Babak final dari Piala Presiden Esports 2020 akan diadakan di pada 1-2 Februari 2020. Samsung menyatakan bahwa mereka akan mendukung turnamen tersebut dengan menyediakan smartphone yang akan digunakan oleh para peserta. Smartphone yang Samsung siapkan adalah Galaxy A80, A51, dan A71. Dalam acara yang diadakan pada 27 Januari 2020, Irfan Rinaldi, Product Marketing Manager, Samsung Electronics Indonesia mengatakan, semua smartphone yang akan digunakan dalam babak final Piala Presiden telah diuji oleh Garena.
Tahun lalu, Piala Presiden Esports hanya memperlombakan Mobile Legends. Namun, tahun ini, pihak penyelenggara memutuskan untuk mengadu Free Fire dan Pro Evolution Soccer. Giring Ganesha, Ketua Panitia Penyelenggara, Piala Presiden Esports 2020 membanggakan, tahun ini, ada 177 ribu orang yang mendaftar untuk ikut serta dalam turnamen itu. Sebagai perbandingan, tahun lalu, ada 18 ribu orang yang mendaftar. Ini berarti, ada kenaikan hampir 10 kali lipat. Satu hal yang harus diingat, Piala Presiden tahun ini memiliki jangkauan yang lebih luas, mencapai Asia Tenggara.
Irfan menjelaskan, sejak awal, Galaxy A Series memang ditujukan untuk anak muda. Selama ini, Samsung menargetkan orang-orang yang ingin menjadi kreator konten. Sekarang, generasi milenial dan gen Z juga mulai tertarik dengan gaming dan esports. Karena itulah, Samsung memutuskan untuk mendukung Piala Presiden Esports 2020. Selain menyediakan perangkat untuk digunakan para peserta turnamen, Samsung juga akan membuka booth, memungkinkan pengunjung untuk mencoba smartphone mereka, Galaxy A71 dan A80.
Samsung Galaxy A71. | Sumber: Dokumentasi Hybrid/Ellavie I.A.
“Kami melihat, Piala Presiden memiliki scoop yang luas. Tahapan turnamen mereka tidak terbatas ke nasional, tapi juga regional,” ujar Irfan saat ditanya mengapa Samsung memutuskan untuk mendukung Piala Presiden dan bukannya turnamen esports lain. Memang, tahun ini, Piala Presiden Esports juga akan mempertemukan tim-tim terbaik dari luar Indonesia, seperti Thailand, Vietnam, Malaysia, Singapura, Filipina, dan Kamboja.
Irfan lalu menambahkan, “Acara ini juga didukung oleh pemerintah.” Piala Presiden memang merupakan hasil kolaborasi antara empat badan pemerintah, yaitu Kantor Staff Presiden (KSP), Kementrian Pemuda dan Olahraga (KEMENPORA), Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF), dan Kementrian Komunikasi dan Informatika (KEMENKOMINFO).
Irfan mengatakan, ke depan, Samsung juga akan terus berusaha untuk mendekatkan diri dengan komunitas gaming dan esports. “Kita juga akan engage dengan developer dan publisher game,” ujarnya. “Nantinya, kita juga akan mengadakan roadshow ke kampus. Karena membangun komunitas dan talenta di esports, itu juga perlu.” Dia mengungkap, tidak tertutup kemungkinan, Samsung akan bekerja sama dengan salah satu organisasi esports di Indonesia. “Kita masih dalam tahap diskusi tentang endorsement ke tim.”
Esports kini memang tengah menjadi primadona. Selain merek endemik, banyak merek non-endemik yang turut mendukung liga dan organisasi esports. Meskipun begitu, juga ada kekhawatiran bahwa nilai industri esports terlalu dilebih-lebihkan. Terkait hal ini, Irfan mengatakan bahwa Samsung tidak khawatir.
“Overhype esports bukan hal yang negatif. Dan hype-nya terbukti tidak hanya di Indonesia,” ungkap Irfan. Dia sadar, masyarakat Indonesia lebih suka dengan mobile esports daripada game esports pada PC atau konsol. Menurutnya, itu karena mobile gaming jauh lebih mudah untuk diakses. “Beberapa game kayak Free Fire sangat accessible untuk perangkat dari berbagai macam spesifikasi,” katanya. “Kalau bermain game di konsol atau PC, investasinya lebih besar.”