Apa cabang esports yang memiliki hadiah terbesar di dunia? Beberapa tahun lalu, jawabannya mungkin Dota 2 dengan turnamen The International mereka. Tapi rekor tersebut telah patah ketika pertengahan tahun 2018 lalu, Epic Games mengumumkan musim kompetisi Fortnite yang akan berjalan selama satu tahun dari pertengah 2018 hingga pertengahan 2019. Berapa jumlah hadiah total yang Epic janjikan? Seratus juta dolar, alias Rp1,42 triliun! Sungguh fantastis!
Angka US$100.000.000 itu tidak ditumpuk ke dalam satu turnamen saja, namun dibagi-bagi ke dalam beberapa event. Dan beberapa minggu lagi kita akan memasuki turnamen puncak dari musim kompetisi tersebut, yaitu turnamen tingkat dunia, Fortnite World Cup. Untuk satu event ini saja, jumlah hadiah yang ditawarkan adalah sebesar US$30.000.000 (sekitar Rp427,9 miliar).
Sesuai yang diumumkan tahun lalu, Fornite World Cup terbagi ke dalam dua mode yaitu Solos dan Duos. Kualifikasi kompetisi ini dilakukan secara online mulai tanggal 13 April mendatang, dengan jadwal berganti-ganti setiap minggunya antara Solos dan Duos.
Cara untuk mengikuti kualifikasi ini cukup menarik. Epic Games telah merilis mode baru bernama Arena Mode dalam patch versi 8.20. Semua pemain dapat mengakses mode ini, namun pemain-pemain yang berhasil meraih peringkat teratas akan bisa membuka akses ke mode khusus yaitu Fortnite Cup Online Open.
Setiap hari Sabtu, para pemain diberi kesempatan selama tiga jam untuk bermain di Online Open dan mengumpulkan poin. Dari sini Epic akan mengambil 3.000 pemain dengan skor tertinggi di tiap region server untuk maju ke babak khusus bernama Open Online Finals esok Minggunya. Babak final ini punya sistem yang sama dengan Online Open biasa. Bedanya, para juara akan langsung memperoleh hadiah senilai US$1.000.000.
Pemain-pemain terbaik di setiap minggunya kemudian akan diundang untuk bertanding dalam babak offline Fortnite World Cup Finals di kota New York, tanggal 26 – 28 Juli 2019. Epic Games membagi para pemainnya ke dalam enam wilayah kompetisi, yaitu Europa, Amerika Utara Timur, Amerika Utara Barat, Asia, Brasil, serta Oseania. Jatah slot pemain di tiap wilayah ini berbeda-beda, dapat Anda lihat dalam tabel di bawah.
Satu hal yang menarik, Epic Games dengan jelas menyatakan bahwa kualifikasi Fortnite World Cup akan murni berdasarkan keahlian pemain. Epic tidak akan menjual slot tim ataupun franchise, juga tidak akan mengizinkan penyelenggara kompetisi third-party untuk melakukan hal tersebut. Ini jelas berlawanan dengan pendekatan yang dilakukan oleh beberapa game lain, seperti League of Legends, Overwatch, serta kemungkinan Rainbow Six: Siege.
Epic berkata bahwa mereka melakukan hal ini demi para pemain, tapi di sisi lain program franchise juga memiliki tujuan yang sama. Memang pemilik properti intelektual akan memperoleh uang dari hasil pembelian franchise, namun berkat adanya franchise itu, masa depan para atlet bisa lebih terjamin karena ada wadah serta sponsor pasti dalam karier kompetitif mereka. Sulit menentukan mana pendekatan yang lebih baik, tapi yang jelas, selama dilakukan dengan mengedepankan kesejahteraan para atlet, tampaknya kita tidak perlu mempermasalahkannya.
Sumber: Epic Games