Beberapa waktu lalu Capcom baru saja mendirikan anak perusahaan bernama Capcom Media Ventures, yang bertugas menangani segala kegiatan esports dan media hiburan secara global. Saat peluncuran perusahaan itu diresmikan, salah satu program yang mereka umumkan adalah rencana untuk membuat liga Street Fighter V di tingkat amatir. Liga itu dalam waktu dekat akan segera terwujud, bahkan dengan format yang lebih menarik daripada liga amatir biasanya.
Bekerja sama dengan platform turnamen Super League Gaming (SLG), Capcom akan menggelar liga dan turnamen kelas amatir pertama di Amerika Serikat. Liga ini digelar dengan nama Street Fighter League: Amateur-US, senada dengan liga profesionalnya yang telah berjalan yaitu Street Fighter League: Pro-US. Uniknya adalah liga amatir ini akan menggunakan sistem kompetisi berbasis lokasi, mirip seperti Overwatch League.
Dalam Street Fighter League: Amateur-US, kota-kota besar di Amerika Serikat akan memiliki suatu tim gabungan yang merupakan wakil dari kota tersebut. Kemudian para pemain akan maju ke pertandingan sebagai wakil kotanya masing-masing untuk melawan wakil dari kota lain, mirip seperti pertandingan sepak bola.
Karena ini level amatir, “tim” yang menjadi perwakilan tiap kota itu bukanlah organisasi sungguhan seperti tim-tim Overwatch League, melainkan hanya sekumpulan komunitas lokal yang tergabung di bawah payung komunitas Super League. Saat ini format kompetisi serta detail teknisnya belum diumumkan, tapi dalam wawancara dengan GameDaily.biz, Andy Babb (Executive Vice President Super League Gaming) berkata bahwa turnamen dan liga ini akan mengedepankan unsur inklusivitas, diversitas, integritas, serta semangat kompetisi yang sehat.
“Komunitas Street Fighter sangat kuat dan bergairah, sehingga cocok sekali dengan komunitas esports amatir lokal yang dibangun oleh Super League secara nasional. Dan yang paling penting, Capcom memiliki visi jelas tentang pentingnya ekosistem amatir dalam komitmen umum mereka terhadap esports. Setiap pemain yang menghadiri acara esports profesional pasti ingin bisa bermain layaknya para profesional itu. Capcom mengerti pentingnya memberikan kesempatan itu kepada komunitas kompetitif dan untungnya mengakui rekam jejak Super League dalam mewujudkannya untuk sejumlah penerbit game lain yang punya pemikiran serupa,” demikian tutur Andy Babb.
Super League sendiri memiliki misi untuk menciptakan ekosistem gaming yang sehat, yang mereka sebut sebagai “good gaming movement”. Mereka ingin menciptakan lingkungan gaming yang tidak toxic, serta bisa menerima gamer dari segala level kemampuan, usia, gender, dan sebagainya. Misi tersebut juga sangat cocok dengan komunitas fighting game yang sejauh ini dikenal sangat inklusif, karena ketika para atlet sudah naik ke arena, satu-satunya yang dilihat orang adalah kemampuan bertarung mereka.
Nantinya, seluruh kompetisi dalam Street Fighter League: Amateur-US akan diproduksi, disiarkan, dan didistribusikan oleh Super League lewat Twitch dan YouTube, ditambah dengan berbagai konten-konten spesial seperti highlight atau profil para pemain. Mereka akan betul-betul menghadirkan pengalaman esports otentik layaknya esports profesional. Dilansir dari The Esports Observer, Yoshinori Ono (Executive Producer Street Fighter) berkata bahwa model bisnis berbasis komunitas milik Super League sangat cocok dengan para pemain Street Fighter.
Selain mengadakan liga dan turnamen amatir resmi, Super League juga akan mengintegrasikan Street Fighter V: Arcade Edition ke dalam platform turnamen mereka. Ini memungkinkan siapa saja untuk mengadakan turnamen amatir sendiri dengan memanfaatkan software milik Super League serta koneksi ke berbagai venue yang berafiliasi dengan mereka.
Peluncuran turnamen dan liga amatir ini sangat menarik karena dapat membuka berbagai potensi baru. Mulai dari peningkatan sustainability ekosistem esports Street Fighter, pencarian talenta-talenta baru, oportunitas bisnis, hingga jangkauan audiens yang lebih luas. Sebagai ekosistem yang tumbuh dengan kuat di akar rumput, program-program yang menyentuk akar rumput secara langsung seperti ini sangat menguntungkan penggemar. Mudah-mudahan saja nantinya liga amatir ini bisa digelar resmi di negara-negara lain juga, dan semakin banyak penerbit fighting game lain yang melakukan hal serupa.
Sumber: The Esports Observer, GameDaily.biz