Rilis 2 Juni 2020 lalu, kini VALORANT dianggap sebagai game PC free-to-play dengan momentum peluncuran terbesar, SuperData mengatakan. Merupakan perusahaan penyedia data pasar gaming global, SuperData memaparkan ini dalam laporan bertajuk Worldwide digital games market: June 2020.
Laporan tersebut mengatakan bahwa video game digital telah menghasilkan pendapatan sebesar 10,64 miliar dollar AS di bulan Juni ini. Jumlah tersebut merupakan yang terbesar sepanjang masa, setelah pada bulan April dengan total pendapatan sebesar 10,53 miliar dollar AS. Lebih lanjut, SuperData lalu memaparkan judul-judul game Top Grossing di bulan Juni, yang dibagi berdasarkan platform.
Pada data tersebut, tercatat VALORANT menempati peringkat 6 dari Top Grossing platform PC bulan Juni 2020. Angka tersebut terbilang luar biasa, karena berhasil menyalip nama-nama besar seperti Fortnite, ataupun pesaing terdekatnya yaitu CS:GO. SuperData sayangnya tidak menjelaskan lebih mendalam soal berapa angka penjualan dari VALORANT di bulan Juni.
Lebih lanjut, SuperData lalu menjelaskan dalam laporan tersebut. “Pemasukan, dan jumlah pemain VALORANT melebihi apa yang telah dicapai Apex Legends pada bulan Februari 2019 kemarin. Namun, Apex Legends memang menerima pendapatan yang lebih besar, karena ia memiliki versi konsol. VALORANT juga berhasil menerima pendapatan lebih banyak dari kompetitior terdekatnya, CS:GO, walaupun game tersebut punya lebih banyak pemain di bulan Juni. Jumlah pengguna dan pendapatan CS:GO memang sedang mengalami penurunan selama dua bulan belakangan, menjadi indikator bahwa VALORANT menarik pemain dari CS:GO.” Tulisnya
Dari data ini, yang juga tak kalah menarik adalah The Last of Us Part II yang ternyata memuncaki penjualan game dalam kategori konsol, walau mengalami banyak kontroversi. Sementara itu dari pasar mobile, Free Fire hingga saat ini masih menduduk peringkat ketiga, kalah dari dua game raksasa Tiongkok, Honor of Kings dan Peacekeeper Elite (PUBG Mobile versi Tiongkok).
VALORANT memang terlihat melaju kencang setelah perilisannya di bulan Juni 2020 kemarin. Memang sempat ada sentimen negatif, saat jumlah penonton konten VALORANT di Twitch menurun pasca peluncuran. Namun hal itu sendiri terjadi karena Riot Games memang melakukan inisiatif marketing di bulan-bulan sebelumnya ketika VALORANT dalam fase closed-beta, dengan cara memberikan akses main kepada penonton konten VALORANT di Twitch.
Dari skena lokal, VALORANT juga terlihat punya potensi yang menjanjikan, walau masih tetap dipertanyakan. Ini terlihat lewat dua insiatif esports yang diselenggarakan untuk kawasan Asia Tenggara, dan munculnya Alter Ego, MORPH Team, dan BOOM Esports yang membuat divisi VALORANT.