8 Tools AI untuk Desain Grafis, Tidak Perlu Belajar Desain!

Mulai dari poster, undangan, foto produk, sampai tampilan antarmuka aplikasi maupun website, semua dapat dibuat dengan mudah menggunakan bantuan AI

Keberadaan tools seperti Canva telah berhasil merevolusi desain grafis bagi banyak orang, terlebih mereka yang memang tidak pernah mendalami ilmu seni rupa. Namun ternyata itu baru awal, sebab sekarang demokratisasi desain grafis juga telah semakin ditingkatkan lebih jauh lagi berkat kehadiran generative AI.

AI seperti DALL-E sudah berhasil membuktikan bahwa siapa pun dapat menggambar hanya dengan mendeskripsikannya dalam bentuk teks. Premis yang sama juga berlaku untuk kegiatan desain grafis secara luas, sebab saat ini sudah ada banyak tools yang melibatkan AI dalam alur kerjanya.

Di artikel ini, saya telah merangkum 8 tools AI untuk desain grafis yang dapat digunakan untuk membuat beraneka ragam konten kreatif. Mulai dari poster, undangan, foto produk, sampai tampilan antarmuka aplikasi maupun website, semuanya dapat dibuat dengan sangat mudah menggunakan bantuan AI di deretan tools berikut.

1. Canva Magic Design

Seperti yang sudah disinggung, Canva bukanlah nama yang asing lagi di bidang desain grafis. Segudang template desain yang tersedia, ditambah navigasinya yang sangat mudah, membuat Canva sangat populer di banyak kalangan pengguna. Ingin prosesnya lebih dimudahkan lagi? Manfaatkan saja fitur Magic Design yang Canva tawarkan.

Cara kerjanya sangat simpel: pengguna hanya perlu mengunggah gambar yang ingin dijadikan elemen utama kontennya, dan AI Canva pun akan mengemasnya ke dalam beberapa variasi template desain. Seandainya tidak sreg dengan opsi yang ditawarkan, pengguna bisa memandu AI-nya untuk mengacu pada mood maupun palet warna tertentu.

Alternatifnya, pengguna juga bisa mulai membuat desain dari nol hanya dengan bermodalkan deskripsi teks saja. Kira-kira seperti menggunakan ChatGPT, tapi untuk membuat template konten visual ketimbang yang hanya berisikan teks saja. Bagian terbaiknya, fitur ini tersedia gratis untuk semua pengguna Canva.

2. Adobe Express (beta)

Canva bukan satu-satunya nama besar di dunia desain yang sudah mengintegrasikan generative AI ke produknya. Di kubu Adobe, mereka punya generative AI canggih bernama Firefly, yang sudah mulai diintegrasikan ke produk-produk seperti Photoshop maupun Adobe Express.

Pada versi beta Adobe Express, pengguna bisa menikmati dua fitur berbasis AI yang sangat menarik. Yang pertama untuk membubuhkan efek visual pada teks, dan yang kedua untuk menciptakan ilustrasi menggunakan teks. Kedua fitur ini bekerja dengan sangat seamless karena pengguna hanya perlu mendeskripsikan efek atau gambar yang ingin diciptakannya.

Tertarik mencoba? Langsung saja kunjungi situs resmi Adobe Express, dan mulai gunakan versi beta-nya secara cuma-cuma.

3. Microsoft Designer

Microsoft adalah salah satu raksasa teknologi yang sangat antusias menyambut tren generative AI. Belum lama ini, mereka meluncurkan versi preview dari Microsoft Designer, sebuah tools AI untuk desain grafis yang dapat digunakan sepenuhnya secara gratis.

Meski statusnya masih preview, Microsoft Designer sudah cukup kapabel dalam menciptakan template desain yang menarik untuk berbagai jenis konten. Yang perlu pengguna lakukan juga tak lebih dari mencantumkan deskripsi dari desain konten yang hendak dibuat, misalnya saja posting Instagram untuk mempromosikan sebuah workshop gratis seputar manajemen finansial.

Menggunakan Microsoft Designer ibarat memiliki asisten pribadi sekaligus desainer grafis yang dapat selalu diandalkan kapan saja.

4. Designs.ai

Tools AI diciptakan untuk menyederhanakan alur kerja sekaligus menghemat waktu yang dibutuhkan untuk melakukan sesuatu. Dalam konteks desain grafis, kehadiran AI bakal sangat membantu karena waktu yang dipangkas bisa benar-benar signifikan, misalnya dari 2 jam menjadi 2 menit saja. Salah satu tools AI yang dibangun atas prinsip tersebut adalah Designs.ai.

Apapun jenis konten yang ingin dibuat, entah itu logo, video, banner, ataupun posting media sosial, semuanya dapat dibuat di sini tanpa mengharuskan Anda mengambil kursus desain grafis terlebih dulu. Agar penggunanya semakin dimudahkan, Designs.ai tidak lupa menyediakan akses ke jutaan stock photo premium, lengkap beserta elemen-elemen grafis pendukung lainnya.

Terkait harganya, seluruh fitur yang Designs.ai tawarkan dapat dinikmati dengan membayar biaya berlangganan mulai $29 per bulan. Kabar baiknya, tools ini juga menawarkan program free trial buat yang tertarik mencoba terlebih dulu.

5. Simplified

Desain grafis, copywriting, video editing, dan manajemen media sosial, semua itu dapat dilakukan dengan memakai tools AI bernama Simplified ini. Sesuai namanya, Simplified mengedepankan kemudahan penggunaan, dan ini akan langsung terlihat saat menjajal fitur-fitur yang disediakannya untuk keperluan desain grafis.

Dari proses konsepsi sampai publikasi, Simplified siap membantu. Lagi-lagi semuanya tanpa mengharuskan Anda punya pemahaman mendalam soal desain grafis. Namun kalau ternyata Anda sudah berpengalaman, Anda pun bisa 'mengarahkan' AI-nya agar dapat menghasilkan output yang lebih bagus lagi.

Simplified mematok tarif berlangganan mulai $30 per bulan, akan tetapi ia juga punya versi gratisan yang sangat fungsional. Kalau Anda hanya perlu mengerjakan proyek desain sesekali, tidak ada salahnya mencoba tools yang satu ini.

6. Flair

Di tangan seorang desainer grafis yang andal, sebuah foto produk dapat disulap menjadi materi promosi yang begitu memikat. Namun seperti yang kita tahu, tidak semua orang punya kemampuan dan kreativitas yang mumpuni untuk menciptakan karya semacam itu, dan di sinilah tools AI macam Flair mencoba membantu.

Oleh pengembangnya, Flair dideskripsikan sebagai tools desain berbasis AI untuk branded content. Untuk menggunakannya, Anda hanya perlu menyiapkan foto dari produk yang hendak dipromosikan, kemudian deskripsikan pemandangan di sekeliling produk yang ingin ditampilkan. Belum puas dengan hasil akhirnya? Anda bisa tambahkan berbagai prop ekstra ke fotonya dengan mekanisme drag-and-drop.

Kalau penasaran karya seperti apa yang bisa dihasilkan dengan Flair, Anda dapat langsung mencobanya secara gratis untuk 30 foto. Lebih dari itu, Anda bisa menebus paket berbayarnya dengan tarif mulai $10 per bulan.

7. Uizard

Uizard, sesuai namanya, ibarat seorang penyihir yang dapat menciptakan tampilan antarmuka alias user interface (AI) dalam sekejap. Punya ide akan tampilan suatu website atau aplikasi? Buat mockup kasarnya di atas kertas, lalu biarkan Uizard memindai dan menerjemahkannya menjadi prototipe UI yang bisa diedit.

Bagaimana jika Anda tidak punya gambaran sama sekali? Tidak masalah, manfaatkan saja fitur Autodesigner milik Uizard. Berkat fitur ini, pengguna hanya perlu mendeskripsikan apa yang hendak dibuat via teks, dan AI Uizard yang akan mendesain semuanya. Bagi UI designer yang sudah berpengalaman, fitur ini juga bisa menjadi sumber inspirasi di kala pikiran sedang buntu.

Uizard mematok tarif mulai $19 per bulan, namun Anda bisa mulai mencobanya terlebih dulu secara gratis untuk dua proyek pertama.

8. Magician

Deretan tools AI yang ada di artikel ini memang bakal sangat membantu pengguna yang awam soal desain grafis. Namun itu bukan berarti seorang desainer yang berpengalaman tidak boleh memanfaatkan bantuan AI. Tidak jarang, AI juga bisa membantu mereka bekerja secara lebih efisien, seperti contohnya plugin Figma bernama Magician ini.

Magician menawarkan tiga fitur utama: text to icon, text to image, dan copywriting. Idenya adalah, selama pengguna sibuk mengerjakan suatu proyek desain UI, mereka tidak perlu menghabiskan banyak waktu untuk mendesain ikon, gambar pendukung, maupun memikirkan caption yang catchy untuk melengkapi desainnya. Serahkan saja ketiga tugas tersebut kepada AI.

Pengguna juga tidak perlu membayar mahal, sebab Magician dapat ditebus seharga $5 saja per bulan. Pengguna juga diberi kesempatan untuk mencobanya secara gratis terlebih selama 21 hari.

Gambar header: Freepik.