Salah satu tim esports asal Filipina, Omega Esports baru saja tertimpa kabar buruk yaitu isu match-fixing atau pengaturan skor. Kasus ini fatal bagi tim yang bermain di Upper Division – DPC SEA Regional League.
Pelanggaran tersebut tercium oleh pihak penyelenggara yaitu Beyond the Summit. Pihak penyelenggara lalu mengabarkan Valve. Alhasil tim Omega Esports mendapatkan larangan bertanding di turnamen resmi Valve selamanya.
Selain tim, para pemain yang sedang memperkuat Omega Esports (Smart Omega) juga mendapatkan hukuman yang sama. Kasus ini rupanya juga ditelusuri oleh pihak internal Omega Esports dan memutuskan untuk mengajukan banding ke Valve.
Rupanya hasil yang diraih cukup memuaskan. Karena, Omega Esports diizinkan kembali bertanding di turnamen resmi dari Valve. Apakah mereka bisa kembali bertanding di Upper Division?
Hukuman dan Hasil Banding Omega Esports
OFFICIAL STATEMENT pic.twitter.com/zfzDofyB9s
— Omega Esports #OneShotOmega (@OmegaEsportsPH) December 1, 2021
Omega Esports yang mengajukan banding kepada Valve secara mengejutkan diterima. Pihak organisasi mengatakan bahwa timnya tidak terlibat sama sekali dengan match-fixing.
Pihak Omega mengatakan bahwa nama timnya merupakan korban dalam kasus ini. Keuntungan sepenuhnya diambil oleh beberapa pemain yang terbukti bertanggung jawab pada kasus match-fixing, antara lain:
- Chris “CTY” Maldo
- Prince “Prince” Daculan
- Ryniel “Zenki” Calves
Tiga nama di atas diberikan hukuman oleh pihak Omega yaitu pemutusan kontrak kerja. Selain itu, untuk mengantisipasi di masa depan pihak internal Omega juga akan melakukan pengetatan pada proses perekrutan pemain.
Pada pengumuman melalui akun Twitter resminya, Omega Esports akan kembali bertanding di DPC Spring Season yang berarti pada pertengahan tahun 2022. Dengan kata lain, mereka tidak akan bertanding di DPC Winter Season dan harus merelakan slotnya untuk BOOM Esports.
Nasib Rekrutan Anyar Omega Esports
Dengan selesainya banding, Omega Esports masih memiliki secercah harapan untuk kembali berkompetisi di ranah kompetitif Dota 2 Asia Tenggara.
Namun bagaimana dengan nasib para pemain atau rekrutan baru di tim Omega Esports?
Pihak Omega Esports belum mengumumkan secara resmi mengenai susunan pemain divisi Dota 2-nya. Dengan pemutusan kontrak beberapa pemain seperti CTY, Zenki, dan Prince, maka Omega Esports hanya memiliki 3 pemain yaitu Ramz, Forev, dan Eren.
LFT as a coach or player willing to relocate
— Forev (@DotaFoREv) November 23, 2021
Meski begitu, Forev sempat mengumumkan mencari tim baru melalui cuitan di akun Twitter pribadinya. Di sisi lain, wakil Indonesia yaitu Ramzi “Ramz” Bayhaki belum memberikan informasi mengenai langkah yang akan diambilnya.