Infofed, startup yang bergerak di bidang virtual reality dan esports asal Bangkok, Thailand, baru saja mendapatkan pendanaan Pre-series A dari perusahaan media gaming Jepang, GameWith. Sayangnya, tidak diketahui berapa jumlah kucuran dana yang diberikan. Infofed mengatakan, mereka akan menggunakan dana segar ini untuk melakukan ekspansi ke kawasan Asia Tenggara. Mereka berencana untuk masuk ke Myanmar, Laos, dan Kamboja pada 2020.
Infofed didirikan pada 2015. Perusahaan ini menjadi one-stop service bagi perusahaan game, merek konsumen, dan juga komunitas esports dengan menyediakan platform online dan offline. Mereka mengoperasikan eArena, platform online untuk gamer profesional, yang memungkinkan mereka untuk membuat dan mengatur konten. Tak hanya itu, para pemain profesional tersebut juga dapat memanfaatkan platform itu untuk mengadakan pertandingan kompetitif dengan pemain lain.
Selain itu, Infofed juga menyelenggarakan acara dan turnamen di Thailand eSports Arena, yang bernilai US$1,5 juta. Perusahaan Bangkok ini mengklaim bahwa mereka telah menanamkan US$1,6 juta ke Infofed Ecosystem, yang mencakup eSports Arena, divisi produksi dan penyelenggaraan acara esports, serta bisnis pengembangan streamer dan influencer. Dengan ini, mereka berharap akan bisa menjadi pemimpin pasar untuk kawasan Asia Tenggara pada 2025.
“Setelah ronde pengumpulan dana ini, kami berencana untuk mengadakan beberapa kolaborasi esports yang akan memperkuat posisi kami sebagai pemimpin pasar dan menciptakan 10 ribu lowongan pekerjaan di bidang esports bagi generasi yang melek teknologi di kawasan Asia Tenggara pada 2025,” kata Jirayod Theppipit, Founder dan CEO Infofed, seperti yang dilaporkan oleh Tech in Asia.
Pada Februari 2019, Infofed mendapatkan investasi dari perusahaan venture capital dari Singapura KK Fund dan platform events marketing Thailand, Event PopShows. Ketika itu, mereka mengatakan bahwa mereka berencana untuk memperkuat bisnis esports mereka dan berencana untuk menjadi penyelenggara turnamen tidak hanya di rumah sendiri, tapi juga di kawasan Asia Tenggara.
Tahun ini, memang semakin banyak perusahaan yang tertarik untuk menjadi investor dari perusahaan gaming dan esports, seperti Hiro Capital. Mengingat industri esports diperkirakan akan bernilai hampir US$3 miliar pada 2022, ini bukanlah hal yang aneh. Saat ini, perkembangan industri esports memang masih terfokus pada kawasan Amerika Utara, Eropa, Korea Selatan, dan Tiongkok. Namun, beberapa tahun ke depan, industri esports di negara-negara berkembang juga diperkirakan akan tumbuh pesat, termasuk di kawasan Greater Southeast Asia yang mencakup Asia Tenggara dan Taiwan.
Sumber header: Tech in Asia