Nintendo berencana untuk meningkatkan jumlah produksi Switch, menurut laporan Nikkei Asian Review. Perusahaan asal Jepang itu dikabarkan akan menaikkan total produksi Switch hingga 10 persen pada 2020.
Memang, sejak Februari 2020, Nintendo Switch mulai langka dan konsumen mulai kesulitan untuk membeli konsol tersebut. Alasannya, semakin banyak pemerintah dari negara-negara Asia Tenggara dan Tiongkok yang menetapkan lockdown atau menyarankan warganya untuk melakukan karantina. Ini tidak hanya memengaruhi jaringan suplai Nintendo Switch, tapi juga membuat semakin banyak orang tertarik untuk membeli Switch. Pada Maret 2020, permintaan akan Switch masih terus berkat diluncurkannya Animal Crossing: New Horizon.
“Kami harap, para perusahaan penyuplai akan dapat meningkatkan jumlah produksi. Namun, ada beberapa komponen yang masih sulit didapatkan. Jadi, kami tidak bisa memberikan perkiraan berapa banyak unit Switch yang dapat kami sediakan,” kata Nintendo, seperti dikutip dari Games Industry. Sebelum ini, Nintendo memperkirakan, penjualan Switch dan Switch Lite akan mencapai 19,5 juta untuk tahun fiskal yang berakhir pada 31 Maret. Namun, masih belum diketahui apakah Nintendo telah sukses mencapai target tersebut.
Selain virus corona, alasan lain yang membuat Nintendo Switch langka adalah karena ada banyak reseller yang menggunakan bot untuk membeli konsol tersebut. Motherboard berhasil mengungkap komunitas reseller yang mengunakan software open-source untuk memindai situs e-commerce yang menjual Switch. Software tersebut akan secara otomatis membeli Switch ketika konsol itu tersedia. Menggunakan software itu, reseller tak perlu khawatir akan kehabisan stok karena terlambat membeli.
Tool yang digunakan untuk membuat bot tersebut adalah Bird Bot. Namun, juga ada bot lain bernama Scottbot, Swift, dan Phantom. Juru bicara Phamtom berkata bahwa software mereka telah digunakan untuk membeli lebih dari 500 Switch dalam waktu 24 jam pertama. Reseller yang membeli Switch dengan bantuan bot kemudian menjual kembali Switch yang mereka dapatkan. Inilah yang menyebabkan mengapa harga Switch menjadi meroket.
Di tengah karantina karena pandemik COVID-19, game memang menjadi salah satu hiburan utama. Selain bermain game, semakin banyak orang yang menghabiskan waktunya untuk menonton konten esports. Tidak heran, mengingat ada cukup banyak kompetisi olahraga tradisional yang beralih ke esports karena pertandingan harus dibatalkan.