Fitur FidelityFX Super Resolution atau FSR memang merupakan teknologi yang diimpikan oleh semua gamer. Bagaimana tidak, lewat teknologi ini para gamer bisa mendapatkan tambahan FPS tanpa perlu melakukan upgrade hardware.
Hal inilah yang membuat para gamer memohon kepada AMD agar menambahkan daftar dukungan teknologi ini ke lebih banyak game. Dan untungnya, permintaan tersebut dikabulkan oleh AMD yang baru saja mengumumkan bahwa teknologi FSR mereka kini mendukung 71 game.
Dalam pengumumannya, AMD kini menunjukkan bahwa FSR telah mendukung game-game besar lainnya seperti Resident Evil Village, Far Cy 6, Horizon Zero Dawn, Deathloop, Godfall, dan bahkan God of War yang baru akan dirilis pada bulan Januari 2022 mendatang.
Dalam pengumumannya tersebut AMD bahkan mengklaim bahwa FSR merupakan “teknologi software gaming yang paling cepat diadopsi dalam sejarah AMD.” Klaim tersebut merujuk pada adopsi yang bukan hanya dilakukan oleh para gamer, namun juga oleh para developer.
Berkat keputusan AMD untuk membuat teknologi FSR-nya menjadi open source, banyak developer dengan senang hati mengimplementasikan teknologi ini di game-nya. Karena memang mereka mendapatkan optimalisasi FPS di range GPU yang lebih luas.
Selain itu, teknologi FSR ini jug dapat mendukung banyak GPU dari generasi sebelumnya, dan bahkan mampu mendukung sejumlah GPU milik NVIDIA. Hal ini kebalikan dari teknologi DLSS milik NVIDIA yang dibuat eksklusif untuk seri RTX saja.
Baik FSR milik AMD dan DLSS milik NVIDIA memang sama-sama menggunakan teknologi upscale untuk membuat grafiknya terlihat bagus meski berjalan di resolusi yang lebih rendah. Namun perbedaannya DLSS menggunakan metode temporal upscalling berbasis AI, sedangkan AMD FSR mengandalkan spatial upscaling tanpa AI.
Hal itulah yang membuat AMD FSR lebih mudah untuk diimplementasikan di berbagai rentang GPU dan bahkan pada GPU generasi sebelumnya. Apalagi dukungan teknologi ini sudah tertanam pada engine game Unity dan juga Unreal Engine.
Teknologi FSR mungkin memang masih belum bisa dibilang sempurna, namun setidaknya teknologi milik AMD ini memiliki eksekusi yang lebih matang dan mendukung lebih banyak GPU daripada DLSS milik NVIDIA. Dan bila AMD terus menyempurnakan teknologi ini, sudah dapat dipastikan akan lebih banyak game yang akan mengadopsi fitur ini pada game-game-nya.