Zoom Perkenalkan AI Zoom IQ Versi Baru yang Lebih Cerdas

Hasil kolaborasi dengan OpenAI membuahkan sistem AI yang lebih kaya fitur

'Perang AI' di kalangan penyedia layanan produktivitas terus berlanjut. Penantang terbarunya adalah Zoom, yang baru-baru ini memperkenalkan generasi anyar dari asisten virtual berbasis AI-nya, Zoom IQ. Tidak tanggung-tanggung, Zoom bekerja sama langsung dengan OpenAI untuk mewujudkannya.

Sebelum ini, Zoom IQ sebenarnya sudah menawarkan sejumlah fitur seperti membuatkan highlight dari rekaman sebuah sesi rapat. Namun berkat kemitraan Zoom dengan OpenAI, Zoom IQ pun kini bisa dibuat lebih kaya fitur dan lebih cerdas lagi dibanding sebelumnya.

Lewat sebuah posting blog, Zoom menjabarkan beberapa kemampuan baru yang ditawarkan Zoom IQ. Salah satu yang cukup menarik adalah kemampuan untuk membuatkan ringkasan dari sesi meeting yang tengah berjalan, sangat berguna terutama bagi anggota tim yang terlambat bergabung dalam sesi tersebut.

Selesai rapat, Zoom IQ juga dapat membuatkan ringkasan dan mencantumkannya ke Team Chat agar dapat dijadikan referensi oleh semua anggota tim. Kalau perlu, Zoom IQ juga bisa membuatkan sebuah sesi whiteboard berdasarkan text prompt guna membantu tim melakukan brainstorming lebih lanjut.

Di luar rapat virtual, Zoom IQ juga bisa membuat ringkasan dari percakapan yang ada di Team Chat, dan anggota tim pun dapat meminta AI tersebut untuk membuatkan draft respons yang sesuai konteks. Seandainya perlu didiskusikan lebih jauh, poin-poin yang dibicarakan juga bisa disulap menjadi agenda rapat oleh Zoom IQ. Anggap saja ini kurang lebih seperti ChatGPT yang terintegrasi di dalam Zoom.

Pengguna Zoom dapat memberikan respons dengan bantuan AI Zoom IQ / Zoom

Strategi AI yang Zoom terapkan ini sepertinya merupakan respons terhadap langkah yang diambil Google dan Microsoft, yang baru-baru ini juga menyematkan AI ke berbagai layanan produktivitasnya. Dua pekan lalu, Google mengumumkan integrasi AI di Gmail, Docs, dan layanan-layanan lain yang masuk dalam ekosistem Google Workspace. Sehari setelahnya, giliran Microsoft yang mengumumkan integrasi serupa di layanan Microsoft 365.

Di luar dua raksasa tersebut, ada pula Slack yang mengintegrasikan ChatGPT ke platformnya. Timing-nya tentu bukan kebetulan, sebab OpenAI baru-baru ini memang sempat memperkenalkan sistem AI terbarunya yang bernama GPT-4. Zoom sendiri berniat meluncurkan fitur-fitur AI barunya ini secara bertahap.

Di samping menyelipkan AI ke platformnya, Zoom juga menambahkan sejumlah fitur untuk membuat layanannya lebih menyerupai aplikasi produktivitas all-in-one. Mereka menambahkan fitur kalender dan email, yang keduanya dapat dihubungkan dengan layanan seperti Gmail atau Microsoft 365, sehingga pengguna bisa mengakses agenda maupun membaca dan mengirimkan email tanpa harus meninggalkan Zoom sama sekali.

Zoom turut menambahkan fitur bernama Huddles, yang cara kerjanya sangat mirip seperti fitur bernama sama milik Slack — yang sendirinya banyak terinspirasi oleh fitur voice channel di Discord. Fitur ini sangat berguna bagi tim yang hendak mengobrol sejenak tanpa harus ribet menyiapkan sesi rapat virtual.

Sumber: The Verge.