3 November 2022

by Glenn Kaonang

12 NFT Paling Berpengaruh yang Berjasa Membangun Fondasi Web3

Deretan NFT lawas yang berjasa menyiapkan fondasi kokoh untuk ekosistem NFT modern yang kita kenal sekarang

NFT memiliki sejarah panjang yang bahkan tidak sepenuhnya diketahui oleh para pegiatnya. Sebagian besar dari kita mungkin tahu tentang CryptoPunks, akan tetapi ini masih jauh dari NFT pertama yang eksis di blockchain.

Sebagian dari kita mungkin juga mengira bahwa NFT pertama pasti di-mint di Ethereum. Padahal, jauh sebelum Ethereum beroperasi, sudah ada NFT yang dibuat di blockchain bernama Namecoin.

Di artikel ini, kita akan melihat daftar NFT paling berpengaruh sepanjang masa. Deretan NFT lawas ini tak hanya tercatat dalam sejarah sebagai yang hadir paling awal, tetapi juga yang menyiapkan fondasi kokoh untuk proyek-proyek NFT modern yang kita kenal sekarang.

12. Linagee Name Registrar — 8 Agustus 2015

Oktober lalu, seorang arkeolog NFT bernama Mason Keresty mencoba mengamati satu demi satu smart contract yang tersematkan pada 300 ribu blok pertama di blockchain Ethereum. Tujuannya adalah untuk menemukan NFT tertua yang pernah terekam dalam jaringan.

Misi tersebut tidak sepenuhnya berhasil, akan tetapi Mason justru menemukan sesuatu yang lebih menarik bernama Linagee Name Registrar. Diluncurkan hanya seminggu setelah jaringan Ethereum resmi beroperasi secara publik, proyek ini mengemas smart contract paling tua yang ada di Ethereum.

Dari segi fungsionalitas, Linagee Name Registrar pada dasarnya cukup mirip seperti layanan Ethereum Name Service (ENS) yang populer di kalangan pegiat NFT. Secara teknis, Linagee Name Registrar memang tidak bisa dikategorikan sebagai NFT, akan tetapi ia mengimplementasikan dasar teknologi yang akhirnya punya peran signifikan dalam perkembangan terkini ekosistem NFT.

11. Quantum — Mei 2014

Di-mint dalam tahap awal eksistensi teknologi blockchain, Quantum sering kali disebut sebagai salah satu NFT yang paling berpengaruh karena ia diyakini merupakan NFT pertama yang pernah diciptakan. Berdasarkan laporan NFT Now, karya seni bikinan artis bernama Kevin McCoy ini di-mint pada pertengahan 2014 di blockchain Namecoin — yang sendirinya merupakan hasil fork dari Bitcoin.

Quantum baru menjadi topik pembicaraan lagi saat berhasil terjual via lelang seharga $1,47 juta di bulan Juni 2021. Quantum juga memicu topik perdebatan karena sistem kuno Namecoin yang mengharuskan kreator NFT memperbarui karyanya setiap 250 hari sekali. Dari situ kita bisa langsung paham kenapa blockchain ini tidak banyak dipakai di ranah NFT sekarang.

10. Curio Cards — 9 Mei 2017

Curio Cards adalah salah satu karya seni crypto pertama yang terdaftar di Ethereum, yang bahkan hadir sebulan lebih awal ketimbang CryptoPunks. Sesuai namanya, ini merupakan proyek kartu NFT yang dapat dikoleksi. Secara total, ada 30 kartu berbeda yang diciptakan oleh 7 artis yang berbeda, dan yang mampu mengoleksi semuanya secara lengkap hanyalah segelintir orang saja.

Dari segi konsep, Curio Cards sebenarnya hanya sebatas mencontoh proyek serupa yang sudah ada di Bitcoin (Rare Peps dan Spells of Genesis) dan mengeksekusinya di Ethereum. Curio Cards mungkin tidak bisa dibilang inovatif, tapi setidaknya ia pantas masuk daftar NFT paling berpengaruh karena hadir lebih dulu ketimbang CryptoPunks.

9. Pixel Map — 17 November 2016

PixelMap bisa dianggap sebagai versi terdesentralisasi dari The Million Dollar Homepage. Di PixelMap, siapapun dapat membeli satu piksel dan mengganti gambarnya sesuka hati. Dengan begitu, PixelMap juga dapat diklasifikasikan sebagai sebuah proyek karya seni NFT kolaboratif yang tidak akan pernah selesai.

Ekosistem NFT yang ada sekarang jauh lebih canggih daripada di era PixelMap, dan ini pada dasarnya menunjukkan bagaimana kreatornya mampu berinovasi dan mengembangkan smart contract yang begitu kompleks pada masanya. Lebih lanjut, PixelMap juga memelopori tren yang dikenal dengan istilah "on-chain NFT", sebab seluruh data gambar di setiap pikselnya memang disimpan di blockchain.

8. MoonCats — 9 Agustus 2017

MoonCats merupakan proyek NFT generatif dengan total suplai 25.440 karakter kucing. Kreatornya banyak mengambil inspirasi dari CryptoPunks, akan tetapi mereka kala itu ingin menawarkan mekanisme minting yang lebih adil bagi semua orang.

Berbeda dari CryptoPunks yang keseluruhan karakternya sudah diciptakan secara off-chain, MoonCats sepenuhnya mengambil jalur on-chain sehingga semua kolektor tidak akan pernah tahu kucing seperti apa yang bakal mereka dapatkan sebelum transaksinya rampung. Kalau Anda menganggap ini merupakan mekanisme minting standar yang kita kenal sekarang, maka Anda patut berterima kasih pada MoonCats.

Saat dirilis di tahun 2017, kreator MoonCats hanya berhasil menjual beberapa NFT saja. Namun ketika MoonCats menjadi sorotan para arkeolog NFT di awal 2021, keseluruhan asetnya langsung terjual habis dalam waktu kurang dari 24 jam, dan kapitalisasi pasarnya langsung melejit sampai menembus angka $100 juta.

7. Digital Zones — 29 Agustus 2017

Terinspirasi oleh karya seniman Prancis Yves Klein, seorang artis asal Kanada bernama Mitchell F. Chan menciptakan 101 NFT Digital Zones of Immaterial Pictorial Sensibility di bulan Agustus 2017. Proyek NFT yang satu ini unik karena tidak ada gambar apa-apa yang dimuat selain nota pembelian digitalnya.

Inovasi yang Digital Zones tawarkan terletak pada kompleksitas smart contract-nya, dan proyek ini pada akhirnya juga berhasil menginspirasi proyek-proyek seni crypto modern macam Autoglyphs, CryptoArte, Chomie Squiggles, dan Fidenzas.

6. Eggs — 27 Juli 2014

Saat dirilis di tahun 2011 oleh kreator Bitcoin, Namecoin sebenarnya memiliki fungsi sebagai layanan pendafataran nama terdesentralisasi, macam yang kita tahu dari layanan seperti ENS sekarang. Tiga tahun berselang, orang-orang mulai menyadari bahwa nama-nama yang didaftarkan ke Namecoin sebenarnya juga bisa dibubuhi metadata. Beberapa memutuskan untuk menyematkan foto profil ke namanya, dan dari situlah proyek PFP NFT akhirnya lahir.

Dari semua PFP NFT yang didaftarkan ke Namecoin, 277 di antaranya merupakan avatar bawaan Twitter berbentuk telur yang membentuk koleksi bernama Eggs. Eggs hadir dalam 14 varian, masing-masing ditentukan oleh warna yang menjadi latar belakangnya. Sangat menarik melihat bagaimana tren PFP NFT yang populer di kalangan pengguna Twitter memang berawal dari telur-telur Twitter.

5. SaruTobi — 6 Mei 2016

SaruTobi merupakan sebuah game mobile yang sederhana yang dirilis di platform iOS pada akhir 2014. Pengembangnya, Christian Moss, ingin menghadirkan fitur yang memungkinkan pemain membeli in-game item menggunakan Bitcoin, akan tetapi Apple tidak mengizinkannya. Sebagai gantinya, Christian malah merancang supaya pemain SaruTobi bisa mendapatkan sejumlah kecil Bitcoin selagi bermain.

Ya, ini merupakan salah satu game pertama yang mengadopsi model play-to-earn. Namun inovasi SaruTobi tidak berhenti sampai di situ saja, sebab pengembangnya juga sempat merilis NFT yang dapat dipakai sebagai in-game item oleh para pemain.

Lebih lanjut, SaruTobi juga memperkenalkan bentuk awal interoperability antar game NFT, spesifiknya dengan game NFT trading card bernama Spells of Genesis. Sejak pertengahan 2016, pemain Spells of Genesis yang memiliki SATOSHICARD, SARUTOBICARD, dan CNPCARD dapat membuat aset NFT kepunyaannya itu menjadi playable di game SaruTobi.

4. Spells of Genesis — 11 Maret 2015

Di tahun 2015, game NFT trading card masih belum eksis, dan sebagian besar eksposur publik terhadap trading card game (TCG) datang dari Hearthstone. Berbeda dari TCG besutan Blizzard itu, Spells of Genesis menawarkan keunikan dalam bentuk "blockchainization". Idenya adalah, ketika kartu yang pemain miliki telah berhasil mencapai tahap evolusi terakhirnya, maka kartu tersebut dapat disulap menjadi aset blockchain yang bisa diperdagangkan.

Bisa dibilang, Spells of Genesis menunjukkan kepada publik bagaimana video game pun bisa memberikan hak kepemilikan penuh atas aset digital yang didapatkan oleh para pemainnya. Tidak bisa dipungkiri, Spells of Genesis adalah game NFT paling berpengaruh sepanjang masa.

3. CryptoKitties — 23 November 2017

CryptoKitties adalah proyek yang bertanggung jawab atas lahirnya istilah "NFT". Saking populernya CryptoKitties saat pertama dirilis, jaringan Ethereum sempat dibuat kewalahan, dan gas fee pun melejit sangat tinggi menjelang akhir 2017.

CryptoKitties juga merupakan token pertama yang mengusung standar ERC-721, yang masih banyak digunakan hingga sekarang. Proyek ini masih terus dikembangkan secara aktif hingga sekarang, akan tetapi para pemain lamanya tahu bahwa yang paling berharga adalah 100 founder cat dan 50.000 Gen-0 cat.

2. Rare Pepes — 9 September 2016

Dari komik menjadi meme, lalu menjadi salah satu koleksi NFT paling bersejarah, itulah Rare Pepes. Total ada 1.774 kartu NFT yang dirilis dalam 36 seri, salah satunya adalah Series 1, Card 1 yang dinamai Nakamoto Card sebagai bentuk apresiasi terhadap pencipta Bitcoin, Satoshi Nakamoto.

Seperti Spells of Genesis, Rare Pepes juga disimpan di platform bernama Counterparty, yakni sebuah protokol open-source yang dibangun di atas jaringan Bitcoin. Keduanya merupakan bukti bahwa NFT pernah populer bahkan sebelum masa kejayaan Ethereum.

1. CryptoPunks — 23 Juni 2017

Daftar NFT paling berpengaruh sepanjang masa tidak akan lengkap tanpa menyebut CryptoPunks. Bahkan bagi yang baru mengenal dunia NFT sekali pun, proyek besutan Larva Labs ini sudah sangat familier di telinga mereka. Buat sebagian orang, CryptoPunks mungkin adalah NFT pertama yang pernah mereka lihat dan dengar.

Hal itu cukup wajar mengingat CryptoPunks selalu menjadi buah bibir berkat harga jualnya yang fenomenal di pasar sekunder. Bahkan sampai di tahun 2022 ini pun — dan di titik terlemah pasar NFT sekali pun — sebuah NFT CryptoPunk masih bisa laku di harga jutaan dolar. Kalau diminta mencari NFT yang paling ikonik, rasanya sulit mencari yang bisa mengalahkan CryptoPunks.