Laporan The State of Internet Akamai untuk kuartal pertama 2014 telah dirilis. Berdasarkan laporan tersebut, kecepatan rata-rata Internet di Indonesia mencapai 2,4 Mbps dan mencatatkan persentase peningkatan tertinggi dari sejumlah negara Asia Pasifik. Untuk urusan keamanan, Indonesia tidak lagi menjadi yang terdepan sebagai sumber serangan.
Secara global, Akamai mencatat bahwa kecepatan rata-rata Internet terus meningkat. Dengan pertumbuhan 1,8% ketimbang kuartal sebelumnya, kini kecepatan rata-rata Internet mencapai 3,9 Mbps. Korea Selatan, Jepang, dan Hong Kong seperti biasa mendominasi daftar negara dengan kecepatan rata-rata tertinggi di kawasan Asia Pasifik. Indonesia tercatat memiliki kecepatan rata-rata Internet 2,4 Mbps atau naik 46% ketimbang kuartal sebelumnya. Persentase pertumbuhan tersebut jauh lebih tinggi ketimbang negara-negara di kawasan yang sama.
Khusus untuk level Asia Tenggara, Singapura masih memimpin dengan kecepatan rata-rata Internet mencapai 8,4 Mbps, diikuti oleh Thailand dan Malaysia. Indonesia unggul ketimbang Filipina dan Vietnam, meski selisih kecepatan rata-ratanya tidak terpaut jauh. Khusus untuk penilaian High Broadband (kecepatan di atas 10 Mbps) dan Broadband (kecepatan di atas 4 Mbps), Indonesia juga mencatat persentase pertumbuhan masing-masing 135% dan 262%, meskipun secara jumlah masih jauh di bawah Singapura atau Malaysia.
Di segmen konektivitas mobile, ternyata hasil yang dicatat oleh Akamai untuk Indonesia tidak buruk. Konektivitas mobile secara rata-rata mencapai 2 Mbps. Angka ini sama dengan yang dicatatkan oleh Thailand dan tak terpaut jauh dengan Malaysia. Untuk urusan mobile, Korea Selatan yang sudah mengimplementasikan LTE-Advanced jauh meninggalkan negara-negara lain.
Untuk urusan sumber serangan, Indonesia yang sempat menjadi pusat perhatian beberapa waktu yang lalu karena tiba-tiba menyeruak ke posisi puncak kini kembali stabil di posisi ke-3 setelah Cina dan Amerika Serikat. Meskipun persentasenya naik sedikit ketimbang kuartal sebelumnya, jaraknya dengan kedua negara tersebut kembali memiliki margin yang signifikan.
Laporan dari Akamai ini tentu merupakan kabar gembira karena Internet seharusnya sudah merupakan hak dan bagian dari kehidupan sehari-hari. Perubahan kepimpinan yang akan terjadi sebentar lagi diharapkan bisa mendorong kebijakan penetrasi Internet yang lebih baik dan lebih merata di seluruh Indonesia.
[Ilustrasi foto: Shutterstock]