Dark
Light

Vidio Siap Jadi Platform Berbagi Video Bercitarasa Lokal

1 min read
October 22, 2014

Di tengah terus meningkatnya minat konsumsi konten di ranah digital. Tak dipungkiri, konten bergerak (video) punya peranan penting dalam persebaran konten digital, terlebih pada konten yang bermuatan hiburan. Kondisi seperti ini yang pada akhirnya melahirkan banyak platform video on-demand, seperti halnya dengan situs Vidio yang menawarkan ragam video konten hiburan dengan citarasa lokal.

Perlu diketahui, Vidio merupakan situs baru yang dikembangkan oleh jaringan perusahaan grup Emtek. Perusahaan ini dikenal sebagai induk dari banyak perusahaan yang fokus pada industri penyiaran lokal. Produknya yang telah lama dikenal oleh masyarakat seperti stasiun televisi nasional SCTV dan Indosiar. Dalam ranah digital, Emtek juga memiliki situs e-commerce Lakupon dan portal berita Liputan6. Vidio sendiri adalah pelebaran sayap bisnis terbarunya di ranah digital dengan mengandalkan konten video berbasis user generated content.

Seperti yang sudah disebutkan di awal, platform Vidio dikemas dengan citarasa yang sangat lokal. Hal ini dibuktikannya melalui ragam konten video yang tersaji didominasi oleh banyak acara dan serial tv hiburan populer yang ditayangkan oleh dua stasiun tv milik jaringan Emtek tersebut. Saat ini, konten yang diandalkan berupa episode sinetron dan beberapa variety show yang hingga kini masih merajai rating penonton secara nasional.

Untuk menjelajah ragam video di dalamnya terdapat empat opsi kanal yang tersedia yakni; kanal TV, Sinetron, Musik, dan Reality Show. Bagi Anda yang kini masih sering mengikuti program acara televisi, Anda mungkin akan sangat akrab dengan konten-konten yang terdapat dalam empat kategori ini. Jika ingin menyaksikan jenis video lain, jangan khawatir, Anda juga tetap bisa menyimak ragam video yang diunggah oleh pengguna umum, layaknya platform YouTube dan sejenisnya.

Demi memperkaya konten, Vidio juga memberi keleluasaan kepada pengguna dalam membuat channel terpadunya sendiri. Perlu diperhatikan, dalam membuat channel, pengguna diharuskan untuk membuat akun Liputan6 terlebih dahulu sebelum akhirnya bisa memperoleh akses penuh dalam platform Vidio.

Sejauh penjelajahan singkat saya terhadap situs ini, tak ada hal menarik dan inovatif yang ditawarkan Vidio. Dari segi konten maupun pemanfaatan fitur, Vidio hanya seakan-akan ingin menjadi “YouTube-nya” program acara tv nasional dengan pasar target pasar tertentu.

Peluang baik dalam jangka panjang mungkin akan sulit diraih bagi Vidio jika tetap bertahan dengan konsep dan ketersediaan kontennya saat ini. Mungkin ada baiknya bagi Vidio untuk mencari dan jauh mengembangkan dari konsep yang telah ada agar bisa memperoleh pasar yang niche dan berpotensi mendatangkan minat luas. Padahal, ketersediannya dalam platform mobile web sudah cukup baik untuk bisa menjelajah inovasi lain sebagai salah satu penyedia konten video.

[ilustrasi foto: Shutterstock]

Previous Story

Bocoran Oppo N3 Terbaru Tampilkan Fasilitas Pemindai Sidik Jari

Next Story

Ancam Gabe Newell, Developer Independen Di-ban Dari Steam

Latest from Blog

nubia V60 Design Hadir di Indonesia

ZTE Mobile Devices Indonesia secara resmi memperkenalkan smartphone terbarunya, nubia V60 Design di Indonesia. Smartphone ini dirancang dengan menghadirkan estetika dan teknologi,

Don't Miss

TCL Smart TV G9 Vidio

TCL Luncurkan Smart TV G9 dengan Dedicated Button Vidio

Dalam upaya menyediakan koleksi tontonan yang lengkap, Vidio menjalin kerja
TV TCL Vidio

TV TCL Akan Hadirkan App dan Tombol Khusus Vidio

Menjadi salah platform OTT favorit banyak masyarakat Indonesia, Vidio terus