Seiring dengan perkembangan zaman, gaming dan esports semakin mendapat penerimaan positif di mata masyarakat. Kalau di Indonesia, penerimaan tersebut datan dari bentuk sokongan pemerintah, salah satunya lewat gelaran Piala Presiden. Beda ladang beda ilalang, negara lain punya cara penerimaan terhadap esports yang berbeda di negaranya, yang menarik dan kadang menggelitik.
Inggris salah satu contohnya. Baru-baru ini tentara nasional Inggris dikabarkan akan membuat esports sebagai salah satu kegiatan tambahan resmi, yang diakui oleh negara. Sebagai tambahan informasi, Inggris memiliki satu badan bernama Army Sports Control Board. Badan tersebut dibuat dengan fungsi sebagai regulator atas kegiatan olahraga permainan yang dimainkan oleh tentara nasional Inggris. Menariknya, badan tersebut tak hanya didanai oleh pemerintah saja, masyarakat secara umum juga diperkenankan mendanai dan menyokong kegiatan tersebut – yang artinya masyarakat juga boleh mendanai kompetisi esports untuk para tentara.
Mengutip dari media nasional Inggris, The Sun, isu soal memasukkan esports ke dalam organisasi tentara yang kerap kali dianggap kaku ini diangkat oleh salah satu komandan daerah. Namun esports sebenarnya bisa dibilang bukan hal yang terlalu baru bagi tentara Inggris. Sebelumnya, Royal Air Force (angkatan udara Inggris) ternyata sudah mendanai kegiatan esports PC ataupun konsol di kalangan internal. Mereka bahkan dikatakan sudah mengikuti beberapa kompetisi bergengsi.
Masih dari The Sun, juru bicara tentara nasional Inggris mengatakan. “Meningkatnya video games sebagai kegiatan rekreasi secara umum, kami pun akhirnya memutuskan untuk menjadikan esports sebagai aktivitas rekreasi resmi di seluruh pasukan tentara Inggris. Seperti olahraga lainnya, ini (esports) akan memberikan para anggota kesempatan untuk mempelajari kemampuan baru dan terlibat dalam kegiatan di luar dari tugas harian mereka.”
Ini bukan pertama kalinya negara barat menggunakan esports sebagai sarana bagi tentara untuk melatih kemampuannya. Sebelumnya angkatan laut Amerika Serikat juga melakukan hal serupa. Mereka tertarik menggunakan dana iklan mereka untuk bergabung ke dalam esports dan melakukan iklan rekrutmen. Tak hanya itu saja, U.S Army bahkan mengambil langkah yang lebih konkrit. Mereka membuat sebuah tim esports yang sudah cukup aktif melakukan berbagai kegiatan. Mereka bahkan sempat menyelenggarakan turnamen Street Fighter V khusus anggota pada bulan Juni 2019 lalu.
Melihat hal ini, mungkin memang sudah menjadi budaya di sana, bahwa tentara tidak selamanya harus kaku dan kuno. Justru mereka harus tanggap dengan perkembangan zaman, yang mana salah satunya bisa dilakukan lewat esports. Bagaimana dengan di Indonesia? Apa yang dilakukan angkatan bersenjata di barat mungkin bisa jadi referensi menarik, agar para tentara tak lagi cenderung kaku dan kuno, serta bisa tanggap dengan perkembangan zaman.
Sumber Header – House of Gamers