Twitter akan mulai beriklan bulan depan. Setidaknya begitulah lansir MediaPost, yang melaporkan bahwa CEO socialmedia.com Seth Goldstein dalam sebuah forum tanya-jawab di IAB Annual Leadership Meeting 2010, California, berhasil memancing konfirmasi mengenai hal tersebut dari Anamitra Banerji, head of product management and monetization di Twitter.
Banerji mengakui bahwa saat ini Twitter sedang dalam masa testing platform iklan mereka. Menurut Banerji, perbincangan mengenai brands merupakan salah satu topik yang paling hangat di Twitter, dan Twitter merasa langkah berikutnya adalah mengajak brand itu sendiri ikut terlibat di dalamnya. Namun ia menjanjikan bahwa bagaimanapun bentuk iklan itu nantinya, iklan tersebut akan bersifat relevan dan berguna, sehingga pengguna tidak akan merasa keberatan melihatnya.
Iklan sebagai pemasukan keuntungan Twitter emang udah lama dibicarakan dan dinanti-nanti semua orang, namun sampai saat ini belum ada kepastian baik mekanisme maupun model bisnisnya. Saat ini Twitter bukannya belum mendapat pemasukan, selain menjual data tweet-nya ke Bing dan Google, dan kemudian Yahoo!, Twitter juga mulai bermain-main dengan fitur akun premium untuk bisnis.
Bentuk iklan di Twitter, setidaknya yang terbayang oleh gue saat ini dari yang sering dibahas berbagai pihak, adalah sisipan tweet iklan di timeline kita. Hal serupa dilakukan juga oleh Digg yang menyisipkan iklan di antara berita-berita yang disubmit penggunanya. Tetapi bila Twitter ingin bermain-main dengan iklan yang relevan dengan isi tweet seseorang, tampaknya mereka harus lebih fokus ke bidang semantik atau pemahaman kata. Inget aja beberapa saat yang lalu, kata-kata umum Bahasa Indonesia seperti “gue” dan “Oke gue mulai dengan” bisa nongol jadi Trending Topics. Baru-baru ini diungkapkan oleh Semiocast (via Techcrunch) bahwa hanya 50% tweet yang beredar menggunakan Bahasa Inggris. Apakah Twitter siap mengolah tweet-tweet berbahasa lain untuk menyampaikan iklan yang relevan?
Selain relevansi, frekuensi juga jadi masalah yang pelik dalam menjaga kenyamanan para pengguna. Gue sendiri ngga keberatan kalau tiap 20 tweet sekali misalnya muncul iklan, tapi tetap iklannya harus relevan dan menarik buat gue ya. Gimana dengan elo, sejauh mana bisa mentolerir iklan di Twitter, atau malah sama sekali keberatan kalau sampai ada? Yuk dibahas!
ini berita yang baik. Mungkin member twitter juga bisa buat income dari program ini.
Nyepam aaaaahhh….
http://topan.web.id/twitter
š
apa ada fitur premium ga utk twitter ntar?aq ga begitu suka iklan soalnya.sangat mengganggu.mending aq bayar twitter ajah biar ga usah kasih iklan dalam timeline aq.