Satu hal yang paling membuat frustasi para pengembang perangkat VR Oculus adalah rasa skeptis khalayak. Mengingat teknologi VR telah dikembangkan belasan tahun lalu dengan jarang sekali device yang terealisasikan dengan murah, banyak orang menganggap bahwa Ovulus Rift adalah vaporware generasi selanjutnya.
Hal ini disampaikan oleh sang founder perusahaan Oculus bernama Palmer Luckey. Ia dan CEO Brendan Iribe mencoba merealisasikan sebuah proyek ambisius. Namun berbeda dari pikiran banyak orang, nyatanya proyek Oculus Rift baru berjalan selama 18 bulan.
Oculus Rift merupakan proyek VR yang paling didukung dan paling sukses – bahkan sebelum perangkat ini benar-benar diluncurkan: 50.000 development kit terjual habis, mereka bahkan harus menghentikan produksinya sejenak karena kewalahan.
Info menarik: MSI Beat It Gaming League Dota 2 Telah Dilangsungkan di Jakarta
Namun pengembangannya tidak pernah berhenti di satu titik. Walaupun Oculus Rift belum memiliki tanggal rilis resmi, kita bisa merasaan bahwa kehadirannya di pasar semakin dekat. Saat ini tim Oculus masih menyempurnakan teknologi virtual reality dan melengkapinya dengan konten-konten keamanan khusus. Tim mereka menerangkan bahwa apa yang hadir dalam tahap development hanyalah gambaran awal yang diimpikan Oculus dalam versi jadinya nanti.
“Dalam membuatnya, produk-produk seperti ini memakan banyak waktu,” jelas Luckey. “Anda tidak akan mengerti apa yang sedang Anda buat hingga Anda benar-benar mendesainnya secara fisik, siap diproduksi dan siap diedarkan. Dari sana Anda akan lebih memahami apa yang dibutuhkan dan mengumumkan tanggal peluncuran,” lanjutnya.
Menurut Luckey, banyak orang beranggapan bahwa tim Oculus hanya berkonsentrasi pada membenamkan fitur-fitur baru. Bahwa mereka hanya melakukan pengembangan tanpa henti dan berharap suatu hari nanti perangkat ini akan sempurna – menghabiskan seluruh modal dalam prosesnya. Tapi mereka sadar ada sebuah tuntutan kebutuhan agar ia dapat memenuhi harapan semua orang.
“Seperti yang dibicarakan Valve dalam Steam Developer Days. Perangkat kami membutuhkan teknologi resolusi tinggi untuk menyelesaikan tugas tertentu, dan meminimalisir latency hingga ia mampu memperdaya pikiran manusia dan membawa mereka ke dunai virtual,” kata Lucky. Dan itulah alasannya mengapa Oculus dikembangkan dengan cara yang unik dimana proses penyempurnaannya berjalan bersamaan dengan uji coba langsung para developer.
“Semuanya bergantung dari menyempurnakan hardware dan software, serta menunggu lebih banyak dukungan konten dan komponen. Kami tidak membuat segalanya, kami bukanlah perusahaan raksasa yang menciptakan komponen satu per satu. Beberapa di antara komponen itu saat ini belum tersedia dalam jumlah banyak, bahkan beberapa belum dibuat,” terusnya.
Info menarik: Game Android Pilihan 23 Februari – 1 Maret 2014
Namun apakah dengan begitu harga Oculus Rift dibanderol dengan sangat tinggi, seperti versi development kit-nya? Versi itu membutuhkan anggaran sebesar lebih dari US$ 1.000, namun Oculus memiliki ambisi besar untuk menawarkannya dengan harga yang sangat murah: hanya US$ 300.
Palmer Luckey memberikan sebuah perbandingan antara mengerjakan proyek crowdfunding game dengan teknologi VR. Untuk proyek game, khalayak hanya bertaruh bahwa developer akan menciptakan pemainan yang mengasikkan. Untuk device ini, bukan hanya Oculus harus menciptakan perangkat yang memuaskan, tetapi mereka harus memastikan bahwa setiap kontennya merupakan software berkualitas.
Dan mereka juga harus memikirkan rentang harga yang masuk akal. Jika secara global PlayStation 4 diedarkan dengan harga US$ 399, maka logikanya sebuah device ‘pelengkap’ tidak boleh disajikan dengan harga yang terlalu tinggi – secanggih apapun dirinya. Itulah mungkin mengapa resepsi publik terhadap device VR Sony, seri HMZ, tidak sehangat yang mereka inginkan.
Bisa jadi harga US$ 300 merupakan angan-angan yang tak tercapai, namun jika Oculus bisa menekan harga di bawah titik US$ 600 hingga $700, saya yakin produk ini akan menjadi perangkat yang sangat populer.
Sedikit informasi menarik, sang founder Palmer Luckey adalah pemuda berusia 21 tahun yang rela meninggalkan bangku kuliah (jurusan jurnalistik) demi mengejar impiannya bersama sang CEO Oculus, Brendan Iribe.
Via GameIndustry.biz. Sumber gambar header: PC World. Gambar lain: Edge-Online.com.
mau nanya nih, mksdny development kit itu gimana yak?? thx 🙂
Jadi gini ceritanya, Oculus itu kan kampanye pengumpulan dana via Kickstarter. Waktu bulan Agustus 2012, Oculus mengumumkan bahwa buat developer yang mem-backing lebih dari $300 (kalo gak salah) akan mendapatkan versi awal VR device itu, ‘Development Kit’ sebutannya. Nah bulan Maret kemarin DK itu sudah tidak lagi tersedia, mereka mengumumkan bahwa Development Kit 2 akan tersedia beberapa bulan lagi.
Intinya sih Development Kit itu seperti versi non-retail buat developer yang mau nyoba, karena emang pada dasarnya Oculus Rift kan belum dirilis untuk konsumen biasa.
ia gan yoga Development Kit 2 katanya lebih stabil…