Dark
Light

Jumlah Gamer di Dunia Capai 3,5 Miliar Orang

1 min read
February 4, 2020

Hampir 60 persen populasi dunia telah menggunakan internet, menurut laporan Digital 2020: Global Digital Overview yang dirilis oleh DataReportal. Itu artinya, pada awal 2020, jumlah pengguna internet di dunia telah mencapai angka 4,5 miliar. Dari semua pengguna internet di umur 16-64 tahun, sebanyak 20 persen menonton live-streaming dari seseorang yang bermain game. Sementara satu dari tujuh orang menonton turnamen esports. Ini menunjukkan bahwa konten game dan esports semakin digemari. Indikasi lain yang membuktikan bahwa konten game semakin digemari adalah perang antara platform streaming — Twitch, Mixer, YouTube Gaming, dan Facebok Gaming — untuk mendapatkan streamer ternama.

Meskipun begitu, tidak semua pihak di negara-negara Barat percaya dengan potensi esports. Sebagian orang tetap merasa skeptik. Memang, tidak bisa dipungkiri bahwa ada pihak yang memanfaatkan hype esports untuk mendapatkan investasi cepat dengan membuat industri esports terlihat lebih besar dari kenyataannya. Untuk megatasi hal ini, pelaku industri esports, mulai dari game developer sampai organisasi esports, bekerja sama dengan perusahaan riset seperti Nielsen dan Newzoo untuk memberikan data yang valid.

Persentase pemain di masing-masing platform. | Sumber: Data Reportal
Persentase pemain di masing-masing platform. | Sumber: Data Reportal

Sementara itu, sekitar 80 persen pengguna internet pada rentang umur 16-64 tahun bermain game setiap bulannya. Jadi, jumlah gamer di dunia mencapai 3,5 miliar orang. Sebagian besar (69 persen) dari pengguna internet mengaku mereka bermain game di mobile. Sementara 41 persen bermain game di laptop atau desktop dan 25 persen bermain game di konsol. Mengingat harga perangkat mobile yang relatif lebih terjangkau dari PC gaming atau konsol, tidak heran jika jumlah pemain mobile game lebih banyak dari pemain PC dan konsol.

Bisnis mobile game juga terbukti menguntungkan. Menurut App Annie, pengguna smartphone menghabiskan US$65 miliar untuk membeli game atau item dalam game sepanjang 2019. Total belanja di game memberikan kontribusi sebesar 70 persen pada total spending konsumen di perangkat mobile sepanjang tahun lalu. Di negara-negara Asia Tenggara, seperti Indonesia dan Malaysia, perangkat mobile memang jadi platform pilihan para gamer untuk bermain.

Jumlah waktu bermain konsol setiap harinya di masing-masing negara. | Sumber: Data Reportal
Jumlah waktu bermain konsol setiap harinya di masing-masing negara. | Sumber: Data Reportal

Kesuksesan mobile game bukan berarti orang-orang tak lagi bermain game di PC atau konsol. Faktanya, 25 persen pengguna internet membeli konsol untuk bermain game. Di dunia, waktu rata-rata yang dihabiskan oleh gamer untuk bermain di konsol mencapai 70 menit setiap harinya. Gamer Indonesia menghabiskan waktu yang lebih lama untuk bermain di konsol, mencapai 83 menit atau sekitar 1 jam 23 menit. Gamer yang menghabiskan waktu paling banyak untuk bermain di konsol berasal dari Thailand, yang bisa menghabiskan 1 jam 43 menit untuk bermain konsol setiap harinya.

Industri game tampaknya memang terus berkembang. Menurut laporan Newzoo, pendapatan industri game pada tahun 2019 mencapai US$150 miliar, naik hampir 10 persen jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Sementara Statista menyebutkan bahwa total pendapatan online game pada 2019 naik 5 persen menjadi US$83 miliar.

Pendanaan Hukumonline
Previous Story

Dapatkan Dana Seri A, Hukumonline Ingin Kembangkan Teknologi untuk Akomodasi Kebutuhan Praktisi Hukum

Next Story

East Ventures Introduces Triawan Munaf as Venture Advisor

Latest from Blog

Don't Miss

H3RO Land dari Bima+, Teman Mabar Anak Esports

Salah satu bentuk dukungan untuk perkembangan esports di tanah air

Pentingnya Industri Telekomunikasi untuk Kembangkan Industri Game dan Esports

Nilai dari industri game meroket selama pandemi COVID-19. Bahkan setelah