"Dewa Tekken" Baru Muncul dari Pakistan, Tumbangkan Knee di TWT Malaysia

Menyusul kesuksesan Arslan Ash, kini muncul Awais Honey yang siap mengguncang jagat Tekken.

Penggemar esports fighting game, terutama Tekken, pasti sudah tak asing dengan nama Arslan Ash. Pemain asal Pakistan yang bernama asli Arslan Siddique itu mengguncang dunia ketika ia mengalahkan sang “dewa Tekken” Korea, Knee, di tahun 2018 kemarin. Sejak saat itu nama Arslan Ash semakin melejit, dan puncaknya ia menjadi pemain terkuat dunia yang tak terbantahkan dengan memenangkan gelar EVO 2019 serta EVO Japan 2019 sekaligus.

Arslan Ash membuat nama Pakistan berkibar di ekosistem esports internasional. Tapi desas-desus yang beredar di komunitas fighting game, Arslan Ash bukanlah satu-satunya pemain Pakistan yang sangat jago bermain Tekken. Bahkan mungkin ia bukan pemain terkuat di sana. Hanya saja mereka sering kali kesulitan bertaning di luar negeri, karena masalah biaya, visa, dan sebagainya.

Akhir pekan lalu, tanggal 24 – 25 Agustus 2019, rumor itu terbukti. Seorang pemain Tekken asal Pakistan muncul di turnamen Malaysia FV Cup, mengalahkan Knee di Grand Final, lalu menjadi juara. Dan dia bukan Arslan Ash! Pemain itu adalah Awais Honey, anggota tim profesional Genuine Gaming yang mengandalkan karakter Akuma. Hebatnya lagi, FV Cup 2019 adalah turnamen Tekken World Tour (TWT) pertama yang diikutinya.

FV Cup di Malaysia merupakan turnamen Tekken World Tour tingkat Challenger. Ini adalah tingkatan turnamen ketiga di Tekken World Tour, di bawah tingkat Master atau Master+. Sebagai perbandingan, juara pertama TWT Challenger akan mendapat 150 TWT Point, sementara juara TWT Master mendapat dua kali lipatnya, yaitu 300 poin.

Meski kelasnya Challenger, FV Cup tetaplah merupakan turnamen yang “stacked” alias banyak diikuti oleh pemain hebat. Selain Knee, hadir juga nama-nama besar lainnya seperti Jeondding, Puma, Pekos, Chikurin, dan sebagainya.

Knee sebetulnya tampil sangat mendominasi di turnamen ini. Memanfaatkan sejumlah karakter berbeda seperti Steve, Marduk, Kazumi, hingga Kazuya, Knee berhasil melenggang ke Grand Final lewat jalur Winners Bracket. Sementara itu Awais Honey yang setia dengan Akuma, pelan-pelan harus mendaki Losers Bracket setelah ia kalah dari Chikurin di babak Top 32. Tapi kemudian ia melakukan comeback gemilang, melakukan reset di Grand Final, dan akhirnya menumbangkan Knee.

Bila Anda menonton tayangan pertandingan antara Knee dan Awais Honey, Anda akan menemukan permainan Akuma yang luar biasa rapi. Sangat gesit dalam menghindar, namun sekalinya menemukan celah, ia akan melancarkan serangan balik yang beringas, apalagi bila Akuma sedang memiliki meter EX. Rasanya seperti diingatkan kembali pada petinju legendaris Muhammad Ali. “Float like a butterfly, sting like a bee.” Bahkan di pertandingan terakhir, Awais Honey berhasil menciptakan ending yang sempurna dengan sebuah ronde Perfect, seolah membungkam para penonton yang ragu akan keahlian pria berusia 24 tahun ini.

Awais Honey bukan satu-satunya pemain asal Pakistan yang berprestasi di FV Cup 2019. Ada dua pemain lain, yaitu Bilal dan Khan yang sama-sama berasal dari tim FATE Esports. Bilal meraih peringkat Top 8 dengan karakter Akuma dan Bryan. Sedangkan Khan meraih Top 4 dengan menjagokan Geese Howard.

Semakin banyaknya pemain Pakistan yang tampil di ajang Tekken global ini menunjukkan bahwa negara tersebut masih punya banyak potensi yang dapat digali. Bila selama ini Korea Selatan selalu jadi negara kiblat para pemain Tekken, mungkin saja kiblat tersebut akan bergeser ke Pakistan. Bila hal itu terjadi, tentu dunia esports Tekken akan semakin seru nantinya.

Sumber: EventHubs, UYU | Spag