Salah satu platform live-streaming terbesar, Twitch, baru saja memperbarui aturan mereka. Banyak peraturan, himbauan, dan larangan yang sebagian besar meregulasi iklan dalam sebuah livestream. Rencananya, peraturan ini bakal diterapkan paling lambat tanggal 1 Juli 2023.
Contoh kebijakan baru yang dibuat Twitch ialah batasan ukuran dari logo dari sebuah merek/brand yang tidak boleh melampaui 3% dari ukuran layar, atau iklan-iklan yang tidak boleh “burned in“, alias yang disematkan langsung ke dalam stream seorang kreator, baik dalam bentuk visual maupun audio. Dalam situs resminya, Twitch menjelaskan secara detail apa yang mereka maksud dengan iklan burned in beserta contohnya.
Setelah pengumuman tersebut dibuat, hal ini ternyata memicu gejolak yang sangat kuat dari komunitas mereka, baik dari penonton maupun pembuat konten. Kebijakan baru ini dianggap konyol dan akan menurunkan pendapatan dari para content creator.
Banyak streamer dan content creator yang angkat bicara dan menyatakan sikap mereka mengenai peraturan ini, salah satunya adalah Asmongold. Streamer dengan pengikut sebanyak 3,4 juta ini mengatakan bahwa situasi ini bisa menjadi alasan kuat untuk memboikot Twitch dan juga berpindah platform. Ia sendiri sudah melakukan streaming di Twitch sejak tahun 2011.
I don’t say it lightly but I think this is a legitimate situation where streamers should consider boycotting Twitch or moving to other platforms
Making common and harmless forms of advertisement literally against ToS so Twitch can monopolize more of streamers income https://t.co/LgofvJKnWo
— Zack (@Asmongold) June 6, 2023
Melihat reaksi dan respons mayoritas yang negatif, Twitch langsung menyampaikan permohonan maaf, serta klarifikasi mengenai aturan baru yang mereka nilai diartikan “terlalu luas”, yang menyebabkan kekeliruan dan kekecewaan dari banyak orang.
Today’s branded content policy update was overly broad. This created confusion and frustration, and we apologize for that.
— Twitch (@Twitch) June 6, 2023
Pihak Twitch menjelaskan bahwa mereka berniat untuk mencegah dan menertibkan jaringan aplikasi third-party. Mereka mengaku sama sekali tidak ada niat untuk membatasi hubungan langsung antara sponsor dan content creator. Nantinya, mereka akan membahasakan ulang kebijakan ini, agar tidak ada lagi kesalahpahaman.
Meski begitu, banyak yang meragukan kebijakan baru ini akan berpengaruh positif, karena dampaknya yang langsung tertuju kepada pihak sponsor. Tak hanya streamer individu, kebijakan ini juga dinilai akan mengganggu kegiatan siaran langsung jenis lain, seperti turnamen esports dan charity stream.
Memang ini bukan yang pertama kalinya Twitch menciptakan kontroversi, namun protes kali ini mungkin menjadi salah satu yang terbesar sepanjang sejarahnya.