Dark
Light

Indigo Demo Day Tahap II dan Pola Pikir Silicon Valley

2 mins read
November 24, 2016
Perwakilan delapan startup yang berpartisipasi dalam ajang Indigo Demo Day / DailySocial

Kemarin (24/11), program akselerasi dan inkubasi startup milik Telkom menggelar ajang Demo Day tahap II dengan tujuan untuk menjembatani startup yang dibinanya dengan pemodal potensial. Ajang Demo Day tahap II sendiri diikuti oleh delapan startup binaan Indigo yaitu Sonar, Minutes, Kartoo, Trax Center, Kofera, CariJasa, Paket.id, dan Zelos. Telkom sendiri, melalui Indigo dan MDI Ventures, tengah gencar untuk membangun eksositem digital mumpuni dengan pola pikir ala Silicon Valley.

Direktur Digital & Strategic Portofolio Telkom Indra Utoyo dalam sambutannya menyampaikan bahwa era industri saat ini sudah bergeser jauh dan lebih mengarah ke konseptual yang lebih mengutamakan peran ide, kreativitas, dan inovasi dalam memecahkan suatu permasalahan yang ada di sekitar. Di sini, peran para entrepreneur muda menjadi penting karena pada umumnya mereka memiliki dorongan yang kuat untuk memcahkan masalah dengan cara baru dan dekat dengan dunia digital yang saat ini laju perkembangannya sudah tidak bisa dibendung.

“Jadi, di era ini pembicaraan pentingnya adalah entrepreneur […] karena merekalah orang-orang yang punya ide dan hasrat untuk berkontribusi menyelesaikan masalah-masalah yang ada di sekitar. Ada banyak problem, ada sebanyak itu juga peluang kita untuk bisa melakukan inovasi. Inilah [alasan] kenapa kami merasa harus mengembangkan entrepreneur, […] kami melakukan ini [program Indigo incubator] sebagai social investment,” ujar Indra.

Managing Director Indigo Creative Nation Ery Punta Henraswara mangatakan, “Kenapa kami menggelar Demo Day [untuk Indigo]? Demo Day adalah salah satu sarana untuk mempertemukan antara startup, pemerintah, dan investor untuk saling bersinergi, bertemu, dan berkolaborasi untuk memperkuat ekosistem digital yang ada di Indonesia.”

Sebagai informasi, program Indigo dari Telkom sendiri sebenarnya telah bergulir sejak 2008 silam. Pun demikian, evolusi program Indigo yang lebih menitikberatkan pada inkubasi dan pengembangan startup digital baru terlihat sekitar dua tahun lalu. Titik baliknya, Indigo Incubator sebagai inkubasi yang harus diperhitungkan, adalah ketika tiga startup binaan Indigo berhasil mendapat pendanaan awal sebelum program inkubasi selesai.

[Baca juga: Indigo Incubator Milik Telkom Buktikan Diri Menjadi Akselerator Yang Harus Diperhitungkan]

Perubahan itu bukan tanpa sebab. Ada spirit yang ingin dibangun oleh Indigo dalam menjalankan program inkubasinya, yaitu Silicon Valley Mindset. Sederhananya, segala pihak yang terkait dalam ekosistem yang dibangun harus bisa merangkul kegagalan. Fail fast, succeed faster.

Indra menjelaskan, “Silicon Valley [SV]is a mindset, bukan lokasi. Di sana [SV], tidak selalu menjadi tempat lahirnya ide-ide terbaik, tetapi di sana ide bisa berkembang lebih cepat dan lebih cerdas karena ada metodologinya dan ada ekosistem kolaborasi. […] Spirit itu yang kami coba bangun di sini [Indigo].”

Telkom sendiri telah membuka pintu kerja sama yang lebih luas dengan ekosistem startup digital di Silicon Valley melalui anak perusahaannya MDI Ventures. Selain menjalin kerja sama dengan Plug n Play, MDI Ventures sendiri mengklaim memiliki hubungan yang cukup dengan berbagai pemilik modal ternama di Silicon Valley seperti YCombinator, Google Ventures, NEA, AME Cloud Ventures, Social Capital, hingga A16Z.

[Baca juga: MDI Ventures dan Rencana Investasi di Perusahaan “Space Tech” Asal Amerika Serikat]

Sementara itu dalam Indigo Demo Day tahap II kali ini, ada delapan startup binaan Indigo yang berpartisipasi. Mereka adalah Sonar, Minutes, Kartoo, Trax Center, Kofera, CariJasa, Paket.id, dan Zelos. Sebagai informasi, empat di antara delapan startup tersebut sudah berhasil mendapatkan pendanaan awal sebelum program inkubasi selesai, yaitu Sonar, Minutes, Kartoo, dan Trax Center.

Kini, setelah melalui tahap Demo Day ini, ke delapan startup tersebut secara umum memiliki target yang tidak jauh berbeda, yaitu fundraising putaran berikutnya. Dana segar tersebut rencananya akan diinvestasikan untuk pengembangan produk, tim atau talent acquisition, dan pemasaran.

Previous Story

Dashbot Tambahkan Kecerdasan Buatan di Segala Jenis Mobil

Next Story

Gogobli Layanan E-Commerce Khusus Produk Kecantikan dan Kesehatan

Latest from Blog

Don't Miss

Dampak AI Pada Transformasi Bisnis di Indonesia: TELKOM, BUMA, dan DANA Berbagi Pengalaman

Sadar akan potensi besar yang ada pada teknologi AI ini,
Telkom Metaverse MetaNesia

Telkom Luncurkan Platform Metaverse MetaNesia, Apa Saja Fitur-Fiturnya?

Di titik ini, kita tidak perlu kaget melihat ada banyak