Sudah lebih dari satu tahun stok kartu grafis dari kedua brand GPU, AMD dan NVIDIA masih belum membaik. Pasalnya, saat ini sedang ada kelangkaan chip silicon untuk memproduksi GPU. Bahkan, karena lebih banyaknya permintaan pasar dari persediaan, beberapa GPU dijual dengan harga berkali-kali lipat di atas MSRP-nya.
Selain langkanya chip silicon, stok kartu grafis juga diperburuk karena para miner yang memborong sebagian besar persediaan pasar. Melihat hal itu, NVIDIA mengupayakan membuat sistem limiter performa mining bernama “Lite Hash Rate” (LHR). Dengan sistem ini, NVIDIA berhasil membuat GPU dengan LHR menjadi tidak menarik bagi para penambang cryptocurrentcy.
Di sisi lain, AMD tidak melakukan upaya apapun untuk memastikan GPU mereka sampai di tangan gamer. Meskipun begitu, hasil penjualan AMD tetap meroket tiap kuartal. Dalam kuartal terakhirnya, AMD mendapat peningkatan pendapatan tahun ke tahun hingga 99 persen dengan total keuntungan USD$3,85 milliar. Jadi siapakah yang membeli GPU AMD dan menyebabkan penjualannya meroket?
Sebagian besar gamer menyimpulkan bahwa AMD lebih fokus dalam penjualan GPU untuk para miner, bukan untuk para pemain game atau pengguna reguler. Dugaan ini didukung dengan data dari Steam Hardware Survey yang menunjukkan bahwa pengguna NVIDIA GeForce RTX 3000-series 11 kali lipat lebih banyak dari AMD Radeon RX 6000-series. Namun, dugaan para gamer itu langsung dibantah oleh pihak AMD.
“Cryptocurrentcy bukan prioritas kami. Kami tidak akan memprioritaskan maupun membuat produk kami untuk para penambang mata uang digital, produk ini lebih untuk para gamer dan itu adalah prioritas tertinggi kami.” Ucap Devinder Kumar, selaku CFO dari AMD, pada acara Deutsche Bank of 2021 Technology Conference dikutip dari HotHardware.
AMD mining card without display output@kopite7kimihttps://t.co/L8GBLS1jyD pic.twitter.com/sNDa8hRf8T
— I_Leak_VN (@I_Leak_VN) August 26, 2021
Beberapa waktu lalu, beredar bocoran tentang kartu grafis dengan basis arsitektur RDNA2 yang diperuntukkan untuk menambang mata uang digital. Kartu grafis ini dirumorkan memiliki VRAM sebesar 10GB GDDR6 dan menghasilkan 39MH/s hash rate. Hal ini merupakan kabar baik, melihat AMD mulai memisahkan pasar GPU untuk miner dan gamer.
AMD juga mengungkap kekurangan persediaan chip untuk CPU dan GPU akan berlangsung sampai tahun 2022 mendatang. Pernyataan ini diucapkan langsung oleh CEO dari AMD, Dr. Lisa Su. Anda bisa membaca tentang ini lebih lengkap di sini.