencoba memperbaiki kondisi Indonesia menggunakan teknologi digital.
Di tengah suhu perpolitikan Indonesia yang memanas sejak tiga tahun terakhir banyak orang Indonesia yang juga berusaha melakukan yang terbaik di bidangnya untuk mencoba mengupayakan yang terbaik untuk bangsa Indonesia. Banyak startup bermunculan, banyak solusi yang ditawarkan. Transformasi ke ranah digital sedikit banyak mengubah perilaku dan kondisi di berbagai sektor. Banyak solusi yang ditawarkan startup membawa perubahan yang positif, baik bagi masyarakat atau industri itu sendiri.
Transportasi
Dulu kita mengenal ojek sebagai salah satu moda transportasi alternatif yang bisa diandalkan saat macet. Meski tidak diakui negara melalui regulasi resmi, kehadiran transportasi ojek cukup membantu bagi masyarakat untuk memecah kemacetan atau untuk sekedar masuk ke gang-gang kecil yang tidak terjangkau oleh transportasi umum lainnya.
Semua berubah ketika Go-Jek mulai meluncurkan aplikasi mobile. Startup dengan ciri khas warna hijau itu lambat laun mentransformasikan fungsi “tukang ojek”, yang semula hanya mangkal kini bisa diminta untuk menjemput. Yang semula hanya mengantar orang kini bisa diminta untuk membelikan makanan atau mengantar barang. Sampai di titik ini, pengenalan manfaat baru ojek oleh Go-Jek membawa sejumlah perubahan. Rejeki bagi “tukang ojek“ dan kenyamanan bagi penggunanya.
[Baca juga: Daftar Startup Penyedia Aneka Jasa On Demand Asli Indonesia]
Sejauh ini di sektor transportasi Go-Jek tidak sendirian. Kehadirannya yang dinilai cukup sukses menginspirasi banyak layanan sejenis bermunculan di daerah-daerah. Kehadiran mereka sebenarnya bukan hanya soal persaingan, tetapi juga bagaimana masalah transportasi di berbagai daerah coba diselesaikan.
E-commerce
Jual beli online adalah sebuah tren baru dalam masyarakat Indonesia. Dengan meluasnya penggunaan internet dan media sosial masyarakat mulai terbiasa melakukan transaksi dengan orang-orang yang mereka temui di “dunia digital”. Kebiasaan ini akhirnya coba disempurnakan startup-startup seperti Tokopedia dan Bukalapak. Dua situs e-commerce marketplace yang paling populer di Indonesia saat ini.
Keduanya sama-sama menyediakan “lapak online” bagi masyarakat untuk memudahkan mereka menjual dan membeli. Jaminan keamanan transaksi menjadi pondasi yang kuat hingga akhirnya menjadi sampai sejauh ini.
Tokopedia, Bukalapak dan sejumlah layanan e-commerce lain berperan dalam memajukan industri UMKM Indonesia. Tidak hanya dengan layanan yang mereka tawarkan tetapi juga pelatihan UMKM dan komunitas yang mereka kembangkan.
Hadirnya Tokopedia dan Bukalapak membantu banyak pedagang kecil menengah untuk meluaskan jangkauan pemasaran mereka. Mereka yang semula hanya bisa dijumpai di kota-kota tertentu, bahkan di tengah-tengah hiruk pikuk pasar atau di rentetan kios di pertokoan kini bisa dijumpai dengan mudah di lapak-lapak Tokopedia dan Bukalapak. Peluang ditemukan jadi lebih besar, peluang transaksi juga semakin besar.
Startup-startup dengan konsep marketplace membuka persaingan lebih luas membiarkan mereka bertarung dengan kualitas layanan dan harga yang ditawarkan. Bukan lagi letak toko yang strategis atau luas kios yang lebih besar.
Di sisi lain pengguna semakin dimudahkan menemukan barang-barang yang mereka cari. Tak perlu berpanas-panasan dan meluangkan banyak waktu di akhir pekan. Tokopedia, Bukalapak, dan banyak situs e-commerce lain sudah mulai mengubah budaya masyarakat Indonesia dalam berbelanja.
Merebaknya budaya berbelanja online juga memicu pihak-pihak lain berbenah. Di antaranya adalah solusi pembayaran dan jasa antar logistik yang mulai menyempurnakan layanan masing-masing dengan sejumlah fitur yang sesuai dengan kebutuhan saat ini.
Pendidikan
Dua masalah utama pendidikan di Indonesia yang sampai saat ini masih terus dibahas adalah pemerataan guru berkualitas dan infrastruktur. Di sektor pendidikan solusi digital yang disuguhkan startup tak kalah hebatnya.
Kehadiran startup dan solusi digital seperti Ruangguru memudahkan masyarakat untuk mengakses materi pelajaran dan mendekatkan siswa dengan guru. Di sisi lain, Ruangguru juga bisa menjadi sarana bagi guru untuk mengembangkan prestasi, meningkatkan kualitas pengajaran, dan termasuk memberikan penghasilan tambahan.
Selain Ruangguru, startup seperti Kelase dan KelasKita juga menyuguhkan solusi teknologi untuk dunia pendidikan. Bedanya Kelase dan KelasKita memberikan solusi untuk ruang kelas virtual. Mencoba membentuk budaya belajar dari jarak jauh.
[Baca juga: Daftar Startup Indonesia di Bidang Pendidikan]
Pertanian dan peternakan
Solusi yang dibawa oleh startup tak hanya dinikmati oleh mereka yang hidup di kota-kota besar. Di sektor pertanian dan peternakan juga berlaku hal yang sama. Justru solusi yang ditawarkan startup yang menyasar sektor ini terbilang kompleks.
Nama-nama startup pertanian dan peternakan, seperti iGrow, TaniHub, Etanee, Crowde, Angon, BantuTernak dan lainnya memberikan berbagai macam bentuk solusi, namun beragam. Semuanya bermuara pada menyejahterkan petani dan peternak.
[Baca juga: Daftar Startup Indonesia di Bidang Pertanian, Perikanan, dan Peternakan]
Kebanyakan konsep yang diusung startup-startup pertanian dan peternakan adalah membuka akses modal. Membantu orang-orang di kota untuk berinvestasi di pedesaan yang masih banyak tersedia lahan pertanian dan peternakan.
Solusi lebih kompleks juga sudah banyak tersedia. Seperti memberikan pendampingan dan juga membantu menjualkan produk pertanian dan peternakan melalui layanan digital. Memangkas rantai distribusi konvensional yang dinilai merugikan petani dan peternak.
Belum cukup sampai di sini
Dalam sektor riil, termasuk beberapa sektor yang telah disebutkan di atas tadi, nyatanya masih banyak masalah yang dapat ditangani. Sebut saja di dalam sektor agro, kelangkaan bahan pangan sering terjadi, yang disebabkan karena rantai makanan yang tidak sehat. Pun demikian pada sektor lain, transportasi misalnya, permasalahan tentang pungutan liar ataupun calo sebenarnya bisa diselesaikan dengan menghadirkan sebuah sistem yang mengedepankan pada transparansi.
Modal utama sebuah inovasi adalah penyelesaian sebuah masalah. Momentum ini dapat dijadikan sebagai sebuah pemicu semangat untuk terus berinovasi. Harapannya mereka yang masih peduli dengan kemajuan Indonesia dapat memanfaatkan teknologi untuk “kerja bersama” membangun bangsa.