Bila Anda mengikuti pergerakan harga kartu grafis atau GPU selama tahun 2022 ini, tentu mengetahui bahwa hampir semua GPU mengalami penurunan harga. Dengan penurunan paling terlihat terjadi dalam beberapa bulan terakhir.
Meskipun telah mengalami penurunan yang cukup signifikan dan bahkan beberapa model telah dijual di bawah harga MSRP-nya, namun ternyata hal tersebut tidak berpengaruh terhadap minat beli para pengguna PC.
Bahkan, menurut penelitian dari Jon Peddie Research memperlihatkan bahwa selama 2022 ini, penjualan GPU di seluruh dunia menurun hingga 22,6%. Hal tersebut membuat pendapatan AMD, NVIDIA, maupun Intel anjlok sebanyak 36%.
Q2’22 saw a significant decline in GPU and PC shipments quarter to quarter –
PC GPU market shipments decreased by -12.7% sequentially and decreased by -32% year to year.https://t.co/Gr7AlsHl2N pic.twitter.com/xNbhm9EDls— JonPeddieResearch (@jonpeddie) August 30, 2022
Tercatat, pendapatan dari penjualan GPU desktop yang awalnya mencapai $8,6 miliar ini harus turun selama semester 1 tahun ini hingga menjadi $5,5 miliar. Menjadi salah satu penurunan penjualan terbesar yang dialami pasar GPU dalam beberapa tahun terakhir.
Dalam penjelasannya, anjloknya penjualan GPU ini disebabkan adanya penyesuaian jumlah persediaan GPU karena produksi yang sudah membaik. Serta diperparah dengan berkurangnya minat terhadap penambangan cryptocurrency di seluruh dunia saat ini.
Para produsen GPU sendiri kelihatannya menyadari penurunan minat terhadap GPU tersebut. Sehingga produsen seperti NVIDIA telah mengurangi distribusi GPU Geforce mereka hingga 18,5 % untuk 6 bulan terakhir tahun 2022 ini.
Sang rival, AMD bahkan melakukan langkah lebih radikal dengan menurunkan distribusi GPU Radeon mereka hingga 35,5%. Namun keputusan tersebut bisa dipahami dengan harga pasaran GPU Radeon yang kini bahkan berada di bawah MSRP.
GPU-GPU AMD Radeon adalah yang paling banyak mengalami penurunan, namun nyatanya minat terhadap GPU NVIDIA Geforce-lah malah semakin meningkat selama 2022 ini. Membuat tim hijau kini unggul hingga 79,6% dibandingkan tim merah yang berada sekitar 20%.
Baik NVIDIA dan AMD memang tengah berusaha menguras invetaris GPU lama mereka untuk mempersiapkan ruang terhadap GPU generasi baru mereka. Apalagi perilisan GPU kedua brand tersebut akan tiba dalam beberapa bulan.
Ditambah lagi, tahun ini akan menjadi tahun yang berbeda bagi pasar GPU karena akhirnya Intel akan menjadi pendatang baru dengan GPU Arc-nya.
Meskipun masih mengalami beberapa masalah teknis yang masih ditangani, namun Intel kelihatannya tetap bertekad merilis GPU-nya secara global sebentar lagi.