Epic Games pertama kali mengungkap Unreal Engine 5 (UE5) pada tahun 2020, kini Unreal Engine 5 akhirnya telah benar-benar tersedia untuk diunduh. Dengan peluncuran ini, Epic Games ingin memberdayakan tim-tim besar dan kecil untuk benar-benar mendorong batas-batas untuk semua kemungkinan, baik secara visual maupun interaktif.
Dengan game engine generasi berikutnya ini, para developer game akan dapat mewujudkan konten 3D real-time generasi baru. Mereka akan mendapat manfaat dari Unreal Editor yang didesain ulang, seperti kinerja yang lebih baik, animation tool yang artist-friendly, mesh creation dan editing toolset yang diperluas, path tracing yang ditingkatkan, dan banyak lagi. Fitur dan workflow baru pada UE5 telah production-proven (sudah teruji dalam produksi) untuk pengembangan game di Fortnite dan demo The Matrix Awakens: An Unreal Engine 5 Experience.
Fitur-fitur Utama yang Baru di Unreal Engine 5
Unreal Engine 5 memperkenalkan berbagai fitur inovatif untuk melakukan rendering terhadap real-time world dengan detail. Fitur pertama adalah Lumen, solusi iluminasi global yang sangat dinamis, Anda akan dapat menciptakan scene menarik yang lebih fotorealistik.
Pencahayaan tidak langsung akan beradaptasi secara cepat terhadap perubahan pencahayaan langsung atau geometri, seperti mengubah sudut matahari sesuai waktu, menyalakan lampu senter, atau membuka pintu luar. Dengan Lumen, Anda cukup membuat dan mengedit light di dalam Unreal Editor dan melihat lightning final yang sama dengan yang akan dilihat pemain saat game dijalankan di platform target.
Selanjutnya Nanite, sistem geometri micropolygon tervirtualisasi terbaru UE5. Nanite memberi Anda kemampuan untuk membuat games dan pengalaman dengan detail geometris yang masif. Mengimpor langsung source art berkualitas film yang mengandung jutaan polygon, mulai dari ZBrush sculpts hingga pemindaian fotogrametri serta menempatkannya jutaan kali, sambil tetap mempertahankan kecepatan gambar secara real time, tanpa kehilangan ketepatannya.
Didesain khusus untuk bekerja secara kompak dengan Lumen dan Nanite, Virtual Shadow Maps (VSMs) menyediakan soft shadow dengan biaya yang masuk akal dan terkendali. Nanite dan VSM secara cerdas hanya mengirim dan memproses detail yang dapat Anda lihat, sebagian besar menghilangkan batasan polycount dan draw call, serta menghapus pekerjaan yang menghabiskan waktu seperti baking detail ke peta normal dan membuat LOD secara manual.
Konsol generasi baru hadir dengan ekspektasi pemain yang baru juga. Pemain menginginkan frame rate hingga 60 fps atau lebih pada tampilan resolusi tinggi, sehingga memberikan beban besar untuk melakukan rendering pada sources. Dengan Temporal Super Resolution (TSR), sistem upsampling bawaan ini memungkinkan melakukan rendering pada resolusi yang jauh lebih rendah dengan ketelitian piksel yang sama dengan gambar yang rendering pada resolusi yang lebih tinggi.
Unreal Engine 5 juga menghadirkan alat yang lebih praktis, seperti sistem World Partition baru yang mengubah bagaimana level dikelola dan dikirimkan, sehingga secara otomatis membagi dunia dalam game Open World menjadi sebuah grid dan mengirimkan sel-sel yang diperlukan.
Dengan begitu, para anggota tim bisa bekerja secara bersamaan di kawasan yang sama di World yang sama tanpa saling bersinggungan, berkat sistem One File Per Actor (OFPA) yang baru. Sementara dengan Data Layers, Anda bisa membuat variasi berbeda dari World yang sama seperti versi siang dan malam, atau geometri yang utuh atau terpisah karena layer ada di ruang yang sama.
Epic Games juga merilis sebuah pondasi game bernama Lyra. Lyra Starter Game adalah contoh project gameplay yang dibuat bersama dengan pengembangan UE5 sebagai titik awal yang sangat baik untuk membuat game baru, serta merasakan langsung materi pembelajaran. Epic Games berencana untuk terus melakukan upgrade terhadap project berjalan ini dengan rilis-rilis di masa mendatang untuk menunjukkan praktik terbaik terbaru lainnya.
