Pandemi COVID-19 mengubah kebiasaan banyak orang dalam bekerja dan belajar. Kini, ada banyak orang yang bekerja dari luar kantor. Dan kegiatan belajar mengajar pun terkadang diadakan secara online. Hal ini membuat kebutuhan masyarakatn akan komputer dan laptop meningkat. Untuk memenuhi naiknya demand tersebut, AVITA Technologies memperkenalkan beberapa seri laptop baru di Indonesia.
“Di tahun kelima kehadiran AVITA di Indonesia sejak 2018, kami akan melanjutkan strategi pemasaran agar lebih mendekatkan diri kepada konsumen dan memahami kebutuhan mereka dengan melengkapi rangkaian produk yang sudah ada, yaitu AVITA SATUS series dan AVITA PURA series, serta meningkatkan jaringan layanan purna jual,” ujar Alex Chung, CEO AVITA Technologies Co, Ltd.
AVITA mengumumkan keberadaan SATUS S pada 2022. Mereka mengungkap, SATUS ditujukan sebagai “PC pertama” untuk pengguna muda atau pebisnis baru. Seri SATUS S memiliki layar 14 inci dan keyboard ukuran penuh. Laptop ini hadir dengan desain minimalis dan warna netral. AVITA berharap, seri SATUS S akan bisa memenuhi demand konsumen yang perlu melakukan pembelajaran atau kerja secara hybrid.
Selain itu, AVITA juga memperkenalkan varian terbaru dari AVITA PURA Series, yaitu PURA A+. Laptop ini memiliki bodi ramping dan ringan. Sehingga, PURA A+ cocok dengan individual yang memiliki tingkat mobilitas tinggi. AVITA menyebutkan, PURA A+ ditujukan untuk pelajar yang membutuhkan laptop dengan desain simpel, tapi tetap powerful. Sama seperti SATUS, PURA A+ juga memiliki layar berukuran 14 inci. Laptop tersebut juga dilengkapi dengan Windows 11 Home dan SSD hingga 512GB.
Terakhir, AVITA juga memperkenalkan Blockchain PC, yang mengutamakan keamanan data pengguna. AVITA juga mengungkap, semua seri laptop yang mereka rilis sudah dilengkapi dengan aplikasi blockchain, yang memungkinkan pengguna untuk melakukan segala sesuatu terkait blockchain dengan aman. Untuk menyediakan aplikasi blockchain ini, AVITA bekerja sama dengan Jasmy Secure PC Solution.
Keputusan AVITA untuk meluncurkan sejumlah seri laptop di Indonesia menarik. Karena, menurut IDC, pasar PC dan tablet global justru akan mengalami penurunan di tahun ini. Mereka memperkirakan, pengiriman PC dan tablet global di 2023 hanya akan mencapai 384,8 juta unit, turun 15,2% dari tahun lalu.
Ketika ditanya tentang hal ini, Alex mengungkap bahwa pandemi membuat demand akan laptop meroket. Memang, setelah pandemi telah mulai teratasi, permintaan akan laptop mulai turun. Meskipun begitu, jika dibandingkan dengan tahun 2018, pasar laptop di tahun ini masih tetap lebih besar.
“AVITA berani untuk menjadi lebih agresif karena sekarang, AVITA tidak hanya menawarkan hardware. Kami juga punya kerja sama strategis dengan Jasmny,” ujar Alex.
