Dark
Light

Faker Dicadangkan, Organisasi Esports T1 Mendapat Ancaman dari Fans

1 min read
August 12, 2020

Dalam beberapa waktu terakhir skena kompetitif League of legend Korea Selatan mendadak dihebohkan. Pasalnya adalah tim T1 yang saat ini masih berlaga di LCK Summer Split 2020 tidak menurunkan Lee “Faker” Sang-hyeok sebagai pengisi posisi mid lane pada pertandingan minggu ke-8 yang lalu.

Kehebohan segera menjalar di dalam komunitas penggemar League of Legends, terlebih bagi mereka yang mengidolakan sosok Lee “Faker” Sang-hyeok. Menurut beberapa orang, dengan mendudukkan Faker di bangku cadangan adalah  sebuah penghinaan akan prestasinya. Sebagai catatan bersama tim T1 Faker sudah pernah memenangkan 3 kali gelar kejuaraan dunia. Apa lacur ketika tim T1 justru belum pernah kembali meraih juara di World Championship sejak tahun 2017.

Sekalipun pada pertandingna yang lalau Faker dicadangkan dan digantikan oleh Lee “Clozer” Ju-hyeon, pemain muda berumur 17 tahun, kemenangan T1 atas tim SeolHaeOne Prince nyatanya belum cukup meredam gelombang protes dari komunitas penggemar. Tercatat pada pertandingan itu Clozer bisa memberikan performa solid dan memenangkan pertandingan, 2-0 tanpa balas. Kemenangan tim T1 atas lawannya di pekan kemarin turut mengamankan 1 tiket bagi tim T1 untuk dapat berlaga di fase playoff LCK 2020 Summer Split.

Adapun belakangan ini gelombang kekecewaan dari komunitas penggemar League of legends telah mencapai tahap yang mengkhawatirkan. Tidak hanya sekadar komentar ataupun keberatan yang dilontarkan, di beberapa waktu lainnya muncul juga ancaman pembunuhan bagi pelatih dari tim T1, Kim “kim” Jeong-soo.

Lee "Clozer" Ju-hyeon | via oneesports
Lee “Clozer” Ju-hyeon | via oneesports

Tidak dapat dipungkiri bahwa sebuah tim profesional tidak akan terlepas dari penggemar yang memberikan komentar akan hasil ataupun permainan yang kurang memmuaskan yang ditunjukkan oleh player saat bertanding. Hanya saja tanpa terduga fanatisme dari penggemar esports League of Legends di Korea Selatan malahan sudah terbilang kelewatan ketika melakukan tindakan yang mengancam sekalipun disampaikan secara online.

Dari sebuah tweet, Joe Marsh sebagai CEO dari organissasi esports T1 menyatakan akan menempuh upaya hukum untuk menanggapi serangan dan ancaman yang diarahkan kepada anggota tim dari T1 maupun staf lainnya. Dengan adanya Faker dan talenta menjanjikan dari Clozer di posisi mid laner sebenarnya T1 akan memiliki peluang lebih besar untuk terus melaju di LCK Summer Split 2020. Kedalaman champion pool dan roster akan membawa potensi performa tim menjadi stabil bahkan meningkat di masa mendatang.

Previous Story

Tencent Holdings akan Lakukan Merger DouYu dan Huya dalam Waktu Dekat

Next Story

Perlukah Standarisasi Spesifikasi Ponsel untuk Mobile Esports?

Latest from Blog

Don't Miss

Champion baru League of Legends, Briar

Mengenal Briar, Champion Baru League of Legends yang Sering Kehilangan Kendali

Sempat muncul bocorannya beberapa waktu lalu, Briar akhirnya resmi diperkenalkan

Valve Buat Regulasi Baru di CS:GO, Apa Dampaknya ke Ekosistem Esports?

Selama bertahun-tahun, Valve jarang turun tangan untuk menentukan arah perkembangan