G2 Esports, organisasi esports asal Jerman yang baru saja memenangkan League of Legends European Championship 2020, mengatakan bahwa mereka ingin ekspansi ke Valorant dan mendominasi kompetisi. Hal ini diucap sendiri oleh Carlos Rodriguez Santiago (Ocelote), saat diwawancara oleh outlet media luar, Sky Sports.
Lewat wawancara tersebut Ocelote memberikan pendapatnya soal Valorant, dan juga rencana ekspansi G2 ke ranah FPS besutan Riot Games tersebut. “Game tersebut dirancang dengan sangat baik, berjalan dengan mulus, semua elemen game sangat tepat guna dan tak ada yang tak berguna di sana.” Ucap Ocelote membahas Valorant.
“Awalnya mungkin akan membuat bingung, tetapi Valorant sebenarnya sangat sederhana. Namun kesederhanaan tersebut malah membuat Valorant menjadi sangat dalam. Game ini memiliki semua yang dibutuhkan, tak berlebihan, tetapi juga tidak kekurangan. Hal itu membuat Anda bisa menjadi pemain yang hebat di Valorant dari berbagai sudut dan berbagai map. Valorant adalah game yang sempurna, saya sangat merasa bahwa ini adalah game yang sangat sempurna.” Ocelote menjelaskan opininya soal Valorant secara lebih lanjut.
G2 Esports saat ini sudah memiliki beberapa konten seputar Valorant. Mereka membuat playlist khusus untuk Valorant dan berencana mengadakan turnamen bertajuk European Brawl yang akan dimulai pada 27 April 2020 mendatang. Mereka juga sudah mempersiapkan diri dengan merekrut dua streamer Twitch yang terkenal dengan nama panggung Lothar dan Orb.
!CASTERDROP
We're excited to announce @pansy and @MosesGG as the casters for our VALORANT European Brawl!
27.04.2020 – https://t.co/E61pZetHgc pic.twitter.com/fs4HPTr525
— G2 Esports (@G2esports) April 22, 2020
“G2 akan menjadi juara dunia Valorant pada suatu masa nanti. Seiring untuk mencapai hal tersebut, kami juga telah membuat berbagai konten dan turnamen Valorant. Silahkan berharap banyak kepada kami, karena Valorant akan menjadi game utama bagi G2 Esports.” Ocelote memberikan pernyataan berani.
Saat ini G2 Esports memiliki enam tim dari enam esports games yang berbeda. Secara historis, juara dunia memang menjadi tradisi bagi G2 Esports. Mereka menjadi juara dunia di skena Rainbow Six: Siege lewat gelaran Six Invitational 2019. Tak hanya itu, G2 Esports di League of Legends sudah mendapat 7 gelar juara Eropa, walau harus puas hanya menjadi runner-up di tingkat dunia setelah kalah oleh FunPlus Phoenix.
Ini bukan untuk pertama kalinya ada organisasi esports menyatakan ketertarikannya untuk berkompetisi ataupun terjun ke dalam komunitas Valorant. T1 mungkin menjadi yang pertama, saat mereka merekrut Brax, ex-pemain CS:GO untuk menjadi streamer Valorant.
Melihat banyak elemen ekosistem esports yang tertarik, sepertinya tinggal tunggu waktu saja hingga Valorant menjadi game dan esports global setelah rilis musim panas 2020 nanti.