Jumlah gamer di dunia akan mencapai 3 miliar orang pada 2023, menurut laporan Newzoo. Saat ini, telah ada 2,69 miliar gamer. Pada akhir 2020, angka itu diduga akan naik menjadi 2,7 miliar. Salah satu alasan mengapa jumlah gamer terus naik adalah keberadaan mobile game. Game-game populer seperti Fortnite, League of Legends, dan Pokemon Go menjadi alasan lain mengapa jumlah gamer bertumbuh dengan cepat. Jumlah gamer juga bertambah pesat selama pandemi.
Dari 2,7 miliar gamer di dunia pada akhir 2020, sebanyak 2,5 miliar merupakan mobile gamer, sementara 1,3 miliar orang bermain di PC, dan 800 juta orang menggunakan konsol. Secara total, jumlah gamer melebihi 2,5 miliar karena ada orang-orang yang bermain di lebih dari satu platform.
Dalam beberapa tahun ke depan, jumlah gamer masih akan terus naik, khususnya di negara-negara di kawasan Asia Pasifik, Timur Tengah, Afrika, dan Amerika Latin. Jumlah gamer di kawasan-kawasan tersebut juga meningkat lebih pesat jika dibandingkan dengan negara-negara yang pasar game-nya telah matang. Misalnya, pada 2019, jumlah pemain di Timur Tengah dan Afrika melampaui jumlah gamer di Amerika Utara. Pada 2020, jumlah pemain di Timur Tengah dan Afrika diperkirakan akan melebihi jumlah gamer di Eropa.
Hanya saja, Newzoo menyebutkan, kebanyakan gamer yang berada di kawasan Afrika dan Timur Tengah mreupakan mobile gamer. Biasanya, mobile gamer memainkan game gratis. Tak hanya itu, para pemain mobile game juga biasanya enggan untuk mengeluarkan uang saat bermain game. Namun, menurut laporan VentureBeat, Newzoo memperkirakan, jumlah pemain berbayar pada 2020 akan naik 5,3 persen.
Nilai industri game diperkirakan akan mencapai US$159,3 miliar pada 2020. Pemasukan dari in-game purchase masih terus tumbuh. Sementara pemasukan dari penjualan game justru menurun. Mengingat game free-to-play kini mendominasi mobile game dan PC game, tidak heran jika pemasukan dari in-game purchase — yang merupakan model bisnis game gratis — terus naik.
Tren ini juga menyebabkan perubahan pada model monetisasi pada game konsol. Diperkirakan, di masa depan, semakin banyak game konsol yang menggunakan model bisnis in-game purchase. Sementara untuk mobile game, in-game purchase menjadi kontributor terbesar dari total pemasukan. Kontribusi in-game purchase mencapai 98 persen dari total pemasukan mobile game. Newzoo memperkirakan, angka itu masih akan terus naik, mendekati 100 persen.
Sumber header: Business Today