Sekarang, esports mulai menjadi mainstream. Developer game tidak segan-segan untuk turun tangan dalam mengadakan turnamen besar. Tak hanya itu, esports juga mulai menjadi bagian dari gelaran olahraga internasional, seperti SEA Games. Street Fighter dan Rocket League juga akan menjadi bagian dari pre-event Olimpiade 2020. Selain itu, semakin banyak perusahaan non-endemik yang menjadi sponsor liga atau tim esports. Namun, sebelum competitive gaming menjadi populer, turnamen esports biasanya diadakan secara mandiri oleh komunitas, dengan tempat yang tak terlalu megah dan hadiah yang tak terlalu besar.
HomeStory Cup adalah turnamen grassroot dari Starcraft II yang diadakan oleh TakeTV. Turnamen yang diadakan dua tahun sekali ini diadakan untuk pertama kali pada sembilan tahun lalu oleh mantan pemain Warcraft III profesional, Dennis “TaKe” Gehlen. Pada 2010, dia mengundang delapan temannya — yang ketika itu merupakan pemain profesional StarCraft II asal Eropa ternama — ke rumahnya di Krefeld, Jerman, untuk bertanding dengan satu sama lain. Hadiah yang disediakan tidak besar.
“Kami hanya ingin menunjukkan pada para fans cara kami bersenang-senang dalam bermain game dan pada saat yang sama, menunjukkan permainan yang hebat,” kata Gehlen, menjelaskan alasan mengapa dia membuat HomeStory Cups, dikutip dari The Esports Observer. Dia mengatakan, satu hal yang unik tentang HomeStory Cup adalah turnamen ini diadakan di dalam rumah. “Ada orang yang memasak di dapur, dan kami tetap bermain dengan pemain-pemain terbaik dari Korea, Amerika, dan Eropa untuk memainkan game pada level tertinggi.”
I just realized that my favourite Starcraft tournament is this weekend near Berlin. I love Starcraft and esports – so I’ll double the prize pool to 50k. Tune in at https://t.co/Oi40n6NMJ4 this weekend to watch some amazing matches. (also, organizers, please contact me 😂)
— Tobi Lutke 🌳🌲 (@tobi) November 21, 2019
Sekarang, HomeStory Cup telah berkembang. Turnamen ini tak lagi diadakan di rumah Gehlen, tapi di gaming bar milik TakeTV. Meskipun begitu, format turnamen ini tetaplah kasual. HomeStory Cup XX, yang diadakan pada akhir pekan lalu, menawarkan total hadiah US$25 ribu (sekitar Rp352 juta). CEO Shopify, Tobi Lutke, yang juga merupakan penggemar dari StarCraft II, merasa bahwa total hadiah ini tidak cukup besar. Dia lalu memutuskan untuk menyumbangkan US$25 ribu sebagai total hadiah pada turnamen tersebut.
Bulan lalu, kecintaan Lutke akan StarCraft II menarik perhatian media dan fans game tersebut ketika dia menawarkan Ryoo “SeleCT” Kyung Hyun, mantan pemain profesional untuk magang di perusahaan yang dia pimpin. Dalam Twitter, dia mengatakan, pencapaian SeleCT sebagai pemain profesional sudah cukup untuk membuktikan kepiawaian.
Apa yang dilakukan oleh Lutke — menyumbangkan uang untuk turnamen dan menunjukkan apresiasi pada pemain profesional — menunjukkan bagaimana seseorang atau sebuah perusahaan dapat mendekatkan diri dengan komunitas gamer dengan cara yang otentik. Walau Lutke melakukan ini karena dia tampaknya memang senang dengan StarCraft II, Shopify akan mendapatkan untung karena namanya menjadi dikenal di kalangan fans StarCraft II di dunia.