GPU bekas mining membanjiri pasaran. Baca artikel ini dulu sebelum tergiur dengan harganya yang murah.
Harga tukar Bitcoin dan Ethereum yang baru-baru ini anjlok parah membuat banyak penambang mata uang digital akhirnya menyerah. Mereka mempreteli mining rig mereka yang berisi GPU-GPU bekas dan menjualnya dengan harga miring. Bahkan, ada juga yang menjual langsung satu set mining rig yang dilengkapi dengan puluhan GPU.
Kerennya, sebagian besar GPU bekas mining yang diiklankan di pasaran merupakan GPU high-end seperti NVIDIA RTX 3070 Ti, GTX 1070, hingga AMD Radeon RX 580. Nah, yang paling menarik adalah harganya. Pasalnya, GPU-GPU ini dijual dengan harga super murah yang mungkin akan menggaet perhatian banyak gamer yang ingin meng-upgrade GPU mereka.
Namun, di balik harganya yang menggiurkan, GPU bekas mining sangat tidak direkomendasikan untuk dibawa pulang karena beberapa alasan. Sebelum masuk ke sana, ada baiknya kita mengetahui dahulu — penggunaan GPU untuk mining itu sebenarnya buat apa sih?
GPU Bekas Mining Kerap Disiksa Tanpa Ampun
Awalnya, para penambang mata uang digital menggunakan CPU sebagai alat tambangnya. Namun, karena kemampuan menambang CPU yang terbatas ditambah konsumsi listriknya yang terlalu besar — penambang akhirnya beralih menggunakan GPU untuk mining. Ini karena GPU mampu memproses ratusan instruksi lebih banyak dari CPU dengan konsumsi listrik yang sama.
Sebelum dipakai untuk menambang, GPU biasanya akan dimodifikasi terlebih dahulu. Salah satu hal yang paling sering dimodif adalah BIOS dari GPU, yang tentu saja akan menghilangkan garansi. Selain itu, banyak juga yang melakukan overclock demi mendorong hash rate yang dihasilkan oleh GPU. Penggantian thermal pads hingga sistem pendingin GPU juga sering ditemukan di kaum penambang.
Saat dipakai untuk menambang, GPU akan disusun secara berdekatan di sebuah rak dan dinyalakan 24/7 non-stop. Tidak sekadar ‘nyala’ lho, GPU-GPU malang itu digenjot 100% tanpa istirahat untuk memproses blockchain. Karena itu, para penambang biasanya akan menambahkan pendingin ruangan untuk membantu pendinginan GPU-GPU yang sedang bekerja keras tersebut.
Nah, karena Anda sudah tahu kegunaan GPU saat mining — berikut adalah beberapa alasan mengapa GPU bekas mining tidak layak untuk digarap.
Alasan GPU Bekas Mining Tidak Layak Untuk Dibeli
1. Resiko Kerusakan Besar
Karena sudah digenjot 100% tiap saat, resiko kerusakan dari GPU bekas mining pastinya akan jauh lebih besar dari GPU bekas pemakaian normal. Apalagi jika sirkulasi udara dan pendinginan ruangan saat mining kurang diperhatikan, pastinya GPU akan mengalami thermal throttling yang akan menyebabkan kerusakan di PCB-nya.
2. Tidak Ada Garansi dari Pabrikan
Resiko kerusakan yang besar dikombinasikan dengan garansi yang telah hangus pastinya membuat kita cemas dalam memelihara GPU bekas mining. Jujur saja, saya pribadi sebenarnya pernah tergiur untuk meminang salah satu GPU bekas tambang di pasaran. Namun, setelah memikirkan satu skenario yang berkaitan dengan dua hal di atas ini — saya memutuskan untuk membeli GPU baru. Skenario yang saya pikirkan kurang lebih seperti ini:
Bayangkan jika GPU bekas mining yang Anda beli murah tiba-tiba mati total setelah satu bulan pemakaian. Tidak ada garansi, ingin servis bingung di mana, akhirnya menjadi rongsokan… Nyesek ga sih? wkwkwk…
3. BIOS GPU yang Kadang Masih dalam Keadaan Termodifikasi
Seperti yang sudah tertulis di atas, para penambang seringkali memodifikasi BIOS GPU untuk mengoptimisasi kinerja mining-nya. Seringkali juga, sang penambang lupa untuk mengembalikan BIOS nya ke semula saat ingin dijual. Ini mengakibatkan kinerja gaming sang GPU menjadi menurun dan membuat Anda melakukan flash BIOS ulang sendiri.
4. Performa dan Pendinginan Tidak Sekuat GPU Normal
GPU bekas mining biasanya tidak lagi memiliki performa dan pendinginan sekuat GPU normal apalagi baru. Pemakaian mining yang mengharuskan GPU dinyalakan setiap hari dengan kondisi 100% pastinya membuat thermal pad, kipas, hingga heatsink bawaan menjadi usang. Pendinginan yang tidak lagi optimal juga akan menurunkan performa gaming-nya.
Kesimpulan
Jadi, apakah GPU bekas dipakai untuk menambang mata uang digital layak untuk di bawa pulang? Jawabannya, tentu saja tidak. Namun, jika GPU tersebut benar-benar dirawat oleh sang penambang — GPU bekas mining bisa saja awet hingga bertahun-tahun tanpa masalah-masalah yang tertulis di atas.
Dengan kata lain, Anda membeli GPU bekas tambang sama saja seperti ‘gatcha’ di Genshin Impact. Bisa dapat yang bagus dan awet, atau sebaliknya bisa juga apes mendapat GPU yang mati total setelah seminggu pemakaian.
Daripada membeli GPU tidak jelas, mending beli GPU baru saja. Mengingat harga GPU baru akhirnya turun hingga mendekati MSRP. Ada garansi resmi, performa dijamin top, sistem pendingin dan PCB masih fresh, GPU baru memang jauh lebih baik.
Feat image credit: Tom’s Hardware