Dark
Light

Gamelan, Pemutar Musik Sosial Rasa Lokal

1 min read
March 11, 2010

Pengen punya media player yang ngga sekedar muter musik, tapi juga bisa ngasih informasi lebih jauh tentang band/artis yang elo suka dan ngasih rekomendasi musik sejenis? Perkenalkan Gamelan, pemutar musik digital racikan lokal dengan rasa sosial.

Aplikasi keren ini dikembangkan oleh Ari Setyo dari Galenic, yang dapet ide untuk bikin Gamelan karena sering pengen tau lebih lanjut tentang band yang dia denger. Gamelan lalu dibangun di atas Adobe Air dengan tujuan agar bisa jalan di berbagai OS.

Walau statusnya saat ini masih dalam tahap Alpha 9, tapi banyak potensi menarik yang sudah ditunjukkan. Yuk kita liat lebih lanjut!

Menurut Ari, Gamelan menggunakan API dari Last FM untuk mengambil deskripsi/biografi artis, foto dan rekomendasi artis-artis sejenis. Fitur rekomendasi di pemutar media memang bukan ide baru. iTunes punya Genius, yang ngasih rekomendasi musik sejenis (dan ujung-ujungnya ngarep kita beli musik dari mereka), juga ada Songbird yang dibangun di atas Firefox dan juga menggunakan API Last FM.

Selain rekomendasi dari Last.FM, Gamelan juga mengambil referensi dari Flickr dan Twitter untuk memuaskan keingintahuan penggunanya tentang artis yang disukai.

Masih banyak sumber lain yang ingin ditambahkan oleh Ari, di antaranya YouTube, event locator dengan Yahoo/Google, sampai ke lirik lagu. Di versi Alpha 9 juga sudah ditambahkan fungsi agregator RSS dari berbagai blog musik.

Dari sisi platform karena menggunakan AIR, Ari berharap begitu versi mobile dari AIR keluar maka Gamelan juga bisa dibuat port-nya.

Cukup menyenangkan mendengar visi ke depan Gamelan dari Ari, yang ingin membuat Gamelan sebagai sarana komunikasi penikmat musik di Indonesia. Gamelan bisa menjadi alat komunitas yang kuat untuk saling berbagi atau mempromosikan band baru. Untuk mewujudkannya saat ini strategi Gamelan adalah mendekati para pelaku musiknya secara langsung.

Kalau untuk kemungkinan menjadi toko musik online, Ari mengaku belum terlalu fokus ke sana, karena hambatan klasik yaitu payment gateway yang belum juga mapan di negara ini.

Musik dan media sosial memang bagai pasangan yang serasi, apalagi buat yang udah muak liat “musik” yang disodorkan oleh “acara-acara musik” di TV saat ini. Kemana lagi berpaling kalau bukan ke internet? Apakah mungkin Gamelan hadir sebagai penyelamat musik lokal? Oke rada lebay. Tapi beneran lho, ditunggu banget rilisan stabilnya!

7 Comments

  1. Mudah2an nggak kena tuntut sama yg punya Gamelan.com.
    Enak aja nuntut! Emang gamelan dan Java asalnya dari mana? 😀

    Back to topic:
    Daripada bikin pemutar musik baru, kenapa nggak bikin plugin aja buat pemutar musik yang sudah ada seperti Windows Media Player, Winamp, Songbird? Agak susah untuk membujuk pengguna supaya mau mengganti pemutar musik favorit.

  2. debatable sih untuk preferensi pemutar musik, yang jelas semua pemain besar saat ini (iTunes, Zune, doubleTwist, Songbird, VLC etc) semua juga awalnya sebagai barang baru. Yang bisa dilakukan mungkin sync dengan pemutar musik utama, jadi ga usah update manual lagu-lagunya.

    [OOT] ini LouCypher yang bikin add-on url shortener buat Firefox? love it man! 😀

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Previous Story

Kemana.com Meluncur April 2010

Next Story

Let’s Rock Your Firefox!

Latest from Blog

Don't Miss

The Beatles pakai AI untuk rilis lagu baru

Berkat AI, The Beatles Siap Rilis Lagu Baru dengan Vokal John Lennon

Haruskah penggunaan AI dilarang di industri musik? Jawabannya sudah pasti
Google MusicLM

Google Pamerkan MusicLM, AI yang Mampu Menyulap Teks Menjadi Musik

Kemunculan DALL-E, Midjourney, dan sederet artificial intelligence (AI) jago gambar