Klasifikasi NFT sebagai sebuah karya seni modern sejauh ini masih mengundang sejumlah perdebatan. Namun semakin ke sini, publik tampaknya semakin condong untuk mengakui NFT sebagai karya seni. Salah satu indikasinya bisa dilihat dari keputusan sebuah museum seni kenamaan di Prancis untuk menampilkan NFT dalam ekshibisi terbarunya.
Adalah Centre Pompidou, sebuah museum seni kontemporer yang berlokasi di kota Paris yang mengambil langkah berani tersebut. Lewat sebuah pengumuman, Centre Pompidou mengungkapkan rencananya untuk menggelar ekshibisi yang secara khusus menyoroti relasi antara seni dan blockchain.
Total ada 16 karya NFT dari beragam artis yang bakal dipamerkan, dua di antaranya datang dari koleksi NFT populer CryptoPunks dan Autoglyphs. Belum lama ini, Centre Pompidou memang menerima donasi berupa aset NFT CryptoPunk #110 dari Yuga Labs dan Autoglyph #25 dari Larva Labs.
Buat Yuga Labs, ini merupakan kali kedua mereka menyumbangkan aset NFT ke sebuah institusi yang bergerak di bidang pelestarian karya seni. Sebelumnya, mereka sempat menyumbangkan CryptoPunk #305 ke Institute of Contemporary Art di kota Miami. CryptoPunks sendiri dipilih karena statusnya sebagai salah satu NFT Ethereum pertama sekaligus yang paling berpengaruh.
We are honored to announce that Autoglyph #25 (donated by us), and Cryptopunk #110 (generously donated by our friends at @yugalabs) have been acquired by @CentrePompidou for their permanent collection. pic.twitter.com/q8URwLHbTR
— Larva Labs (@larvalabs) February 10, 2023
Xavier Rey, direktur dari French National Museum of Modern Art, mengatakan bahwa Centre Pompidou memang sedang serius mendalami dunia seni digital, khususnya yang berhubungan dengan teknologi blockchain.
“Web3 adalah ranah inovatif yang sekarang dimanfaatkan oleh para artis untuk menciptakan karya yang orisinal dan berani, dan koleksi ini menegaskan kembali dukungan kami kepada para artis dalam perjalanan mereka mencari sarana ekspresi baru, yang merupakan fondasi dari seni modern,” ucap Xavier dalam siaran pers.
Wacana Centre Pompidou ini semestinya bisa menjadi pencapaian yang membanggakan bagi komunitas NFT secara luas. Meski status NFT sebagai karya seni mungkin masih akan terus diperdebatkan ke depannya, setidaknya sudah ada bukti bahwa NFT pernah serumah dengan karya seniman-seniman sekelas Frida Kahlo, Henri Matisse, Marc Chagall, dan lain sebagainya di sebuah museum seni modern terbesar di dataran Eropa.
Sumber: Cointelegraph dan Decrypt. Gambar header: Michael Matloka via Unsplash.