Take-Two Interactive, perusahaan game yang membawahi kreator Grand Theft Auto V, Red Dead Redemption 2, dan NBA 2K20, baru saja mengumumkan laporan keuangannya untuk Q4 dan untuk 1 tahun fiskal yang berakhir pada Maret 2020. Dalam tahun fiskal ini, Take-Two mencetak rekor dalam hal pendapatan, net booking (total penjualan beserta biaya lisensi, merchandise, iklan dalam game, dan lain sebagainya), serta digital net booking.
Sepanjang tahun fiskal 2020, Take-Two mencatat net booking sebesar US$2,99 miliar, naik dari US$2,93 miliar pada tahun lalu. Digital net booking memberikan kontribusi sebesar 82 persen atau sekitar US$2,4 miliar, naik 35 persen dari tahun lalu. Pemasukan bersih perusahaan dalam satu tahun juga mengalami kenaikan, dari US$26,7 miliar menjadi US$3,09 miliar. Tak hanya itu, laba kotor juga naik dari US$1,14 miliar menjadi US$1,55 miliar, sementara pendapatan bersih naik menjadi US$404 juta naik dari US$334 juta.
Untuk laporan keuangan Take-Two pada Q4, pemasukan bersih perusahaan mencapai US$760 juta, naik dari US$539 juta. Sementara laba kotor naik dari US$280 juta menjadi US$365 juta dan penghasilan bersih naik menjadi US$123 juta dari US$57 juta. Sepanjang Q4, Take-Two melaporkan net booking sebesar US$729 juta, naik 49 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Digital net booking berkontribusi 92 persen, sebesar US$672 juta. Jika dibandingkan dengan tahun lalu, digital net booking tahun ini naik 60 persen.
Kepada GamesIndustry.biz, CEO Take-Two Strauss Zelnick mengakui bahwa pandemi virus corona merupakan salah satu alasan mengapa penjualan digital mereka naik pesat. “Banyak orang percaya, tren yang muncul sebelum pandemi akan tumbuh pesat berkat pandemi ini. Sejak lama, saya telah berkata bahwa kita kini mulai berpindah ke distribusi digital… Kami rasa, tren ini akan terus berlanjut, tapi itu bukan berarti game dalam bentuk fisik akan menghilang sama sekali. Kami juga berharap, itu tidak terjadi,” katanya.
Zelnick mengatakan, Take-Two tidak merasa bangga atas pencapaian mereka di tengah tragedi. “Kami pikir, kami membantu dengan menyediakan hiburan yang baik di rumah. Kami senang karena Anda bisa berkumpul dengan komunitas dan teman-teman di seluruh dunia ketika Anda memainkan game online,” ujarnya. Dia mengakui, saat ini, permintaan akan hiburan — dalam kasus ini game — memang meningkat. Dan ini memengaruhi keuangan mereka dengan positif. Namun, dampak positif ini tidak hanya dirasakan oleh Take-Two, tapi juga perusahaan game lainnya seperti Activision Blizzard dan Tencent.
“Saya pikir, Anda akan melihat banyak perubahan di masa depan dan Anda akan menemukan, keinginan untuk menyediakan hiburan di rumah tetap ada bahkan setelah pandemi selesai,” ujar Zelnick. Dia juga mengungkap, ke depan, Take-Two akan mempersiapkan banyak game, termasuk sekuel dari franchise mereka dan juga game yang sama sekali baru.
“Kami tidak akan merilis banyak game pada tahun fiskal 2021, tapi kami duga, ini tidak akan memengaruhi keuangan kami karena kami memiliki katalog game yang beragam,” ujarnya, dikutip dari VentureBeat. “Kami punya banyak game yang siap kami luncurkan pada tahun fiskal 2020. Kami perkirakan, ini akan mendorong pertumbuhan pada tahun ntersebut.”