Setelah lebih dari 50 tahun menggeluti bisnis game arcade, SEGA Sammy akhirnya secara resmi menjual sisa saham bisnis game arcade mereka kepada Genda Inc.
Sebelumnya, Genda Inc. telah membeli 85,1% kepemilikan saham SEGA Entertainment pada 2020 silam. SEGA Sammy, yang merupakan induk perusahaan SEGA, menjelaskan bahwa pandemi jadi alasan kenapa mereka memutuskan untuk menjual bisnis arcade-nya.
Tahun ini, Genda Inc. akhirnya membeli sisa 14,9% saham yang membuat Genda Inc menjadi pemilik penuh untuk jaringan bisnis game arcade SEGA di Jepang. Meskipun tidak ada pengumuman terbuka secara resmi, namun perpindahan kepemilikan ini terlihat dari gedung arcade merah ikonik itu yang kini tidak memiliki logo SEGA.
参考:SEGAはGiGOへ。GiGOへと変わる秋葉原SEGAのようす – ツルミロボBlog https://t.co/wd61Q8Kpsi @kaztsu2 より pic.twitter.com/x5d0nfaDLj
— ツルミロボ弐号機 (@kaztsu2) March 17, 2022
Bahkan proses pergantian logo di salah satu gedung arcade SEGA ini diabadikan oleh fotografer lokal bernama @kaztsu. Dalam seri foto yang diunggah di Twitter, kazstu mendokumentasikan proses penggantian logo SEGA di gedung arcade yang terletak di distrik Akihabara, Tokyo tersebut.
Hanya dalam satu malam, gedung arcade yang awalnya berlogo SEGA tersebut kini berubah menjadi GIGO yang merupakan anak perusahaan dari Genda Inc. Tidak hanya logo, namun semua branding SEGA yang ada di dalam gedung tersebut kini digantikan dengan GIGO.
Proses penggantian gedung arcade di Tokyo ini hanyalah awalan saja karena nantinya semua gedung arcade SEGA di seluruh Jepang juga akan berganti nama menjadi GIGO.
Hal ini mengakhiri karir panjang SEGA di bisnis arcade yang telah dimulai sejak akhir tahun 1960-an. Selama kurang lebih 50 tahun, SEGA membangun kesuksesan game arcade hingga dapat membangun banyak cabang yang tersebar di seluruh Jepang.
Kesuksesan bisnis arcade SEGA di Jepang mencapai puncaknya pada tahun 90-an. Di dekade tersebut SEGA bahkan berhasil membangun franchise bisnis arcade Club SEGA dan juga Joypolis Amusement Parks. Diprediksi ada hampir 1.000 outlet arcade yang dimiliki oleh SEGA.
Namun sayangnya bisnis game arcade memang mengalami kemerosotan sejak Nintendo merevolusi cara bermain video game yang awalnya di pusat keramaian menjadi di rumah. Bisnis arcade SEGA juga semakin terjepit dengan semakin banyaknya konsol rumahan dan bahkan hadirnya game mobile.
Untuk sekarang, SEGA lebih berfokus pada produk dan juga judul-judul mereka. Seperti membawa judul Sonic the Hedgehog ke layar lebar, dan juga mulai mendaftarkan merek dagang baru terkait NFT.