Keuangannya merosot tajam di dua kuartal tahun ini, Tencent mencoba strategi yang berbeda dan fokus untuk mengejar pasar gaming global.
Selama beberapa tahun terakhir, Tencent merupakan salah satu nama besar di industri video game. Berhasil menguasai industri game mobile lewat game-game populernya, Tencent kini mencari cara baru untuk dapat mengembangkan bisnis game-nya.
View this post on Instagram
Hal tersebut akhirnya menjadi pembahasan di dalam Tencent Game Developer Conference yang baru saja selesai diadakan. Konferensi yang diadakan selama empat hari tersebut akhirnya membuat Tencent melihat adanya prospek dalam ekspansi bisnis game-nya ke seluruh dunia.
Sudut pandang bisnis baru bagi Tencent ini menguat disaat industri video game Tiongkok yang kini harus mematuhi aturan dan berbagai prosedur perizian yang berat.
Apalagi meskipun Pemerintah Tiongkok telah mulai membuka kembali perizinan untuk game-game baru di sana, mereka tidak memberikan izin lisensi satupun kepada game baru milik Tencent hingga saat ini.
Vice President dari Tencent Games, Sammi Xia bahkan menyebutkan dalam keynote specch-nya mengungkapkan bahwa game-game buatan developer Tiongkok terutama Tencent memiliki potensi untuk berkembang di beberapa pasar internasional seperti Timur Tengah, Amerika Latin, dan juga Asia Tenggara.
Lebih lanjut, Xia menjelaskan bahwa pertumbuhan pengguna dan juga unduhan terhadap game-game mereka di wilayah-wilayah tadi kini melampaui pasar lokal Tiongkok. Dirinya juga mengungkapkan bahwa game mereka yang paling banyak dimainkan di luar Tiongkok saat ini adalah PUBG Mobile.
Game mobile yang telah dirilis Tencent sejak tahun 2018 ini memang memiliki popularitas yang fantastis, termasuk di Indonesia. Hingga saat ini, PUBG Mobile telah berhasil diunduh hingga 43 juta kali di Play Store dan 1,4 juta kali di App Store. Jumlah pemain harian untuk PUBG Mobile ini juga mencapai 15 juta pengguna aktif setiap harinya.
Faktor utama yang disebut sebagai penyebab lambatnya perkembangan pasar video game di Tiongkok adalah adanya aturan ketat yang membatasi waktu bermain untuk gamer di bawah 18 tahun. Dengan dibatasinya waktu bermain tersebut, maka mendapatkan lisensi untuk merilis game baru menjadi lebih sulit.
Dengan masa depan industri video game Tiongkok yang terasa semakin suram bagi Tencent, perkembangan pesat industri game dan esport global memang menjadi kolam yang bisa diselami.
Maka tidak mengherankan bila dalam beberapa tahun ke depan Tencent akan condong untuk fokus dalam meningkatkan investasi mereka di dalam bisnis game global.