Dark
Light

10 Game Paling Menarik yang Diumumkan di PC Gaming Show 2020

4 mins read
June 15, 2020

Pandemi ataupun tidak, bulan Juni selalu menjadi bulan yang menggembirakan buat para gamer. Setelah kemarin kita dimanjakan oleh pengumuman PlayStation 5 beserta lusinan game yang akan mendampinginya, kali ini giliran kalangan gamer PC yang menyambut meriah sederet pengumuman di acara PC Gaming Show.

Total ada lebih dari 50 game yang diumumkan, meski beberapa ada yang cuma sekadar update, DLC, atau yang dirilis ulang untuk platform PC. Dalam artikel ini, saya bermaksud memilih 10 game yang paling menarik yang sempat diumumkan, dan sebisa mungkin saya pastikan semua game-nya adalah game yang benar-benar baru.

Perlu dicatat juga bahwa daftar ini sifatnya sangat subjektif, sebab selera saya jelas berbeda dari Anda sekalian. Namun setidaknya 10 game ini patut mendapat perhatian ekstra dari Anda walaupun genre-nya mungkin kurang cocok.

Torchlight 3

Sebagai penggemar berat Torchlight dan Torchlight 2 (plus seri Diablo dan genre action RPG secara keseluruhan), sudah pasti saya sangat menantikan pengumuman dari game ini. Developer Echtra Games pun tidak mau mengecewakan para fansnya; Torchlight 3 langsung dirilis di Steam, meski sejauh ini statusnya masih Early Access.

Sayangnya sebagian besar review pengguna di Steam cenderung negatif. Kebanyakan menilai Torchlight 3 seperti game free-to-play, tidak seperti yang Echtra Games janjikan sebelumnya saat mereka mengumumkan penggantian judul game ketiga Torchlight ini. Semoga saja ini bakal dibenahi sebelum perilisan finalnya.

Airborne Kingdom

Usai menonton trailer-nya, game ini langsung mengingatkan saya pada film Mortal Engines. Film tersebut memang tidak sukses secara komersial, tapi saya pribadi menyukai lore dan konsepnya: kota-kota di masa depan telah bertransformasi menjadi kendaraan, dan teknologi lawas jadi sangat berharga.

Airborne Kingdom juga demikian, hanya saja kotanya dilengkapi baling-baling ketimbang roda, alias melayang. Game ini menggabungkan elemen-elemen permainan city building dan eksplorasi, dan di sepanjang permainan, kita akan menemukan beragam artefak peninggalan generasi sebelumnya, baik sendiri ataupun dengan bekerja sama dengan kota lainnya.

Pengembangnya juga menjanjikan setting dunia yang selalu berubah di setiap playthrough, mengindikasikan potensinya untuk dimainkan berkali-kali. Airborne Kingdom belum memiliki jadwal rilis pasti selain “di musim semi”, namun game-nya sudah tersedia untuk pre-order di Epic Games Store.

Carto

Ada banyak sekali judul indie yang diumumkan di PC Gaming Show tahun ini, namun Carto sepertinya adalah yang paling saya favoritkan. Kesan pertama menonton trailer-nya di atas adalah, game ini terasa seperti buku cerita anak-anak yang interaktif, dan saya juga sangat tertarik dengan mekanisme puzzle yang ditawarkan: kita bisa mengubah posisi peta dunianya, dan setelahnya, kondisi di sekitar lakonnya pun juga akan ikut berubah.

Bagaimana mekanisme puzzle ini akan berpengaruh pada aspek narasi menjadi intrik tersendiri buat Carto. Game akan dirilis di Steam tahun ini juga, sayang belum ada tanggal pastinya.

Among Trees

Kalau Anda pernah memainkan Firewatch, trailer di atas otomatis bakal mengingatkan Anda padanya. Sulit mengabaikan pengaruh besar Firewatch pada game ini, terutama dari sisi grafik, namun ketimbang sekadar mempersilakan pemain untuk bereksplorasi, Among Trees juga menyisipkan sejumlah elemen survival sekaligus sandbox yang cukup lengkap.

Kalau jalan ceritanya juga menarik, Among Trees punya peluang untuk menjadi penerus spiritual Firewatch. Versi Early Access-nya kini sudah bisa dibeli lewat Epic Games Store.

Cris Tales

Gaya visual game ini sudah langsung mengundang perhatian, belum lagi ditambah sederet elemen JRPG yang dibawanya. Tidak kalah menarik adalah karakter protagonisnya, Crisbell, yang digambarkan sebagai seorang Time Mage, dan manipulasi waktu rupanya merupakan bagian penting dalam game ini.

Belajar dari masa lalu, mengambil tindakan di masa sekarang, lalu mengubah takdir masa depan, demikian deskripsi yang diberikan oleh developer-nya. Namun yang lebih menarik lagi adalah, mekanisme manipulasi waktu ini rupanya juga bisa diterapkan pada sesi turn-based combat-nya.

Cris Tales siap dirilis di Steam pada tanggal 17 November 2020 mendatang, akan tetapi versi demo-nya sudah bisa kita mainkan sekarang juga (sampai 24 Juni).

Haven

RPG open-world dengan lakon sepasang kekasih (dan dukungan co-op multiplayer tentu saja), game ini mungkin tidak cocok buat Anda yang jomblo, meski untungnya developer-nya tetap merancang Haven agar bisa dimainkan sendirian. Gaya visualnya cukup unik, dan musiknya juga membantu membuat kita jadi semakin terhanyut di dalam dunianya.

Juga memikat dari game ini adalah ceritanya. Dikisahkan bahwa si pasangan tengah melarikan diri ke suatu planet, dan tujuan mereka adalah mengubah planet tersebut agar bisa menjadi tempat tinggal permanennya. Sekali lagi seperti yang saya bilang, mungkin kurang cocok bagi pemain yang sedang sibuk mencari cinta.

Belum diketahui kapan Haven bakal dirilis, akan tetapi laman Steam-nya mencantumkan “2020”.

Icarus

Diciptakan oleh kreator DayZ, Icarus menerapkan formula open-world survival yang serupa, akan tetapi dengan tema eksplorasi luar angkasa. Juga berbeda adalah bagaimana Icarus dapat dinikmati secara bertahap, tidak melulu secara berkesinambungan seperti tipikal game survival lainnya.

Misi dalam Icarus sangat bervariasi, ada yang bisa diselesaikan dalam waktu 30 menit saja, ada pula yang memerlukan beberapa sesi bermain sekaligus dengan durasi total 48 jam. Seperti halnya GTA Online, Icarus sepertinya akan jauh lebih menyenangkan dimainkan bersama teman ketimbang sendirian.

Hal menarik lain adalah bagaimana beberapa hal terlihat kontras dalam game ini. Di satu sisi, karakternya menebang kayu dengan kapak yang seperti berasal dari zaman batu serta berburu menggunakan panah. Di sisi lain, ia mengenakan kostum astronot lengkap, dan mobil yang dikendarai juga kelewat canggih untuk peralatan primitif yang dibawanya.

Ketika diwawancarai PC Gamer, pengembang Icarus juga mengaku mengambil banyak inspirasi dari game di luar kategori survival, seperti misalnya Skyrim untuk mekanisme memanahnya, Snowrunner untuk mekanisme mengemudinya, Kerbal Space Program untuk mekanisme modifikasi roketnya, atau Deep Rock Galactic untuk mekanisme menambangnya.

Belum ada kepastian kapan Icarus bakal dirilis, akan tetapi pengembangnya menargetkan tahun depan.

Potionomics

Hampir di semua game RPG kita pasti bertemu dengan NPC yang berjualan potion. Pernahkah terbayang di benak Anda bagaimana seandainya Anda yang harus menjalankan si pedagang potion? Itulah yang hendak disuguhkan Potionomics.

Permainan mengisahkan Sylvia, seorang penyihir (witch) yang terlilit utang dan harus membuka lapak potion. Potionomics merupakan gabungan genre simulasi dan RPG; simulasi karena Anda harus meracik potion-nya sendiri dan menerapkan sejumlah upgrade pada toko Anda, RPG karena dialog dengan para pelanggan toko disajikan seperti turn-based combat (menggunakan sistem kartu).

Potionomics kabarnya akan meluncur dalam waktu dekat, meski belum ada kepastian kapan dan di platform apa ia bakal ditawarkan.

Metal: Hellsinger

Kalau bukan karena Doom, kita mungkin tidak akan mengasosiasikan musik metal dengan game tembak-menembak melawan iblis. Kalau Anda suka Doom dan Anda sangat suka musik metal, game berjudul Metal: Hellsinger ini sudah pasti bakal mencuri perhatian Anda.

Bayangkan saja game ini seperti Doom, tapi selain membasmi iblis di neraka, Anda juga mencocokkan setiap tembakan Anda dengan irama musik yang diputar. Jujur setelah menonton trailer-nya, saya otomatis teringat pada channel YouTube Gun Drummer yang sejatinya mengangkat konsep serupa.

“Rhythm FPS”, demikianlah pengembangnya mengklasifikasikan Metal: Hellsinger. Anda boleh saja memainkannya seperti first-person shooter biasa, tapi kalau Anda bisa menyesuaikan dengan ritme musiknya, maka serangan demi serangan Anda akan jadi semakin intens. Dan itulah tujuan utama dari game ini; membiarkan Anda terhanyut dalam musiknya sembari melenyapkan semua makhluk yang menghalangi Anda.

Metal: Hellsinger rencananya akan dirilis di Steam tahun depan.

The Dungeon of Naheulbeuk: The Amulet of Chaos

Tactical RPG dengan tema fantasi, kekuatan utama Dungeon of Naheulbeuk menurut saya terletak pada karakter-karakternya. Pengembangnya mendeskripsikan karakter-karakternya sebagai gerombolan pecundang, tapi saat bersama, setidaknya petualangan mereka bisa berbuah kebaikan.

Trailer-nya menunjukkan nuansa humor yang amat kental, tapi di saat yang sama sistem combat-nya yang terkesan kompleks juga memikat perhatian saya. Pengembangnya tak lupa menyinggung soal banyaknya variasi musuh dalam game ini (lebih dari 100), dan itu bakal menuntut pemain untuk selalu berpikir strategis dalam setiap sesi pertarungan.

Beragam objek yang dapat dihancurkan mengingatkan saya pada XCOM: Chimera Squad, dan itu semestinya bakal memberikan dinamika ekstra pada gameplay-nya. Dungeon of Naheulbeuk awalnya bermula sebagai audiobook berbahasa Perancis yang populer di kalangan penggemar tabletop RPG.

Game akan dirilis lewat Steam di musim panas ini juga.

Fearlessness, cooperativeness, and innovativeness are encoded in our DNA. This is how our adaptive immune system teach about corporate innovation strategy
Previous Story

What Our Immune System Can Teach about Corporate Innovation Strategy

Bukit Vista
Next Story

Bukit Vista Bantu Kelola Manajemen Pemilik Usaha Akomodasi dan Properti

Latest from Blog

Don't Miss

5-Alasan-Poco-C75-Jadi-Smartphone-Sejutaan-yang-Tepat-untuk-Gaming

5 Alasan Poco C75 Jadi Smartphone Sejutaan yang Tepat untuk Gaming

Bermain game kini bukan lagi sekadar hiburan semata. Seiring dengan

POCO Jawab Tantangan Kompetitor Ponsel Gaming dengan Performa dan Harga Ekstrem

POCO kembali menantang pasar smartphone dengan meluncurkan lini produk berperforma