Dark
Light

DBS Siap Dirikan Modal Ventura di Indonesia

1 min read
September 2, 2016
DBS siap dirikan modal ventura untuk bantu startup fintech di Indonesia / DailySocial

Geliat pertumbuhan industri fintech Indonesia yang terus menanjak, turut memacu sejumlah bank skala besar untuk ikut berpartisipasi dengan mendirikan perusahaan modal ventura. Kali ini giliran DBS, bank terbesar Singapura.

Wacana tersebut dilontarkan oleh Tan Su Shan, Presiden Komisaris DBS Indonesia. Dia mengatakan membangun modal ventura menjadi opsi dalam penyaluran investasi bagi startup Indonesia.

“Kami sudah melihat di Indonesia, startup bisa tumbuh dengan bagus karena pasarnya besar,” ujarnya dalam acara Indonesia Fintech Festival & Conference 2016, beberapa hari yang lalu.

[Baca juga: Enam Modal Ventura Asing Berminat Beroperasi di Indonesia]

Shan mengungkapkan, sebelumnya DBS sudah pernah melakukan investasi untuk startup fintech di Amerika Serikat. Hasilnya pun memuaskan. “Mereka (startup) terdiri dari beragam bidang industri termasuk juga social enterprise.”

Pihaknya mengaku sangat takjub dengan pertumbuhan startup di Indonesia, khususnya yang dibangun oleh anak muda. Menurutnya, hal ini memacu DBS untuk ambil bagian dari ekosistem tersebut dan mendukung kaum muda yang semangat berwirausaha.

DBS juga telah menjalankan program DBS Accelerator di Hong Kong. Setiap tahunnya, DBS memilih delapan startup terbaik dari seluruh dunia. Selama 12 minggu, peserta diberikan pembekalan mengenai manajemen bisnis, permodalan, hingga akses ke pasar.

[Baca juga: BCA Persiapkan Pendirian Modal Ventura dan Layanan Pembiayaan FIFGroup Segera Bentuk Modal Ventura]

Dalam pelayanannya ke nasabah, DBS juga telah membentuk layanan fintech sendiri. DBS bertransformasi dari membangun ‘bank’ menjadi membangun ‘banking experience.’ Maksudnya, DBS bukan membangun bank secara fisik berbentuk kantor cabang, tetapi bagaimana perusahaan bisa hadir di setiap nasabah dengan mengadopsi digital banking.

Selain itu, DBS juga mulai menggarap pasar baru dengan edukasi inklusi keuangan menggunakan game online dan teknologi artificial intelligence, Chatbots (Chat Robots). Teknologi digital tersebut bertujuan membantu nasabah dan calon nasabah dalam melakukan aktivitas yang berkaitan dengan keuangan misalnya belanja online atau membayar tagihan.

Previous Story

TamaGo Slime, Game Mobile untuk Merawat Karakter Slime yang Lucu

Next Story

Samsung Galaxy J7 Prime Jalani Debut di Vietnam

Latest from Blog

Don't Miss

Semakin Banyak Developer Game yang Tertarik dengan Blockchain Game

Belakangan, semakin banyak developer game yang tertarik dengan blockchain game.

Lebih Parah dari Kasus Doni Salmanan, Inilah 7 Kasus Penipuan Terbesar di Industri Teknologi

Startup selalu berusaha mencari cara untuk mendisrupsi status quo menggunakan