Dark
Light

Jenis Perusahaan yang Bergerak di Industri NFT

3 mins read
September 13, 2022
Marketplace untuk NFT terbagi ke dalam beberapa jenis. | Sumber: TechCrunch

Non-Fungible Token (NFT) sering diidentikkan dengan seni yang bisa dikoleksi. Memang, ada banyak NFT yang hanya berupa gambar atau foto unik. Meskipun begitu, ada juga NFT yang memiliki fungsi tersendiri dan bukan sekadar bagian dari koleksi.

Industri NFT sendiri disokong oleh perusahaan-perusahaan yang menawarkan produk atau jasa yang berbeda-beda.

Untuk menjelaskan infrastruktur dari industri NFT dan jenis perusahaan yang bergerak di bidang NFT, web3 Studios membuat laporan berjudul NFT Infrastructure The Institutional Case for NFTs.

Empat Kategori Perusahaan di Industri NFT

Dalam dua tahun terakhir, popularitas NFT meningkat pesat. Alhasil, transaksi NFT — baik dari segi volume maupun nilai transaksi — juga menunjukkan tren naik.

Buktinya, tahun lalu, total nilai transaksi NFT mencapai lebih dari US$40 miliar. Sementara jumlah pembeli NFT, per Februari 2022, mencapai lebih dari 1 juta orang. Namun edukasi akan industri NFT masih dibutuhkan.

Laporan terbaru dari web3 Studios menjelaskan tentang perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang NFT.

Mereka membagi para pelaku industri NFT ke dalam empat kelompok: marketplace, data dan analitis, NFT sebagai aset finansial, dan storage.

Contoh perusahaan yang menyediakan marketplace untuk NFT antara lain OpenSea, Fractal, dan Binance NFT. Sementara contoh perusahaan yang menyediakan data dan paltform analitis di bidang NFT adalah Etherscan, NFTGo, dan Pulsr.

Untuk kategori NFT sebagai aset finansial, beberapa perusahaan yang bergerak di bidang ini antara lain unic.ly, NFTX, dan reNFT. Terakhir, perusahaan yang menyediakan storage untuk penyimpanan NFT mencakup Ethereum, Amazon Web Services, Microsoft Azure, dan Google Cloud.

Web3 Studios membagi perusahaan NFT ke empat kategori. | Sumber: Web3 Studios

Dari empat kategori tersebut, marketplace merupakan kategori yang paling matang. Alasannya, karena perusahaan-perusahaan yang menyediakan marketplace memang memenuhi kebutuhan utama konsumen. Setelah kategori marketplace, kategori lain yang juga sudah cukup matang adalah storage.

Beberapa dekade belakangan, semakin banyak data yang dihasilkan oleh para pengguna internet. Alhasil, perusahaan-perusahaan teknologi besar pun berbondong-bondong untuk mengembangkan teknologi storage.

Sekarang, para pelaku industri NFT bisa memanfaatkan berbagai teknologi storage yang ada. Meskpun begitu, saat ini, penyimpanan NFT masih belum dianggap begitu penting sehingga ia memerlukan storage khusus.

Untuk kategori data dan analisis NFT, web3 Studios memperkirakan, kategori ini memiliki tingkat kematangan sebesar 40%, lebih rendah dari kategori marketplace serta storage.

Di industri NFT, penyedia data dan layanan analitis terbagi menjadi dua. Pertama, perusahaan yang hanya menyediakan data bagi para pemain NFT. Kedua, perusahaan analitis crypto secara umum yang juga menawarkan data terkait NFT.

Kabar baiknya, sekarang, ada cukup banyak data dan alat yang bisa konsumen gunakan untuk mencari data terkait NFT. Hanya saja, menurut laporan web3 Studios, belum ada alat analisis yang bisa memuaskan keinginan pengguna.

Pembagian perusahaan data dan analitis untuk NFT. | Sumber: Web3 Studios

Kategori terakhir berisi perusahaan-perusahaan yang menjadikan NFT sebagai aset finansial. Jika dibandingkan dengan tiga kategori lainnya, kategori ini merupakan yang paling baru. Jadi, tidak heran jika penggunaan NFT sebagai aset finansial masih sangat terbatas.

Namun, setidaknya, telah ada perusahaan yang mengintegrasikan NFT di layanan finansial, seperti peminjaman. Selain sebagai alat investasi, keberadaan NFT juga diperkirakan akan punya peran penting di metaverse.

“Di masa lalu, inovasi pada tingkat infrastruktur dari teknologi baru akan menciptakan banyak kesempatan baru. Dan sekarang, kami percaya, kita tengah memasuki siklus inovasi teknologi baru,” kata Xiao-Xiao J. Zhu, Blockchain Lead KKR, dikutip dari laporan web3 Studios.

“Tantangan di industri memang semakin beragasm. Tapi, kami merasa, metode penggunaan NFT akan terus berevolusi, memfasilitasi interaksi antara kreator konten dengan konsumen. Tingkat NFT adopsi akan naik, seiring dengan semakin matangnya infrastruktur teknologi, platform yang digunakan oleh para konsumen, dan juga regulasi dari pemerintah.”

Jenis Marketplace untuk NFT

Marketplace menjadi tempat bagi pencipta dan pengguna NFT untuk bertemu dan saling bertransaksi. Dari empat kategori pelaku industri NFT, marketplace menjadi kategori yang paling matang. Jadi, tidak heran jika jenis marketplace untuk NFT pun kini sudah menjadi beragam.

Sebagian marketplace melakukan jual-beli NFT dengan sistem lelang. Sementara sebagian yang lain menggunakan harga yang tetap.

Secara garis besar, web3 Studios membagi marketplace NFT ke dalam empat subkategori: general marketplace, Centralized Exchange (CEX) marketplace, vertical marketplace, dan decentralized application (dApp) marketplace.

Sesuai namanya, general marketplace merupakan platform yang menawarkan NFT dengan berbagai fungsi. Biasanya, NFT yang dijajakan di general marketplace — seperti OpenSea dan LooksRare — sama sekali tidak melalu kurasi.

Sampai saat ini, OpenSea masih dianggap sebagai platform marketplace NFT paling populer. Karena, pada 2021, sebanyak 59% dari total volume transaksi NFT dilakukan di OpenSea, menurut DappRadar.

infrastruktur nft
OpenSea dianggap sebagai salah satu marketplace NFT terpopuler.

Pada awalnya, Centralized Exchanges (CEX) hadir sebagai pintu bagi masyarakat untuk masuk ke dunia crypto. Tapi, sekarang, mereka juga mulai menawarkan NFT, yang merupakan bagian dari teknologi web3, sama seperti cryptocurrency.

CEX marketplace biasanya dioperasikan oleh satu entitas, berbeda dengan marketplace yang terdesentralisasi. Operator CEX marketplace biasanya memonitor dan memfasilitas transaksi jual-beli NFT di platform mereka. Contoh dari CEX marketplace adalah Coinbase dan Binance NFT.

Pada awal era e-commerce, marketplace yang muncul merupakan marketplace umum yang menawarkan berbagai barang, seperti Lazada dan Tokopedia. Seiring dengan berjalannya waktu, muncul marketplace yang fokus untuk menjual sebuah produk, mulai dari mobil sampai asuransi. Tren serupa juga terjadi di industri NFT.

Marketplace NFT yang muncul pertama kali memang general marketplace, yang menawarkan NFT dengan berbagai fungsi. Namun, seiring dengan semakin matangnya industri NFT, mulai muncul marketplace yang mengkhususkan diri untuk menjual NFT tertentu.

Web3 Studios menyebut marketplace tersebut “vertical marketplace“. Contoh dari vertical marketplace adalah Nifty Gateway dan Makers Place. Keduanya merupakan marketplace yang fokus untuk menjajakan NFT seni.

infrastruktur nft
Nifty Gateway merupakan salah satu vertical marketplace. | Sumber: Phemex

Jenis marketplace NFT yang terakhir adalah dApps native marketplace. Ciri khas dari marketplace yang masuk kategori ini adalah ia memang didesain sesuai dengan kebutuhan para penggunanya.

Karena itulah, kelebihan dari marketplace jenis ini adalah ia dapat memberikan pengalaman yang lebih baik untuk para pengguna. Hanya saja, dari segi teknologi, membuat dApps native marketplace juga lebih rumit. Dua contoh aplikasi yang masuk kategori ini antara lain Axie Infinity dan NBA Topshot.

Sumber header: TechCrunch

Previous Story

Disney Perkenalkan Lorcana, Game Trading Card dengan Karakter Kartun Ikonik

Metaverse-RansVerse-ILO-1.3-&-1
Next Story

Peminat Lahan Virtual Di Platform Metaverse RansVerse Meningkat, 537 Lahan Ludes Terjual Singkat

Latest from Blog

Don't Miss

3-Cara-Google-Agentspace-Membuka-Akses-AI-Lebih-Luas-Bagi-Perusahaan

3 Cara Google Agentspace Membuka Akses AI Lebih Luas Bagi Perusahaan

Di era informasi yang serba cepat ini, mengakses dan mengolah
Review Poco X6 5G Hybrid

Review Poco X6 5G, Performa Ekstrem dan Sudah Dapat Pembaruan HyperOS

Poco X6 membawa layar AMOLED 120Hz dengan Dolby Vision lalu