Entah berapa banyak lagi gelar juara perlu disandang Indonesia untuk urusan kejahatan di Internet. Setelah Sophos dan Kaspersky menerbitkan laporan bahwa Indonesia termasuk dalam negara penyebar spam terbesar di dunia, kini Akamai menegaskan bahwa Indonesia menjadi “juara” sebagai negara asal serangan kejahatan di Internet terbesar, berdasarkan laporan state-of-the-Internet kuartal ketiga 2011. Akamai adalah perusahaan Internet yang mengurusi penyampaian konten kepada end-user.
Yang termasuk dalam serangan ini antara lain serangan terhadap port sharing microsoft-ds (port 445), telnet (port 23), WWW/HTTP (port 80), HTTPS/SSL (port 443), dan Microsoft SQL Server (port 1433). Serangan dari Indonesia paling banyak menyerang port 80 dan port 443 — yang biasa digunakan oleh layanan Internet. Indonesia menjadi kampiun dengan menguasai 14% dari seluruh total serangan di dunia, diikuti oleh Taiwan, Cina, Amerika Serikat dan Rusia. Angka ini naik hampir dua kali lipat dari kuartal sebelumnya yang hanya menyumbang 7.4% dari seluruh total serangan.
Sebelumnya di kuartal kedua, Myanmar sempat menjadi juara klasemen ini, tapi tiba-tiba menghilang dari daftar di laporan ketiga ini. Menurut Akamai, kemungkinan hilangnya Myanmar dari daftar adalah penyebab serangan sudah dimatikan ataupun pelaku penyerangan sudah pindah ke negara lain untuk melakukan modus operandinya.
Seharusnya kita tidak heran dengan kondisi ini mengingat Indonesia nampaknya masih belum siap dengan ancaman kejahatan di Internet, baik perangkat hukum maupun penegak hukumnya. Hal ini memprihatinkan mengingat penetrasi Internet di Indonesia berkembang sangat pesat dalam sepuluh tahun terakhir. Kami berharap pihak terkait merespon dengan serius permasalahan ini agar nama Indonesia tidak berada di tabel kejahatan Internet dalam waktu yang lama.
Selain informasi serangan kejahatan, Akamai juga memberikan laporan soal kecepatan koneksi Internet di berbagai negara di dunia. Rata-rata kecepatan koneksi Internet di dunia adalah 2.7 Mbps, dengan Korea Selatan, Hong Kong dan Jepang menjadi negara pemuncak. Rata-rata kecepatan koneksi Internet di Korea Selatan adalah 16.7 Mbps, di Hong Kong 10.5 Mbps, dan di Jepang 8.9 Mbps. Rata-rata kecepatan di Indonesia sendiri adalah 0.75 Mbps.
Menurut Akamai, definisi “broadband” adalah koneksi Internet berkecepatan minimal 2 Mbps. Jadi koneksi Internet di Indonesia secara rata-rata masih jauh dari kualitas broadband tersebut. Menkominfo sendiri mencanangkan tahun 2012 ini menjadi Indonesia Connected dan menjadi Indonesia Broadband di tahun 2016. Saya penasaran seperti apa kecepatan Internet di Korea Selatan di tahun 2016.