Dark
Light

Evo Bergabung dengan Keluarga PlayStation

1 min read
March 20, 2021

Dimulai dari tahun 1996, Evo memang berawal dari sebuah turnamen komunitas berskala kecil yang sebelumnya bernama “Battle by the Bay” — turnamen untuk seri Street Fighter yang juga punya cerita panjang. Namun seiring waktu, Evolution Championship Series (Evo) pun berevolusi dan bahkan menjadi salah satu pilar terkuat atas perkembangan esports game fighting sepanjang sejarah. 

19 Maret 2021, Evo pun mengawali sebuah babak baru bersama dengan keluarga PlayStation. Sony Interactive Entertainment bekerja sama dengan RTS mengakuisisi Evo lewat sebuah joint venture partnership. Dengan berbekal pengalaman dalam esports event management, konsultan brand dan developer, serta talent management RTS adalah sebuah usaha baru yang dipimpin oleh CEO Stuart Saw dan didukung sejumlah investor, termasuk perusahaan hiburan, olahraga, dan konten, Endeavor.

Dua Co-Founders Evo, Tom dan Tony Cannon masih akan terlibat langsung dalam kapasitasnya sebagai penasehat untuk memastikan Evo terus mendukung komunitas game fighting dan pertumbuhannya.

Credit: Evo
Credit: Evo

Misi dari bergabungnya beberapa entitas tadi adalah mempertahankan autentisitas dari Evo untuk komunitas game fighting dan menemukan cara-cara kreatif, bersama dengan fans, untuk mengembangkan turnamen dan membuat event serta siarannya lebih menyenangkan, mengundang partisipasi, dan lebih mudah diakses oleh banyak orang.

Dengan dukungan berbagai publisher kelas dunia, Evo akan kembali digelar tahun ini (meski sebelumnya sempat absen di 2020). Kompetisi yang sepenuhnya online tersebut akan digelar pada tanggal 6-8 Agustus 2021 dan 13-15 Agustus 2021. Turnamen ini terbuka gratis buat para peserta dari Amerika, Eropa, dan Asia.

Menurut blog resmi dari PlayStation, ada beberapa game yang akan dipertandingkan di Evo tahun ini yaitu Tekken 7, Street Fighter V: Champion Edition, Mortal Kombat 11 Ultimate, dan Guilty Gear -Strive-.

Sumber: EVO
Sumber: EVO

Dengan masuknya Evo ke dalam PlayStation, apakah hal ini berarti Nintendo akan semakin tertinggal dalam hal esports? Sebelum ini, Nintendo sendiri memang nampaknya tidak terlalu tertarik untuk mengucurkan resource lebih untuk esports game mereka seperti Super Smash Bros.

Apakah akuisisi ini berarti esports game fighting bisa lebih populer lagi sebelumnya sehingga bisa sejajar dengan genre lain yang sudah lebih dulu populer seperti MOBA, FPS, ataupun Battle Royale? Apakah PlayStation bisa menjadi faktor kunci perkembangan itu? Apa saja kah yang sebenarnya membuat beberapa game esports lebih populer ketimbang game-game lainnya?

Previous Story

[Review] Lenovo Legion 7i 15IMHg05: Laptop Gaming dengan GeForce RTX dan RGB

Next Story

Kursi Gaming Bertema Anime Ini Dilengkapi Dengan Pedang Katana

Latest from Blog

Don't Miss

Kamera-Mirrorless-Flagship-Sony-A1-II-Diperkenalkan,-Ini-Fitur-Unggulannya

Kamera Mirrorless Flagship Sony A1 II Diperkenalkan, Ini Fitur Unggulannya

Sony telah mengumumkan kamera mirrorless flagship terbarunya, Sony A1 II,

Realme 13 Pro Series 5G Segera Hadir di Indonesia, Usung Dual Sony Lenses

Realme kembali ingin mencuri perhatian anak muda dengan menghadirkan gebrakan