Dark
Light

Kenapa Indonesia Menggiurkan di Mata Investor

2 mins read
March 20, 2015
Indonesia/Shutterstock
Indonesia/Shutterstock

Tak terbantahkan lagi Indonesia menawarkan peluang yang sangat baik bagi para investor teknologi. Fakta ini didukung oleh angka-angka pertumbuhan yang menggiurkan di atas kertas. Kenyataan bahwa Indonesia sudah menjadi salah satu pasar terbesar untuk mobile, pengguna media sosial terbesar seperti Facebook dan Twitter, Path, plus kelas menengah yang terus tumbuh, itu semua akan mendorong kepada pertumbuhan industri digital yang pesat.

Pertumbuhan yang cepat dengan dasar yang kuat

Pengguna internet di Indonesia saat ini telah mencapai sekitar 82 juta, dan merupakan pengguna internet pengguna internet saat ini. Pengguna di Indonesia mengakses internet setidaknya satu kali setiap bulan menempatkan Indonesia berada di peringkat ke-6 di dunia dalam hal jumlah pengguna internet.

Pada 2017, e-Marketer memperkirakan, jumlah netter Indonesia bakal mencapai 112 juta orang, mengalahkan Jepang yang pertumbuhan jumlah pengguna internetnya cenderung lebih lamban. Angka ini saja sudah mengambarkan betapa menjanjikannya kue pasar di Indonesia. Pertumbuhan ini juga secara paralel akan menggenjot pertumbuhan industri  e-commerce, media online, aplikasi, iklan digital dan yang lainnya.

Pasar konsumen yang besar dan unik

Fakta bahwa kelas menengah di Indonesia akan meningkat dua kali lipat menjadi 85 juta orang, dan pada tahun 2030 akan ada 135 juta. Berarti akan lebih banyak konsumen kelas menengah. Pada saat itu, perekonomian Indonesia akan menjadi yang terbesar ke-7 di dunia.

Tetapi perspektif pertumbuhan dari  kelas menengah hanya satu sisi mata uang, sisi lainnya Indonesia termasuk bangsa yang dengan anak muda yang tech savvy, memiliki antusiasme tinggi  dalam menggunakan gadget dan teknologi terbaru. Hambatan utama dengan kepemilikan bukan terletak kepada keinginan namun harga. Ini yang unik, tidak seperti di negara maju yang pertumbuhannya didorong oleh laju adopsi pasar massal, Indonesia berdasarkan gelombang permintaan terpendam yang tiba-tiba puas ketika teknologi makin terjangkau.

Grafik pertumbuhan internet

Grafik pertama di atas adalah bagaimana langganan internet di Indonesia meroket ke atas ketika operator seluler mulai perang harga 3G tahun 2009. Grafik kedua memaparkan pertumbuhan pembelian smartphone ketika harga turun.

Hal yang mendasari karakteristik ini adalah bahwa Indonesia tidak seperti negara manufaktur Asia lainnya. 60 persen dari perekonomian Indonesia berasal dari konsumsi domestik, sehingga Indonesia merupakan pasar konsumsi yang besar.

Perkembangan industri internet yang unik

Saat ini ratusan startups telah bermunculan. Beberapa telah disokong oleh investor asing. Rakuten perusahaan e-commerce terbesar ketiga di dunia, setelah Amazon dan Taobao, dan Rocket Internet Jerman keduanya berinvestasi dalam membangun situs e-commerce Indonesia.

Startups di Indonesia banyak yang memiliki fokus di mobile, sebab Indonesia mengenal internet pertama kali melalui mobile. Selain itu banyak startup lain yang fokus kepada media sosial, e-commerce, platform pembayaran, iklan online dan pasar B2B.

Investor di sektor teknologi memiliki berbagai pilihan strategis yang tersedia bila ingin menargetkan Indonesia. Pilihan terbentang  mulai dari mendirikan usaha sendiri di Indonesia, membentuk perusahaan patungan dengan perusahaan lokal Indonesia, atau berinvestasi dalam bisnis teknologi Indonesia.

Hal yang selama ini diabaikan dalam pertumbuhan sektor teknologi di Indonesia adalah potensi internet untuk mengubah cara hidup orang Indonesia. Sebagian besar fokus startups masih berpusar kepada mengimplementasikan konsep online dari luar negeri ke Indonesia seperti mobile messaging, daily deals, jaringan sosial, pembayaran online, e-commerce, dan sebagainya.

Namun, potensi sebenarnya dari sektor teknologi dalam memberikan layanan yang memenuhi kebutuhan spesifik dari kelas konsumen Indonesia. Meningkatkan pendidikan anak-anak mereka. Menyediakan cara sederhana untuk membayar tagihan. Memungkinkan mereka untuk membuat pilihan yang lebih baik untuk kesehatan. Memberikan pengalaman belanja online yang melayani sifat sosial budaya Indonesia. Sehingga mudah bagi mereka untuk melakukan perjalanan secara lokal, dan membantu mereka memuaskan keinginan untuk melakukan perjalanan ke luar negeri.

Jadi peluang besar di sektor teknologi Indonesia adalah mengembangkan solusi lokal yang unik. Paradoksnya solusi  lokal tersebut akan membutuhkan modal dan keahlian dari luar negeri untuk membawa keterampilan dan pengalaman yang dibutuhkan untuk membangun perusahaan online skala besar.

Maka ada tiga hal yang dibutuhkan Indonesia dari para investor adalah:

1. Investor yang siap untuk berinvestasi tidak hanya dalam fasilitas dan iklan, tetapi juga untuk berinvestasi dalam membangun keterampilan dan keahlian dasar di Indonesia.

2. Investor yang bersedia untuk menanamkan modalnya, dan melihat manfaat dari investasi di Indonesia untuk jangka panjang.

3. Investor yang siap untuk bekerja sama dengan pengusaha lokal untuk memahami kebutuhan lokal, dan untuk mendanai pengembangan solusi yang relevan dengan pasar yang besar ini.

Previous Story

Blueguard, Perpaduan Bel dan Kunci Pintu Pintar untuk Mengawali Konsep Smart Home

Next Story

Korupsi Payment Gateway Pembuatan Paspor

Latest from Blog

nubia V60 Design Hadir di Indonesia

ZTE Mobile Devices Indonesia secara resmi memperkenalkan smartphone terbarunya, nubia V60 Design di Indonesia. Smartphone ini dirancang dengan menghadirkan estetika dan teknologi,

Don't Miss

Niko Partners: Pertumbuhan Industri Game Indonesia di 2023 Melambat

Game menjadi salah satu industri yang justru tumbuh selama pandemi
Bekerja di OPPO

Seperti Ini Pengalaman Bekerja Sebagai Trainer di OPPO Indonesia

Deni Suwasta sudah bekerja selama delapan tahun di OPPO Indonesia,