Special effect atau Computer-Generated Imagery (CGI) dalam film biasanya ditambahkan dalam tahap post-production, setelah syuting berakhir. Untuk adegan yang memerlukan latar belakang CGI, green screen biasanya digunakan sebagai latar pengganti dalam pengambilan gambar. Sekarang, teknologi In-Camera Visual Effect (ICVFX) telah berkembang begitu pesat, sehingga tim produksi film bisa menampilkan CGI secara real-time. Untuk itu, green screen akan digantikan oleh LED, yang dapat menampilkan special effect atau CGI yang diperlukan.
Sekarang, jumlah panggung yang dilengkapi dengan teknologi ICVFX telah mencapai lebih dari 250 panggung. Padahal, pada 2020, hanya ada belasan panggung yang memiliki teknologi ICVFX. Nicholas Chan, Regional Sales Manager Disguise mengatakan, menggantikan green screen dengan LED menawarkan banyak keuntungan bagi tim produksi film. Salah satunya, menghemat waktu dalam tahap post-production. Pasalnya, special effect bisa langsung ditampilkan saat pengambilan gambar. Selain itu, teknologi ICVFX juga bisa menciptakan dunia virtual yang lebih immersive, membuat aktor bisa bereaksi dengan lebih otentik.
Dalam situs resminya, disguise mengaku sebagai platform bagi orang-orang kreatif dan ahli teknologi untuk membuat konten visual. Nicholas menjelaskan, disguise menawarkan solusi keseluruhan untuk Extended Reality (xR), mulai dari hardware sampai software. Mereka menawarkan jasa mereka untuk berbagai pihak, termasuk brands, artis, dan rumah produksi. Untuk menciptakan background yang realistis, disguise menggunakan Unreal Engine dari Epic Games.
Epic Games memperkenalkan Unreal Engine 5 pada April 2022. Memang, Unreal Engine sejatinya merupakan game engine. Meskipun begitu, Unreal Engine juga bisa digunakan oleh pelaku industri lain, termasuk dalam pembuatan film. Dua fitur baru yang Epic perkenalkan dalam Unreal Engine 5 adalah Nanite dan Lumen. Pada dasarnya, Nanite memungkinkan seseorang untuk memberikan tampilan visual dengan detail geometris yang masif. Sementara Lumen merupakan solusi lighting global dinamis terbaru dari Epic.
Di Tanah Air, V2 Indonesia menjadi studio xR pertama. Mereka mulai merambah ke teknologi xR pada Oktober 2021. Salah satu proyek yang telah V2 selesaikan adalah pembangunan studio xR seluas 17×5 meter untuk Gereja Bethel Indonesia. Studio itu juga telah menggunakan software buatan disguise. Sekarang, V2 akan bekerja sama dengan salah satu YouTuber terbesar di Indonesia untuk membuat studio podcast dengan teknologi xR.
Rudi Hidayat, Founder dan CEO V2 Indonesia mengatakan, sejak pandemi dimulai, ketertarikan akan produksi virtual memang naik. Alhasil, penggunaan green screen pun meningkat. Dia mengungkap, ketika V2 pertama kali memperkenalkan teknologi xR, banyak orang yang menjadi terkagum-kagum.
Hanya saja, penggunaan teknologi baru selalu memunculkan masalah baru. Menurut Rudi, salah satu hambatan terbesar Indonesia dalah mengadopsi teknologi xR adalah sumber daya manusia. “Menemukan orang yang tepat, di industri yang tepat itu bukan hal yang mudah,” ujarnya. Namun, dia merasa, edukasi yang dilakukan oleh Epic dan disguise kini sudah tepat.