Dark
Light

Ini Alasan Kenapa Konglomerasi Kanada Aquilini Tertarik Masuk ke Esports

1 min read
February 4, 2020

Passion biasanya menjadi salah satu alasan bagi seseorang untuk bekerja di dunia esports. Namun, passion saja tidak cukup. Esports kini telah menjadi industri besar yang diperkirakan masih akan bertumbuh. Tahun lalu, industri esports diperkirakan memiliki nilai US$1,1 miliar. Karena itu, tidak heran jika semakin banyak investor yang tertarik untuk masuk ke esports. Salah satunya adalah Joe Tsai, Co-founder Alibaba Group yang menanamkan investasi sebesar US$10 juta ke G2 Esports. Keluarga Aquillini dari Kanada menjadi contoh lain dari konglomerasi yang masuk ke esports karena melihat potensi industri yang besar.

Aquilini Investment Group memiliki beberapa perusahaan anak yang bergerak di berbagai bidang, mulai dari properti sampai energi terbarukan. Selain itu, mereka juga memiliki tim Vancouver Canucks, tim yang berlaga di National Hockey League untuk kawasan Amerika Utara. Ketertarikan keluarga Aquilini pada esports bermula ketika Rogers Arena milik Canuck Sports and Entertainment, salah satu divisi perusahaan Aquilini Investment Group, digunakan untuk menyelenggarakan turnamen Dota 2 The International, salah satu turnamen esports paling bergengsi di dunia.

“Turnamen itu membuka mata kami. Sebelumnya, kami tidak menduga bahwa para fans esports akan memenuhi arena selama satu minggu penuh, dan para fans juga sangat interaktif,” kata Trent Caroll, COO Canucks Sports & Entertainment, seperti dikutip dari Financial Post. Ini menyadarkan keluarga Aquilini bahwa esports kini tak lagi menjadi hobi untuk segelintir orang, tapi telah menjadi industri yang berpotensi besar. Mengingat Aquilini memang juga memiliki bisnis di tim olahraga tradisional, mereka memutuskan untuk terjun ke dunia esports.

Sumber: The Esports Observer
Saat Enthusiast Gaming jadi perusahaan induk Luminosity. | Sumber: The Esports Observer

Caroll menjelaskan, “Masuk ke bisnis gaming dan esports adalah kesempatan menarik karena memungkinkan Canuck Sports and Entertainment untuk mengaplikasikan pengalaman kami di industri olahraga tradisional ke industri esports. Begitu juga sebaliknya. Kami bisa menggunakan pengetahuan yang kami dapatkan di dunia esports untuk memajukan bisnis olahraga tradisional.” Selain itu, esports juga memungkinkan konglomerasi Aquilini untuk mendekatkan diri dengan generasi muda. Memang, kebanyakan penonton esports adalah generasi milenial dan gen Z. Selain itu, 50 persen pria berumur 18-34 tahun mengaku sebagai gamer.

Setelah memutuskan untuk masuk ke esports, dalam waktu 14 bulan, Aquilini sukses menggabungkan empat perusahaan, yaitu J55 Capital Corp., Enthusiast Gaming Holdings Inc., Luminosity Gaming Inc., dan Aquilini GameCo Inc. Alhasil, munculah Enthusiast Gaming Holdings Inc., perusahaan teknologi dan media yang mengkhususkan diri pada iklan, konten, media, dan penyelenggaraan acara esports dan game.

Enthusiast menjadi perusahaan terbuka pada Januari 2020. Saat ini, perusahaan tersebut bernilai US$101 juta. Mereka memiliki divisi esports bernama Luminosity Gaming yang bertanggung jawab atas tujuh tim esports profesional, termasuk Vancouver Titans yang berlaga di Overwatch League dan Seattle Surge yang bertanding di Call of Duty League.

Berbincang dengan CEO Zulu Nathan Roestandy tentang bisnis dan masa depan perusahaan setelah mendapat dukungan Gojek
Previous Story

Mengenal Zulu, Perusahaan “Wearable” yang Didukung Gojek

Next Story

Glamos Berikan Kemampuan Deteksi Gerakan di Perangkat Elektronik Biasa

Latest from Blog

Don't Miss

Valve Buat Regulasi Baru di CS:GO, Apa Dampaknya ke Ekosistem Esports?

Selama bertahun-tahun, Valve jarang turun tangan untuk menentukan arah perkembangan

Peran Mobile Esports Dalam Pertumbuhan Industri Esports Global

Beberapa tahun belakangan, industri esports memang tumbuh pesat. Setiap tahun,