Di tanggal 11 Februari lalu, Lost Ark resmi diluncurkan untuk server Amerika dan Eropa. Game tersebut dapat dimainkan di PC via Steam dan dapat dimainkan secara gratis. Bak kilat menyambar, pemain yang tertarik langsung berlomba-lomba memenuhi semua server yang tersedia.
Saking ramainya, Lost Ark hanya membutuhkan waktu 24 jam saja untuk mendapatkan 1 juta pemain aktif. Lebih gilanya lagi, game MMORPG asal Korea ini juga memecahkan rekor peringkat kedua dengan predikat game yang paling banyak dimainkan di Steam (PUBG: BATTLEGROUNDS di urutan pertama) dalam kurun waktu kurang dari seminggu setelah rilis.
🚀 #LostArk is now the second most concurrently played game on Steam of all time!
Beating CS:GO (1.30mil) and Dota 2 (1.29mil) peaks.https://t.co/EmOFD0tsUy
— SteamDB (@SteamDB) February 12, 2022
Lalu, apa yang sebenarnya menyebabkan game ini meledak? Apakah Lost Ark berhasil memuaskan pecinta MMORPG? atau hanyalah momentum hype biasa?
Sejarah
Lost Ark sendiri sebenarnya bukanlah game baru. Proses pembuatannya saja membutuhkan waktu hampir satu dekade. Mulai dikembangkan di tahun 2011, Lost Ark diinisialkan dengan nama “Project T” dan dijanjikan sebagai Action-MMORPG dengan visual memukau, yang memanfaatkan Unreal Engine 3.
Lambat namun pasti, perkembangan game ini selalu ramai dibicarakan. Hingga akhirnya, Lost Ark resmi diluncurkan pada awal Desember 2019 di Korea. Kesuksesannya saat itu tak bisa dibendung. Game tersebut dapat mengumpulkan total pemain sebanyak 350 ribu pada debut perdananya. Di tahun yang sama pula, Lost Ark berhasil menyabet enam penghargaan pada 2019 Korea Game Awards.
Melihat kesuksesan tersebut, Lost Ark mencoba mengembangkan sayapnya ke luar negri. Sebelum masuk ke Amerika dan Eropa, Lost Ark mencoba membuka servernya di negara-negara seperti Jepang dan Russia. Walau dianggap tak lazim karena playerbase yang tak sebanyak negara lain, namun Lost Ark tetap mempertahankan winstreak-nya.
Lompat ke tahun sekarang, tim pengembang Lost Ark, bekerja sama dengan Amazon, meluncurkan game ini di Amerika dan Eropa, pada tanggal 11 Februari 2022. Hanya dalam waktu tiga hari saja, Lost Ark mampu menembus 1,3 juta pemain. Sebuah angka yang mengherankan, namun sebuah prestasi yang mencengangkan.
Gameplay & Fitur
Mengambil tema dunia fantasy, Lost Ark memberikan pengalaman bermain dunia bernama Arkesia yang sangat luas. Di awal cerita, pemain akan disodorkan pilihan dari kombinasi Class dan Job. Pilihan class yang ditawarkan juga beragam, mulai dari Warrior yang kuat & tangguh, hingga Assassin yang lincah & mematikan.
Bagi yang pernah mencicipi Lost Ark, satu hal yang paling terasa di game ini adalah kostumisasi bebas. Kostumisasi yang dimaksud di sini bukan hanya pada visual dan penampilan saja, melainkan gaya bertarung dan variasi skill yang bisa pemain pilih dan gunakan.
Walau terdapat dua pemain dengan Advanced Class yang sama, namun skill yang dikeluarkan bisa berbeda. Walau skill yang dikeluarkan sama persis, namun efek nya juga bisa berbeda, dlsb.
Kostumisasi skill di sini memakai sistem skilltree seperti pada game RPG pada umumnya dan menggunakan sistem poin yang didapatkan sewaktu menaikkan level.
Yang membuatnya lebih menarik lagi, pemain tidak perlu takut untuk menghabiskan skill point, karena tidak adanya penalty atau menggunakan item premium untuk mengganti skilltree. Dengan demikian, pemain diberikan kesempatan sebebas-bebasnya untuk berkreasi dan mengoptimasikan permainan mereka.
Eksekusi permainan juga tidak bisa dilupakan. Walau mengambil jalur RPG, Lost Ark memberikan pemain sebuah cara bertarung yang seru dan dinamis. Tidak sekadar ditekan sekali saja, ada beberapa skill yang mengharuskan pemain untuk menahan, atau menerapkan sistem chainskill yang beruntun. Beberapa skill bahkan membutuhkan timing bar dan combo untuk memaksimalkan performa karakter.
Untuk penulisan cerita, Lost Ark memiliki cerita utama yang cukup memantik rasa penasaran. Beberapa kali pemain diberi pilihan aksi bercabang, yang nantinya menentukan alur cerita (walaupun ada beberapa cerita sampingan yang terlalu didramatisir dan mirip seperti cerita sinetron di televisi).
Di tengah-tengah game, pemain dapat berlayar mengunjungi berbagai pulau, dengan temanya masing-masing. Mulai dari pulau berisikan peri hingga iblis, dari pulau beriklim ekstrim hingga pulau tropis. Variasi yang diberikan sangatlah banyak, menjadikan hal tersebut sebagai salah satu faktor penting di game ini.
Rival & Kompetitor
Saat berbicara tentang MMORPG, serasa ada yang kurang bila tidak membahas game bergenre serupa, khususnya dengan audiens pemain barat. Beberapa tahun terakhir, game-game seperti World of Warcraft, Final Fantasy XIV, dan yang paling baru, New World sempat mendominasi basis pemain.
Popularitas Lost Ark bisa disebut menerima keuntungan dari eksekusi game-game tersebut. Sebagai contoh Final Fantasy XIV sempat menutup akses untuk pemain baru, akibat server mereka yang selalu overload. Bahkan jam bermain pemain free trial pun juga dibatasi.
Sebagai informasi, di Final Fantasy X!V, pemain akan diberikan free trial untuk mencoba game-nya. Saat pemain menyentuh batas yang ditentukan dan masih ingin melanjutkan progress, pemain harus membayar subskripsi setiap bulannya. Sistem yang sama yang diterapkan oleh World of Warcraft terlebih dahulu.
Contoh lain juga dapat diambil dari sepupu jauh Lost Ark, yaitu New World. Sempat menjadi hits beberapa bulan lalu, hype New World sendiri sudah menurun drastis saat ini. Permasalahan seperti server yang tak stabil, kebijakan yang semena-mena (seperti penghilangan sistem trading dan penggabungan server), hingga kerusakan GPU, menjadikan game ini meninggalkan rasa pahit di benak pemain.
Dengan kondisi game-game lain yang sedang menghadapi masalah mereka masing-masing, hadirlah Lost Ark di momen yang tepat. Lautan pemain MMORPG yang terkatung-katung serasa mendapatkan angin segar.
Dan perbedaan yang langsung terlihat dan dirasakan adalah pemain dapat menikmati Lost Ark secara cuma-cuma alias gratis. Alhasil, lonjakan pemain tidak dapat terbendung, menghasilkan rekor yang diketahui sekarang. Apalagi, Lost Ark didukung oleh Steam, sebuah platform raksasa, yang sudah teruji reputasinya.
Untuk memaksimalkan momentum dan menggaet pemain lebih banyak lagi, Lost Ark juga bekerja sama dengan para Streamer besar di Twitch, untuk mempromosikan game mereka. Bahkan basis pemain dari negara lain, seperti negara-negara di Asia Tenggara, India, dll, juga tak mau ketinggalan untuk mencoba game tersebut, walau harus menggunakan VPN.
Kendala dan Potensi
Tak ada gading yang tak retak. Lost Ark sendiri tentu memiliki beberapa kelemahan. Hal tersebut dapat diperbaiki seiring berjalannya game ini. Walaupun Lost Ark ditangani oleh Amazon Games, tim yang sama dibalik semrawutnya New World, namun komunitas sepertinya tak perlu pesimis dan skeptis.
Sebagai contoh saja, selang beberapa hari setelah rilis, Lost Ark langung memperbaiki, mengoptimasi, bahkan menambah server mereka, saat terjadinya overload atau permasalahan server lainnya.
Semoga saja Amazon mendapat pelajaran berharga dan tidak mengulangi kesalahan yang sama. Berbeda dengan New World, setidaknya Lost Ark sendiri bukanlah game kemarin sore. Game ini masih memiliki segudang pengalaman sukses untuk dicontoh, dari negara-negara sebelum Amerika dan Eropa.
Dan tidak menutup kemungkinan juga, bahwa Lost Ark akan membuka server mereka ke negara-negara dengan basis pemain masif, seperti Indonesia. Namun untuk sekarang, Lost Ark harus bisa menjamin eksekusi mereka untuk beberapa bulan ke depan, sebelum melirik negara lain.
Sumber header: Lost Ark.