Dark
Light

Willix Halim: “Don’t (Just) Go to Facebook, Earn Some Money (Online)”

1 min read
October 5, 2012

Kutipan di judul ini merupakan hal menarik yang saya dengar dari Willix Halim, Vice President of Growth, Freelancer.com, dalam keynote-nya di Sparxup 2012. Sekitar 55 juta orang Indonesia menggunakan Internet tahun ini di mana sekitar 43 juta di antaranya terkoneksi dengan Facebook dan sekitar 20 juta juga terkoneksi dengan Twitter. Sayangnya, belum banyak orang yang memanfaatkannya untuk mencari uang, setidaknya begitulah menurut data Freelancer. Perusahaan crowdsourcing pekerjaan terbesar di dunia ini mencatat hanya sekitar 63 ribu orang yang terdaftar di database mereka yang berasal dari Indonesia, di antara 4.3 juta user global.

Jumlah orang yang terdaftar di Freelancer tersebut merepresentasikan kurang dari 2% dari total pengguna layanan ini di seluruh dunia. Halim tentu saja mengajak pengguna Internet di Indonesia untuk memanfaatkannya secara lebih produktif. Justru fakta ini yang menyebabkan Freelancer membuka kantornya di Indonesia — peluncuran resminya diadakan dua hari yang lalu. Kurangnya pengguna Freelancer (dan layanan sejenis) justru merupakan potensi besar bagi perusahaan crowdsourcing untuk meningkatkan traction-nya di sini. Halim mengharapkan pengguna layanan Freelancer di Indonesia mencapai 400 ribuan di masa datang.

Beberapa hal menarik di tampilkan oleh Halim, bahwa banyak hal-hal yang bisa di-outsource-kan, terutama dari negara maju ke negara-negara berkembang. Suatu pekerjaan yang bernilai $2000 di Australia misalnya, bisa dikerjakan dengan kualitas serupa dengan biaya $200-$300 di Indonesia atau India. Ada begitu banyak penghematan yang bisa dilakukan jika memanfaatkan layanan seperti ini.

Tentu saja, freelancer asal Indonesia dikenal memiliki kualitas yang sangat bagus. Halim mengatakan bahwa logo Freelancer yang sekarang dibuat oleh Edward Sutrisno yang berdomisili di Semarang dan dia memperoleh hadiah $15,000 untuk karyanya. Disebut pula seorang user asal Bandung dengan ID First Dandy yang telah memperoleh pendapatan lebih dari $100 ribu melalui platform Freelancer ini. Kebanyakan orang Indonesia berkutat dengan bidang programming, designing dan writing di Freelancer.

Semoga lebih banyak orang Indonesia memperkenalkan keahliannya secara internasional melalui platform seperti Freelancer ini.

Previous Story

Sesi Pertama Panel Sparxup Awards 2012, Dengan Tema ‘Executing Tech Business in Indonesia’

Next Story

Zane Adam: Cloud Membantu Startup Membangun Bisnis Mereka

Latest from Blog

Don't Miss

Niko Partners: Pertumbuhan Industri Game Indonesia di 2023 Melambat

Game menjadi salah satu industri yang justru tumbuh selama pandemi
Bekerja di OPPO

Seperti Ini Pengalaman Bekerja Sebagai Trainer di OPPO Indonesia

Deni Suwasta sudah bekerja selama delapan tahun di OPPO Indonesia,