Ubisoft Terindikasi Merencanakan Program Franchise di Esports Rainbow Six: Siege

League of Legends serta Overwatch juga telah memiliki program franchise di ekosistem esports mereka.

Ubisoft selama ini dikenal getol menciptakan program untuk membuat ekosistem esports Rainbow Six: Siege yang sustainable, dan tampaknya karakteristik itu masih tetap dipertahankan. Buktinya, baru-baru ini Ubisoft membuka lowongan kerja untuk posisi Senior Esports Manager untuk ditempatkan di kantor Ubisoft Montreal, Kanada. Ubisoft Montreal adalah cabang Ubisoft yang merupakan kreator di balik Rainbow Six: Siege. Jadi bisa ditebak apa proyek yang akan ia tangani nantinya.

Dilansir dari Dexerto dan Hitmarker, job description posisi Senior Esports Manager tersebut salah satunya mencakup “pengembangan rencana strategi bisnis untuk program franchise esports”. Ini adalah poin yang sangat menarik karena selama ini Ubisoft belum pernah melakukannya. Bila proyek franchise terwujud, maka dunia esports Rainbow Six: Siege berpotensi tumbuh sangat pesat.

Mungkin Anda bertanya-tanya, seperti apakah cara kerja program franchise yang dimaksud? Saat ini memang belum ada pengumuman pasti dari Ubisoft, tapi kita bisa melihat cara kerja model bisnis ini dari game lain, misalnya League of Legends dan Overwatch.

Shanghai Dragons, tim OWL di bawah kepemilikan NetEase | Sumber: Shanghai Dragons

Sejak tahun 2018, Riot Games menggunakan sistem franchise dalam North America League of Legends Championship Series (NA LCS). Artinya tim-tim yang berpartisipasi dalam NA LCS menjalin komitmen sebagai partner permanen liga tersebut. Mereka diwajibkan membayar sejumlah uang (US$10.000.000) sebagai biaya pendaftaran/pembelian franchise, tapi kemudian mereka berhak menerima bagi hasil dari pemasukan NA LCS sebesar 32,5%. Riot juga mendanai pendirian asosiasi pemain yang berdiri independen untuk menjadi perwakilan dalam negosiasi antara Riot, pemilik organisasi esports, dan para atlet.

Sementara itu, di Overwatch, program franchise ini erat kaitannya dengan sistem kompetisi regional yang diterapkan dalam Overwatch League (OWL). OWL menggunakan struktur di mana setiap tim pesertanya merupakan perwakilan dari suatu kota. Jadi Anda akan menemukan tim-tim OWL memiliki nama seperti London Spitfire, Philadelphia Fusion, atau Shanghai Dragons di dalamnya.

Blizzard membuka slot sponsorship/ownership untuk masuk ke OWL, baik itu brand non-endemic, teknologi, hingga olahraga. Biaya pembelian ownership ini cukup mahal, bisa mencapai US$20 – 60 juta tergantung dari populasi wilayah, banyaknya penawar, hingga jumlah pemain Overwatch di wilayah tersebut. Kemudian, sang pemilik slot akan mendapatkan hak eksklusif akan seluruh operasi OWL di wilayah yang bersangkutan.

Rainbow Six: Siege sudah memiliki program revenue sharing dengan tim-tim Pro League | Sumber: Ubisoft

Sistem franchise ini pada dasarnya mirip dengan olahraga konvensional. Pemilik franchise akan dapat menjual tiket pertandingan, merchandise, hingga konsesi yang berkaitan dengan franchise miliknya. Di tengah iklim esports yang masih terus berkembang, kesempatan bisnis seperti ini pasti sangat menarik bagi para pemilik brand.

Rainbow Six: Siege sendiri saat ini sudah memiliki program revenue sharing yang disebut Pilot Program, dan kabarnya tahun ini mereka ingin agar program itu bisa menjangkau lebih banyak tim. Program franchise sepertinya dapat menjadi pengembangan lebih lanjut dari Pilot Program. Bila Ubisoft benar mewujudkannya, program franchise berpotensi mendatangkan keuntungan besar, baik bagi brand, organisasi esports, ataupun para atletnya.

Sumber: Dexerto, Hitmarker, ESL