10 Turnamen Esports Berhadiah Terbesar di Indonesia Tahun 2018

Dota 2 masih menjadi raja untuk urusan prize pool

Tahun 2018 telah berakhir, menyisakan sejumlah kenangan tentang ingar-bingarnya dunia esports yang begitu semarak di Indonesia. Di tahun ini, esports beralih dari the next big thing menjadi the current big thing. Berbagai organizer dari seluruh penjuru negeri berlomba-lomba menciptakan turnamen terbesar dan termegah, sementara puluhan brand non-gaming dan non-endemic tak mau ketinggalan berebut "kue" yang menjanjikan ini.

Dulu, mendengar kemunculan turnamen esports berhadiah ratusan juta mungkin kita akan merasa heboh sekali. Tapi hal itu berubah jadi sangat lumrah. Tak hanya ratusan juta malah, negara kita juga bertabur sejumlah kompetisi esports dengan hadiah miliaran rupiah. Berikut ini adalah beberapa kompetisi esports di Indonesia yang memiliki hadiah paling besar sepanjang tahun 2018.

GESC: Indonesia Dota 2 Minor – Rp4.300.000.000 (US$300.000)

Berbicara tentang prize pool, Dota 2 memang rajanya. Meski secara jumlah pemain mungkin kalah dari MOBA di smartphone, game yang satu ini masih menawarkan hadiah terbesar, apalagi di turnamen resmi Dota Pro Circuit.

Tahun ini, Jakarta terpilih menjadi salah satu kota tempat penyelenggaraan turnamen Dota 2 Minor. Sesuai aturan Dota Pro Circuit, turnamen Minor haruslah memiliki hadiah senilai minimal US$300.000, atau sekitar Rp4,3 miliar. Turnamen yang digelar di ICE BSD pada bulan Maret lalu ini dimenangkan oleh Evil Geniuses.

AOV Star League Season 2 – Rp2.600.000.000

Arena of Valor di bawah naungan Garena sangat aktif dalam menjalankan kompetisi esports. Dalam satu tahun saja, mereka telah menggelar empat turnamen berskala nasional, yaitu AOV Star League (ASL) Season 1 dan 2, serta AOV National Championship (ANC) Season 1 dan 2. Ini masih ditambah berbagai turnamen resmi skala kecil di berbagai penjuru nusantara, misalnya XL Axiata Digifest.

ASL Season 2 adalah sorotan utama, dengan total hadiah Rp2,6 miliar. Digelar setiap hari Selasa dan Kamis, turnamen ini dimulai sejak September 2018 dan akan selesai pada Januari 2019 nanti. Tujuh tim pilihan bertanding dalam kompetisi ini, salah satunya adalah Headhunters yang baru bergabung di Season 2. Siapa kira-kira yang akan menjadi juaranya?

EVOS saat menjuarai ASL Season 1 | Sumber: Kincir.com

Point Blank National Championship 2018 – Rp2.200.000.000

Melihat dominasi PUBG Mobile dan Mobile Legends di Indonesia, mungkin cukup mengejutkan bahwa peringkat tiga turnamen esports berhadiah terbesar ternyata dipegang oleh game Point Blank. Tahun ini, Point Blank National Championship (PBNC) digelar bersamaan dengan dua turnamen lain, yaitu Point Blank School Competition (PBSC) dan Point Blank Ladies Championship (PBLC). Hadiah yang ditawarkan pun dua kali lebih besar dari PBNC 2017 yang “hanya” 1 miliar rupiah.

RRQ Endeavour keluar sebagai juara PBNC 2018, dan berhak mewakili Indonesia untuk bertanding di Point Blank International Championship (PBIC) 2018, Seoul, Korea Selatan. Performa mereka di PBIC pun sangat mengesankan. Setelah menempati posisi juara Grup A, RRQ Endeavour meraih juara dua PBIC 2018, hanya kalah dari tim asal Thailand yaitu Signature.PB.

Asia Pacific Predator League 2018 – Rp2.170.000.000 (US$150.000)

Sebuah turnamen yang diadakan oleh Acer, Asia Pacific Predator League mempertandingkan tim-tim Dota 2 dari tujuh negara Asia Pasifik. Negara itu adalah Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand, India, Hong Kong, dan Singapura. Pada akhirnya juara kompetisi ini diraih oleh tim asal Malaysia, yaitu Geek Fam. Mereka mengalahkan BOOM.ID dari Indonesia di babak final yang cukup sengit.

Asia Pacific Predator League saat ini juga tengah menjalani babak kualifikasi regional untuk kompetisi tahun 2019 di Thailand. Acer tampak semakin serius menggarap kompetisi tersebut, dengan total hadiah mencapai US$400.000 dan dua cabang game yang dilombakan, yaitu PUBG dan Dota 2. Mungkinkah Predator League akan menjadi “ESL One-nya Asia” di masa depan?

IESPL Tokopedia Battle of Friday – Rp1.900.000.000

IESPL Tokopedia Battle of Friday (TBOF) adalah kompetisi jangka panjang yang diluncurkan pertama kali di tahun 2018 lalu. Dimulai sejak bulan Agustus, hingga saat artikel ini ditulis kompetisi ini masih sedang berjalan. Sesuai namanya, IESPL Tokopedia Battle of Friday memiliki jadwal pertandingan seminggu sekali, mirip seperti liga sepak bola profesional.

Kemiripan lain dengan liga sepak bola adalah format kompetisinya yang tertutup, hanya diikuti oleh 12 tim esports profesional. Anda bisa menyaksikan tim-tim seperti Bigetron Esports, BOOM.ID, EVOS Esports, dan lain-lain memperebutkan hadiah di empat game berbeda (Dota 2, CS:GO, Mobile Legends, dan Point Blank). Tayangan IESPL TBOF dapat Anda tonton secara live lewat channel YouTube IESPL.

AOV Star League Season 1 – Rp1.600.000.000

Debut liga all-star Arena of Valor digelar pada bulan Januari 2018, dengan enam tim yang dipandang sebagai tim-tim terbaik Indonesia. Turnamen ini juga merupakan debut Saudara e-Sports (SES) di dunia esports profesional. SES berhak maju ke AOV Star League berkat prestasi mereka menjadi juara di ajang AOV National Championship Season 1.

Beda dengan ASL Season 2, ASL Season 1 hanya diikuti oleh enam tim yaitu EVOS.AOV, SES, RRQ Nova, Bigetron Esports, GGWP.ID Elite, dan DG Esports. EVOS.AOV adalah juara kompetisi ini, dan mereka telah maju mewakili Indonesia dalam turnamen AOV World Cup 2018 di Los Angeles, Amerika Serikat.

EVOS di playoff MPL ID Season 2 | Sumber: Moonton

MLBB Professional League Indonesia Season 2 – Rp1.500.000.000

Baru selesai pada bulan November lalu, turnamen yang satu ini pasti masih segar dalam ingatan para penggemar esports Mobile Legends: Bang Bang. Acara puncak yang berlangsung di Surabaya begitu meriah, dengan jumlah penonton membludak sampai-sampai melebihi kapasitas venue. Ini bukti bahwa peminat Mobile Legends begitu banyak, dan potensi esports tidak hanya ada di Jakarta.

MLBB Professional League Indonesia (MPL ID) Season 2 menunjukkan rivalitas yang sangat sengit antara dua tim, yaitu RRQ.O2 dan EVOS Esports. Season sebelumnya, RRQ.O2 harus puas di peringkat tiga sementara EVOS di peringkat dua (juara Season 1 adalah Team nxl>). Akan tetapi tahun ini RRQ.O2 tampil sangat mendominasi di Winners’ Bracket. Mereka juga berhasil merebut gelar juara setelah mengalahkan EVOS di Grand Final.

Mobile Legends Southeast Asia Cup 2018 – Rp1.440.000.000 (US$100.000)

Sebagai lanjutan dari MPL Season 1 di akhir tahun 2017, Moonton menggelar turnamen regional yang mempertemukan tim-tim terbaik dari Asia Tenggara. Turnamen ini bertajuk Mobile Legends Southeast Asia Cup atau disingkat MSC 2018. Lokasinya sendiri bertempat di Jakarta International Expo, dan digelar pada bulan Juli.

Tiga tim asal Indonesia turut berlaga di turnamen ini, yaitu RRQ.O2, EVOS Esports, dan Aerowolf Roxy. Selain itu, MSC 2018 juga diikuti oleh tim-tim dari negara Malaysia, Singapura, Filipina, Thailand, Myanmar, dan Vietnam. Juaranya sendiri diraih oleh Aether Main dari Filipina.

Southeast Asia Cyber Arena 2018 – Rp1.400.000.000

Southeast Asia Cyber Arena (SEACA) 2018 adalah sebuah pesta esports besar-besaran. Lebih dari 230 atlet esports berpartisipasi dalam acara ini, dari berbagai negara Asia Tenggara. Game yang dilombakan pun sangat bervariasi, mulai AOV, Point Blank, Dota 2, PUBG, hingga tentu saja, Mobile Legends.

Babak Grand Final SEACA 2018 yang digelar di Mal Taman Anggrek, Jakarta Barat, juga berlangsung dengan sangat meriah. Selain kompetisinya yang seru, acara ini juga diwarnai oleh berbagai hiburan dan penampilan dari band Indonesia yaitu RAN. Negara kita meraih gelar juara di cabang AOV, PUBG, dan Point Blank. Sementara juara MLBB diraih Filipina, dan juara Dota 2 direbut oleh Malaysia.

JD.ID High School League 2018 – Rp1.200.000.000

Satu turnamen yang baru saja berakhir di bulan Desember lalu adalah JD.ID High School League (HSL) 2018. Meski “hanya” turnamen tingkat SMA, hadiah di turnamen ini tak main-main, mencapai Rp1,2 miliar. Ada dua game yang dilombakan di turnamen ini, yaitu Dota 2 dan Mobile Legends: Bang Bang.

Uniknya, untuk dapat mengikuti JD.ID High School League, para siswa diharuskan memiliki standar nilai tertentu yang ditentukan oleh masing-masing sekolah. JD.ID memang tidak hanya ingin menyuburkan ekosistem esports, tapi juga ingin menunjukkan pada orang tua dan guru bahwa esports memiliki nilai-nilai positif. Siapa tahu kelak akan muncul atlet-atlet profesional dari jajaran peserta High School League ini.

Honorable Mentions: