Dalam dua dekade terakhir, industri game terus berevolusi. Muncul berbagai genre dan model bisnis baru. Salah satunya, battle pass. Di 2013, Valve memperkenalkan battle pass untuk Dota 2, menjadikan game itu sebagai sebagai salah satu game pertama yang menggunakan sistem monetisasi tersebut. Ketika itu, Valve menamai battle pass untuk Dota 2 Compendium.
Sebagian pemasukan yang Valve dapat dari penjualan Compendium akan masuk dalam total hadiah The International, turnamen tahunan Dota 2 yang paling bergengsi. Setelah membeli Compendium, gamers akan bisa mendapatkan berbagai konten khusus, seperti skins. Namun, untuk mendapatkan rewards dari Compendium, pemilik harus menyelesaikan berbagai tantangan yang ada.
Dari tahun ke tahun, The International selalu bisa menawarkan total hadiah yang fantastis. Dan tidak bisa dipungkiri, keberadaan battle pass untuk Dota 2 punya peran dalam meningkatkan jumlah total hadiah yang ditawarkan oleh The International. Sayangnya, proses pembuatan battle pass ini pun tidak mudah. Dan Valve akhirnya memutuskan untuk menghapus sistem battle pass di Dota 2.
Alasan Valve Hapus Battle Pass
Pada akhir Juni 2023, Valve membuat pengumuman di blog resmi mereka. Di artikel tersebut, mereka membahas tentang perayaan ulang tahun Dota 2 yang ke-10, termasuk segala sesuatu yang mereka pelajari selama ini. Battle pass menjadi salah satu topik utama yang Valve bahas dalam artikel tersebut.
Valve menjelaskan, sejak diluncurkan pertama kali pada 2013, Compendium terus berubah, hingga menjadi Battle Pass. Seiring dengan berkembangnya battle pass, konten yang ada di dalamnya pun menjadi semakin beragam. Alhasil, Valve merasa, semua konten baru yang mereka buat untuk Dota 2 bisa dimasukkan ke dalam battle pass. Hal ini membuat Battle Pass season di Dota 2 penuh dengan hype. Sayangnya, hal itu juga berarti, Valve tidak meluncurkan banyak konten baru di luar battle pass.
Sejak diperkenalkan sekitar 10 tahun lalu, sistem monetisasi battle pass telah diadopsi oleh berbagai game gratis online, mulai dari PUBG Mobile sampai Genshin Impact. Namun, bagi Valve, keberadaan battle pass di game MOBA mereka juga menimbulkan masalah. Selain menghabiskan terlalu banyak waktu dan ide para developer, battle pass untuk Dota 2 juga tidak menarik perhatian banyak para pemainnya.
“Kami mengalokasikan sebagian sumber daya yang biasanya kami gunakan untuk membuat konten Battle Pass untuk membuat updates, termasuk fitur dan konten yang biasanya tidak bisa masuk dalam Battle Pass,” tulis Valve dalam blog resmi mereka, dikutip dari Kotaku.
Lebih lanjut, Valve menjelaskan, mereka masih mengembangkan sejumlah updates yang akan mereka rilis di masa depan. Namun, mereka telah meluncurkan patch 7.33, termasuk New Frontiers. Mereka mengaku, kualitas New Frontiers dan patch 7.33 tidak akan sebaik sekarang jika mereka masih fokus untuk membuat konten di Battle Pass.
Menariknya, Valve juga mengakui bahwa data internal mereka menunjukkan, kebanyakan pemain Dota 2 tidak pernah membeli battle pass atau mendapatkan rewards dari battle pass. Sementara sekarang, Valve mengklaim, “semua pemain Dota” sudah pernah menjajal peta baru dan mencoba semua items baru yang mereka tambahkan di patch 7.33. Selain itu, di patch 7.33, Valve juga memperbaiki antarmuka dari Dota 2, yang dapat memberikan pengalaman bermain yang lebih baik.
“Respons dari komunitas akan ‘New Frontiers’ meyakinkan kami bahwa keputusan kami sudah tepat. Kami percaya, memprioritaskan update yang menarik daripada konten kosmetik untuk Battle Pass adalah strategi yang tepat untuk mengembangkan Dota, baik sebagai game maupun komunitas,” tulis Valve.
Langkah Valve di Masa Depan
Valve meyakinkan, hanya karena mereka memutuskan untuk menghilangkan battle pass, hal itu bukan berarti mereka tidak akan membuat konten terkait The International sama sekali. Mereka mengatakan, mereka masih akan merilis update bertema The International pada September mendatang.
Lebih lanjut, Valve mengungkap, update yang mereka rilis menjelang The International pun masih akan memberikan kontribusi langsung pada total hadiah kompetisi tersebut. Namun, Valve tidak akan terlalu memprioritaskan item kosmetik. Sebagai gantinya, mereka ingin fokus pada turnamen The International serta para pemain yang terlibat di turnamen itu.
Valve sadar bahwa keputusan mereka untuk menghapus battle pass akan memberikan dampak besar. Namun, mereka yakin bahwa mereka sudah mengambil keputusan yang tepat. Untuk menunjukkan keseriusan mereka, Valve bahkan menyebutkan bahwa mereka tidak lagi menggunakan nama Battle Pass untuk update yang mereka rilis menjelang The International.
Di blog resmi mereka, Valve juga menambahkan, menghapus battle pass dari Dota 2 berarti mereka tidak lagi harus merilis update besar-besaran menjelang turnamen The International. Dengan begitu, mereka punya kebebasan untuk merilis update Dota 2 kapanpun mereka mau. Ke depan, Valve menyatakan, mereka akan merilis update berisi konten yang beragam dan skala yang juga berbeda-beda.